2

329 73 4
                                    

Setelah menyelesaikan jadwal hari ini di kampus, Yeira langsung bekerja pada sebuah kafe kecil milik Ryu, ia sudah menjadi pekerja disini sejak SMA.

Yeira memang dikenal sebagai perempuan yang tangguh dan pekerja keras, ia tidak akan pernah terlihat lemah bagi siapapun, kehidupan yang ia jalani mengajarkannya untuk tetap ikhlas dan tangguh di situasi apapun.

Yeira gadis berumur 19 tahun itu sudah menjadi tulang punggung bagi Ibunya, kehidupannya tak semenarik teman-teman sebayanya justru malah berbanding terbalik dan begitu pahit.

Ayahnya yang secara gamblang selingkuh dihadapan Ibunya, memberi luka yang besar dan menjadikan rumah bukan sebagai rumah, rumahnya kini bukan menjadi tempat pulang yang nyaman namun seakan menjadi sebuah penjara yang gelap dan menakutkan.

Ryu menepuk pundak Yeira ketika jarum jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam, yang artinya kafe akan segera tutup, selagi menunggu pengunjung yang masih asik bercengkrama keduanya merapikan dan membersihkan beberapa barang ke tempat semula dan melepas apron yang sedari tadi digunakan.

"Ryu gue nitip buku paket di mobil lo ya, takut ditanyain sama Ayah." Ucap Yeira sembari melipat apron dan menaruhnya di salah satu gantungan disudut ruangan.

Ryu mengangguk paham, ia menatap Yeira sedikit iba dan cemas, "okey, kalau lo butuh apa-apa bilang ya, chat gue kalau udah sampe rumah." ucap Ryu lalu mengusap pundak Yeira sedikit menyalurkan kekuatan pada pundak sahabatnya tersebut.

"Okey deh! Gue pamit yaa dah! Usir aja tuh yang belom pada pulang." Pamit Yeira dengan senyuman yang terpancar di wajahnya , nada bicaranya merendah di kalimat terakhir.

Ryu mengancungkan kedua jempolnya, "hati-hati Yeiraaa!"

Tidak butuh waktu lama untuk Yeira menuju rumahnya biasanya ia menempuh waktu 20 menit menggunakan angkot, namun karna hari sudah malam dan jalanan sudah tampak sepi maka Yeira memutuskan untuk memesan ojek online.

Setelah sampai di pekarangan rumahnya yang terletak di salah satu perumahan mewah, dilihat mobil Ayahnya belum terparkir itu artinya ia aman dan bisa langsung masuk ke kamar untuk beristirahat.

"Langsung bersih-bersih sayang terus tidur ya, mumpung Ayah kamu belum pulang." Ucap sang Ibu mengintrupsi agar anak semata wayangnya itu bergegas untuk tidur, sedangkan ia sedang membuatkan susu untuk Yeira minum.

Yeira mengangguk patuh dan langsung menuju ke kamarnya yang berada di lantai dua, jika dilihat dari luar rumahnya tampak mewah dan megah karna memang Ayahnya adalah salah satu pengusaha properti yang cukup terkenal dengan kekayaan yang mungkin sangat berlimpah.

Semua bermula saat Ibunya tengah mengandung Yeira dan Ayahnya berselingkuh dengan beberapa gadis dan membawanya ke rumah secara terang-terangan.

Ibu Yeira masuk ke kamar saat anaknya sedang merapikan barang yang harus ia bawa ke kampus besok, meletakan susu hangat ke meja belajar sang anak lalu mengelus puncak kepala Yeira dan menyisir lembut rambut Yeira yang lembut terurai.

"Gimana kuliahnya sayang?" Tanya Ibu pada Yeira.

Yeira berbalik badan dan tersenyum menatap Ibunya, "Seru Bu, asik banget Yeira ketemu banyak teman baru." jawab Yeira antusias.

"Yaudah di minum susunya terus tidur ya, kalau mau makan ada di bawah, Ibu mau masuk kamar dulu." Pamit Ibu lalu keluar kamar dan menutup pintu.

Pukul 11 malam Yeira masih belum bisa tertidur ia memutuskan untuk mengambil makan malam dan memakannya di kamar seperti biasa, rumahnya masih sepi belum ada tanda-tanda kepulangan Ayahnya, dirumah ini keberadaannya dan Ibu hanyalah bagai angin lalu oleh Ayahnya.

Setelah mengambil makan malam dan segelas air putih ia berjalan kembali menuju kamar, namun langkah kakinya terhenti tak kala netranya menangkap Ayah yang di bopong oleh seorang gadis dengan pakaian minim.

Tak perlu berpikir panjang, Yeira langsung menghampiri sang Ayah, jarak dua meter dari sang Ayah, Yeira langsung disambut dengan aroma alkohol yang kuat dan membuatnya sedikit mengerutkan hidungnya.

"Ayah kenapa Mba?" Tanya Yeira pada seorang gadis yang terlihat seumuran dengannya.

Gadis dengan pakaian minim tersebut menjatuhkan tubuh Ayah Yeira ke sofa, "tuh urusin Ayah lo, untung gue tau rumahnya yang mana, kalau gak udah gue tinggal!" keluh gadis tersebut.

"Maafin Ayah saya ya Mba, biar saya yang bawa dia ke kamar." Ucap Yeira sambil menunduk, situasi seperti ini sudah sering ia alami, Yeira tidak dendam pada gadis yang selalu menemani Ayahnya ataupun Ayahnya sendiri, yang ada di pikiran Yeira adalah ia masih dapat melihat kedua orang tuanya tinggal pada atap yang sama walaupun harus dengan kondisi yang berbeda dari keluarga lain.

Yeira membawa Ayahnya menuju kamar, Ibunya ikut membantu, keadaan seperti ini sudah dijalani sejak dulu, sejak Yeira lahir.

"Udah biarin Ayah kamu tidur, maafin Ayah kamu yah, sekarang kamu makan aja." Titah Ibunya yang langsunh diangguki Yeira.

Knop pintu tertutup, selama sembilan belas tahun hidup ia tidak pernah merasakan dekapan atau usapan lembut dari Ayahnya, berkali-kali mencoba mengakhiri hidupnya namun semua gagal, karna ia tahu Ibunya membutuhkannya, setidaknya ia masih punya Ibu untuk mengelus rambutnya dan mendekapnya.

Yeira kembali ke kamarnya menyantap makan malam tanpa selera, disaat seperti ini ia akan merindukan Jaevin, orang yang hadir dihidupnya membawa secercah harapan hidup, sebongkah canda tawa, dan dekap sehangat mentari, memberi sedikit warna untuk hidupnya.

"Jae, Ayah mabuk lagi, Ayah sama cewek lain lagi, kapan kamu datang ke mimpiku lagi?" Yeira bermonolog sambil memandang ratusan bintang yang ia yakini salah satu bintang yang paling terang adalah bintang milik Jaevin.

Yeira menghela napas beratnya dan menghapus air matanya, merengkuh tubuhnya sendiri dibawah ratusan bintang dan dibawah sinar rembulan disertai angin malam yang mulai menusuk hidungnya.

"Yeira harus semangat, Yeira sekarang udah jadi anak kuliahan, Jaevin pasti bangga kan?" mencoba menegarkan dirinya sendiri sambil tersenyum ke arah langit, membuktikan bahwa ia perempuan kuat dan tangguh.

Karna dingin malam yang semakin menusuk, Yeira menutup pintu balkonnya dan memutuskan untuk beristirahat, berharap hari esok ada kebahagian kecil menghampirinya, semoga.

tbc...

lama ya updatenya :( sebenernya idenya udah ada cuma belum sempet ngetik makanya lama😭 semoga suka sama part ini yah...

kali ini part khusus Yeira next khusus siapa ya? 🤔

After Met You | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang