5

298 73 4
                                    

Yeira masuk ke dalam mobil Arjun setelah lelaki itu membukakan pintu untuknya, dengan perasaan yang masih campur aduk serta rasa sakit di kepalanya karna jambakan tadi ia mencoba untuk tenang dan menunggu Arjun duduk di sebelahnya, masih belum sanggup untuk berbicara Yeira hanya terdiam sampai mobil mulai berjalan menjauhi area pemakaman.

"Makasih ya, sekali lagi." Yeira memecah keheningan setelah satu tikungan dilalui keduanya.

Arjun mengangguk masih fokus mengemudikan setir mobilnya, "sama-sama, lo gakpapa kan? Soalnya kan tadi lo dijambak-jambak."

"Gakpapa kok." jawab Yeira smabil merapikan kembali rambutmya yang terlihat kacau.

Tak ingin percakapan berakhir begitu saja pada akhirnya Arjun bertanya, "kalau boleh tau dia siapa lo?" 

Awalnya Yeira ragu untuk menjawab sebab ia bahkan belum tahu nama dari lelaki yang sekarang bersamanya dan sudah menolongnya dua kali itu, tapi ia pikir tak akan ada masalah jika ia bercerita sedikit tentangnya.

"Makam yang tadi itu makam pacar gue , yang tadi Ibunya." jawab Yeira.

Arjun mengangguk paham, sesuai dugaannya makam yang dikunjungi oleh gadis yang duduk disebelahnya adalah makam kekasihnya, sama seperri dirinya.

Arjun menengok ke arah Yeira sambil mengulurkan tangan, kebetulan karna lampu lalu lintas di depan berwarna merah.

"Gue Arjun, kita satu fakultas kan?" Arjun memperkenalkan dirinya dan tersenyum ke arah Yeira.

Yeira membalas uluran tangan Arjun dan tersenyum, "Yeira, iya kita satu fakultas." lalu uluran keduanya terlepas.

Arjun kembali fokus pada kemudinya karna lampu sudah berganti warna menjadi hijau, "lo kelas apa? Sekelas sama Cheryl kan?" Arjun terus mengangkat topik pembicaraan sebab ia tidak terlalu nyaman jika hanya saling terdiam sedangkan jalanan sedang ramai-ramainya, ia tidak terlalu suka suasana yang sepi ditengah keramaian.

"Gue kelas A, kok lo bisa tau gue sekelas sama Cheryl?" Yeira mengerutkan keningnya menatap lekat pada Arjun dengan tatapan heran.

Arjun sedikit terkekeh, "dunia sempit banget ya?"

"Gue sama Cheryl itu temen SMA dan pacarnya Cheryl itu sahabat gue namanya Dava." lanjut Arjun tak ingin membuat Yeira penasaran.

Yeira kembali pada posisinya dan membulatkan bibirnya, sekarang ia paham.

"Eh turunin gue disini aja ya." pinta Yeira bersiap melepas sabuk pengamannya.

Arjun memandang Yeira sekilas berusaha mencegah pergerakan Yeira dengan menahan lengan sang gadis, "gausah, lo mau kemana? Biar gue anterin." 

Yeira terdiam menatap genggaman Arjun dengan geracakan cepat Arjun menarik kembali tangannya dan berpindah untuk menggaruk kepalanya yang tak gatal, canggung.

"Sorry, gue gak enak aja kalau gak nganterin sampe tujuan." lanjutnya.

Yeira hanya mengangguk, rasanya begitu canggung dan sedikit tidak nyaman, maka ia berniat untuk bertanya tentang Arjun, timbal balik pikirnya karna ia sudah menceritakan sedikit ceritanya kini giliran ia bertanya alasan Arjun selalu datang ke makam tersebut apakah nasibnya sama seperti dirinya.

After Met You | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang