7

266 65 4
                                    

Setelah kejadian tadi pagi Yeira hampir terlambat memasuki kelas, terpaksa ia memakai masker wajah untuk menutupi merah di pipinya akibat jejak kasih sayang dari sang Ayah.

"Lo kenapa pake masker? Lagi sakit?" Tanya Cheryl yang berada di sebelahnya.

Yeira hanya mengangguk, suaranya masih sedikit bergetar jadi ia akan berdiam diri untuk sementara waktu.

Di tengah kelas Yeira izin untuk ke toilet, melihat keadaan yang sangat sepi Yeira melepas maskernya rasanya memang sangat pengap ketika menggunakan masker, tapi tak disangka dari arah berlawanan Arjun keluar dari pintu toilet laki-laki yang memang bersebelahan, dengan gerakan terburu-buru Yeira kembali memasang maskernya.

"Hai!" sapa Arjun dengan ramah, laki-laki dengan setelan kemeja berwarna gelap serta skiny jeans itu tersenyum sambil berlalu, sedang Yeira hanya menunduk sambil menunjukan senyuman dari matanya.

Dilihat cerminan dirinya, pipi masih sedikit merah, tapi lebih seperti blush on tambahan pikirnya. Yeira membasuh tangannya dan menempelkannya pada pipinya berharap merah yang terlukis disana segera mereda.

Beberapa menit berada di dalam toilet akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke kelas, baru sampai di ambang pintu dirinya dikejutkan dengan kehadiran Arjun.

"Gue gatau lo sakit apa sampe harus pake masker, tapi ini buat jaga stamina lo, semangat kuliahnya." ucap Arjun begitu singkat dan padat sembari memberikan vitamin dan sebotol air mineral dan berlalu begitu saja meninggalkan senyuman yang baru saja terekam di ingatan Yeira, senyumannya seperti senyuman Jaevin.

"Makasih!!!" teriak Yeira yang langsung mengggema di koridor, melupakan pikirannya yang seakan bertanya dari mana Arjun mendapatkan vitamin dan air mineral dengan waktu yang sesingkat itu.

***

"Gue boleh minjem catatan lo gak? Punya gue hilang soalnya, gatau kemana." Yeira bertanya pada Cheryl, ia tahu dari keempat temannya catatan Cheryl lah yang lengkap dan rapi, berbeda dengan catatan milik Ryu ataupun Yuna, sedangkan miliknya dan Lia hampir sama, standar seperti catatan pada umumnya lengkap namun tidak terlalu rapi.

"Boleh, mau catatan matkul apa?" Cheryl mengizinkan dengan senang hati sambil menyeruput es teh miliknya.

Keempatnya memang sedang asyik menikmati menu ayam geprek yang terkenal di kantin lantai dua.

"Semuanya boleh? Gue bener-bener kehilangan, yang tadi aja belum sempet nyatet." Yeira memohon dengan nada rendah, semua ini karna rasa cinta Ayahnya tadi pagi yang membuat Yeira harus mencari kembali catatan selama kuliah beberapa minggu ini.

"Ini, lo fotocopy aja, kalau nyatet ulang bisa copot tangan lo." Cheryl memberikan buku catatannya yang diterima dengan senang hati oleh Yeira, setidaknya masalahnya kali ini sudah teratasi.

"Hehehe, makasih ya Cher, ntar abis makan ini gue ke fotocopyan biar kelas selanjutnya bisa lo pake lagi bukunya." Yeira memasuka buku catatan milik Cheryl ke dalam tasnya.

Selanjutnya Ryu, Lia dan Yuna baru saja datang setelah mengantri di depan etalase kantin untuk menunggu ayamnya selesai di geprek.

"Ryu nanti abis kelar ngampus, band yang bakalan ngisi kafe lo dateng, mereka gue suruh lihat lokasi sama kalau lo udah nyiapin berkas MOU nya bisa langsung di tanda-tangan, soalnya mereka udah setuju." jelas Cheryl penuh antusias.

Ryu yang sedang mengunyah makanannya hanya merespon dengan anggukan sambil mengacungkan jempolnya.

"Nanti mau pada ke kafe gak?" Ryu bertanya pada seluruh temannya.

After Met You | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang