"Haii Yeira!" Sapa Hansa diikuti ketiga temannya.
"Haii." Jawab Yeira dengan ramah, kini tugasnya yang berada di meja kasir jadi dengan sepenuh hati Yeira harus menyambut para pelanggan dengan ramah.
"Menu rekomen di sini apa?" Tanya Mario.
"Ini yang ada bintangnya paling best seller."
"Gue pesen ini deh." Mario menunjuk salah satu menu kopi.
"Yang lain mau pesen apa?" Tanya Yeira.
"Gue pesen lo aja gimana?" Hansa menaikkan satu alisnya, sedangkan ketiga temannya heboh dengan ucapan Hansa barusan yang sebenernya membuat Yeira tak merasa nyaman.
"Canda, gue pesen sama kayak Mario juga." Ucap Hansa masih dengan sedikit kekehan.
"Gue yang ini."
"Gue sama kayak Mario."
Setelah menyelesaikan kegiatan pesan memesan ke empat laki-laki itu memilih meja yang berada di smoking area.
"Itu yang ada di kelas hukum bisnis gak sih? Nyebelin banget omongannya pengen gue remes." Geram Ryu yang sempat mendengar perkataan Hansa kepada Yeira.
Yeira mengangguk, wajahnya yang tadi terlihat bersemangat kini berubah muram, ia benar-benar tidak suka perkataan Hansa tadi, mau itu candaan atau bukan yang jelas kata-kata seperti itu tidak boleh di lontarkan oleh seseorang yang baru saja saling mengenal.
"Dia sekelompok sama lo?" Tanya Ryu lagi.
"Iyaa, tadi abis dari perpus gue ketemu dia, terus dia minta nomor gue."
"Kok dia bisa disini? Lo kasih tau?"
"Iyaa, gue kira dia orangnya gak gitu, taunya orang kagak jelas." Gerutu Yeira.
"Biar gue yang anter pesenannya." Ryu membawa nampan berisi empat minuman pesanan Hansa dan teman-temannya.
"Gue aja gakpapa, itu kan temen-temen gue." Yeira mencoba mengambil alih nampan dari Ryu namun dengan cepat Ryu berjalan melewati Yeira.
"Jangan anggap mereka temen lo, aura mereka jelek! Biar gue aja ntar lo di godain lagi." Yeira tersenyum mendengar ucapan Ryu.
"Silakan..." Ryu menaruh pesanan ke meja Hansa.
"Kok lo yang bawa kesini, bukan Yeira?" Tanya Hansa dengan wajah yang menyebalkan, membuat Ryu memutar matanya, baru kali ini ia mendapat ko sumen menyebalkan hanya karna buakn Yeira yang mengantarkan pesanannya.
"Lo lihat sendiri kan Yeira lagi jaga kasir?" Ketus Ryu sambil menaikan sudut bibirnya memasang wajah ketus.
Hansa hanya tersenyum remeh. "Okey! Okey! Silahkan Mba lanjut kerjanya."
Ryu langsung meninggalkan meja nomor 11 dengan ekspresi kesal.
"Lo yakin mereka temen lo Ra? Ga jelas sumpah." Gerutu Ryu sambil mengembalikan nampan yang ia bawa.
Yeira menengok ke arah Ryu sambil berbisik. "Gue dari awal ketemu mereka tadi siang juga ngerasa mereka ga beres."
"Udah deh kayaknya lo harus jauhin mereka deh, tatapannya pada tengil banget, lebih tengil dari Bram."
Yeira terkekeh mendengar Ryu menyebutkan nama Bram, tidak apple to apple pikirnya, karna Bram adalah orang yang asik walaupun sedikit jahil tapi Bram yang kerap kali membangun suasana jika mereka sednag berkumpul bersama.
"Mba mau pesen." Suara seseorang membubarkan Yeira dan Ryu yang saling berbisik.
Saat Yeira menengok ke arah depan ia terkejut ternyata Arjun datang bersama Abin.
"Eh elo, maaf maaf. Mau pesen apa Mas?" Tanya Yeira ramah sambil menirukan suara Arjun lalu keduanya terkekeh.
"Kayak biasanya aja Ra, es amerikano dua." Jawab Arjun sambil mengeluarkan ponselnya berniat membayar melalui dompet digital yang terpasang di ponseonya.
"Biar daper cashback yah pasti." Ucap Yeira yang dibalas kekehan lagi dari Arjun.
Keduanya tampak dekat sampai satu pasang mata yang sedari tadi mengamati Yeira mulai memincingkan matanya, melihat kedekatan Yeira dan Arjun yang sedari tadi tersenyum satu sama lain.
"Lo yakin dia gak punya pacar? Itu kayaknya pacarnya deh." Celetuk Mario sambil ikut mengarahkan pandangannya ke Yeira yang melambaikan tangan ke Arjun dan Abin yang hanya memesan amerikano secara take away.
"Gue yakin kok, kalau perlu gue bakalan cari info mereka pacaran atau enggak." Hansa tersenyum miring, ia benar-benar menginginkan Yeira, gadis itu sudah menjadi incarannya sejak masa orientasi mahasiswa baru.
"You want it you got it!" Celetuk Felix sambil menepuk pundak kerabatnya itu yah dibalas senyuman miring dan satu alis yang terangkat oleh Hansa.
tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
After Met You | End
FanfictionArjun dan Yeira, keduanya sama-sama kehilangan dan dipertemukan disebuah pemakaman tempat dimana orang yang mereka cintai beristirahat, siapa sangka takdir tersebut membuat Yeira kembali menemukan pondasi hidupnya yang runtuh serta menemukan bahu un...