19

207 56 3
                                    

Arjun tidak mengerti apa maksud ucapan Hansa yang seperti menyimpan sebuah dendam yang cukup mendalam. Dengan cepat ia mengamankan Ryu menjauh dari tempat tersebut dan kerumunan mulai pergi satu persatu.

"Hiks... lo kenapa gak cerita ke gue sih Jun kalau dia ngalamin hal kayak gitu." Ryu meneteskan air matanya, ia tahu betul Yeira memiliki banyak trauma, haruskah ia merasakan hal seperti ini juga? Apakah adil bagi seorang Yeira mendapat perlakuan seperti ini?

"Gue mau banget cerita, tapi dia nya sendiri yang ngelarang gue Ryu." Jawab Arjun, dirinya kemarin hendak sekali melaporkan langsung ke pihak yang berwajib tapi Yeira terus saja menghalanginya dan melarang dirinya.

"Dia itu udah kena tindakan abusive  di rumah, karena ayahnya gak suka sama dia, lo mungkin lihat dia senyum terus dan mandiri banget kan anaknya, ya karena dia udah di suruh dewasa dari kecil, dia nahan banyak luka di dalam dirinya, apalagi kepergian Jaevin yang sempet bikin dia terpukul, gue sering banget nemuin dia yang nyoba untuk bunuh diri, gue ngerasa gagal jagain dia Jun." Jelas Ryu yang membuat Arjun membatu, dirinya tidak menyangka di balik senyuman Yeira yang manis ternyata gadis itu menyembunyikan luka yang dalam.

Dan alam bawah sadar Arjun seakan tergerak untuk Yeira, "Ryu gue boleh gak ikut jagain Yeira dari dunianya dia yang kejam itu?"

Ryu menoleh ke Arjun yang ada di sebelahnya, mereka berdua beriringan ke klinik untuk membawa Yeira pulang.

"Lo beneran?" Tanya Ryu, ia tahu Yeira seperti sudah memiliki rasa lebih ke Arjun dan mendengar ucapan Arjun barusan seperti membawanya kembali saat Jaevin ada untuk Yeira.

Arjun mengangguk dengan mantap, "gue serius bakalan jagain dia, bukan atas dasar gue kasian sama dia tapi gue serasa punya tanggung jawab buat jagain dia Ryu."

Ryu tersenyum penuh arti, hatinya terasa sedikit lega ia berharap Arjun benar-benar dapat membantu Yeira dan menemani Yeira di keadaa sulit dan senang.

"Makasih banget ya Jun, semoga lo emang bener-bener serius sama ucapan lo." Ucap Ryu lalu menepuk pelan pundak Arjun.

"Tapi Ryu, apa dia masih tinggal sama Ayahnya?" Tanya Arjun penasaran.

Ryu mengangguk, "masih dan keluarga mereka memang gak sehat, ayahnya suka banget mainin cewek dan bawa cewek-cewek gak jelas ke rumah, Ibunya juga udah sakit-sakitan dan Yeira dari kecil sampe sekarang nyari duit sendiri, dan beruntung aja penonton akun youtube dia banyak jadi dia bisa lanjut sekolah." Cerita Ryu sambil mengingat betapa kuatnya seorang Yeira.

"Ohiya, gue cuma cerita ini sama lo, jadi gue harap lo jaga baik-baik rahasia ini, Yeira itu anaknya susah banget cerita dan suka mendem apa-apa sendiri jadi temen-temennya pada gak tau masalah dia sebenarnya." Sambung Ryu yang diangguki paham oleh Arjun lalu keduanya berjalan ke lantai bawah dimana klinik tempat Yeira beristirahat.

Saat Yeira, Arjun dan Ryu pergi bersama ke arah tempat parkir, mereka kembali menemukan Hansa yang menatap mereka.

Hansa datang menghampiri Yeira namun dengan cepat Arjun membawa Yeira berlindung di baliknya.

"Lo mau apa lagi hah?" Tanya Arjun dengn suara lantang, dua kali dirinya bertemu dengan manusia iblis satu ini.

"Lo gak usah ikut campur, urusan gue sama dia." Hansa menunjuk Yeira yang dengan kuat meremas kemeja bagian belakang Arjun dengan tangan yang sudah basah oleh keringat, sedangkan Ryu mencoba menenangkan sahabatnya itu.

"Urusan Yeira, urusan gue juga." Balas Arjun rahangnya mengeras ingin sekali dirinya menghantam kembali wajah Hansa.

"Oh jadi sekarang lo udah bisa seneng-seneng punya pacar baru? Setelah lo bunuh Jaevin!" Ucapan Hansa barusan membuat Yeira terkejut, darimana Hansa tau Jaevin?

"Maksud lo?" Tanya Ryu yang ikut tidak paham dan sama terkejutnya.

"Lho jadi lo pada gak tau? Anjing! Asal lo tau ya Jaevin meninggal gara-gara Yeira, gara-gara Jaevin jemput Yeira! Jaevin itu sepupu gue!" Pernyataan Hansa lagi-lagi membuat Ryu dan Yeira terkejut.

Yeira muncuk dari balik badan Arjun dan langsung berhadapan sama Hansa.

"Jadi lo sepupu Jaevin?" Tanya Yeira.

Hansa mengangguk lalu kembali bersuara, "dan Papa lo itu adalah Papa gue, Papa lo itu lebih milih ngelanjutin rumah tangga sama Ibu lo daripada ngurusin Bunda gue yang juga lagi hamil mengandung gue."

"Gue bener-bener benci sama lo!" Lanjut Hansa lalu melangkah pergi.

Arjun menahan Hansa, "itu semua bukan salah Yeira, lo gak bisa nyalahin dia, dan lo dengan kurang ajarnya berani ngelecehin sodara tiri lo sendiri."

Hansa berbalik dan langsung menghajar Arjun membuat Ryu dan Yeira terkejut. Ryu langsung mencoba menari Hansa sedangkan Yeira langsung membantu Arjun untuk bangkit.

"Bukan urusan lo! Gue gak akan sudi punya sodara tiri kayak dia, pembunuh!" Teriak Hansa yang menbuat Yeira menunduk diiringi tangisan, sungguh jalan hidupnya bisa serumit ini.

Arjun menyeka darah yang mengalir di ujung bibirnya, hantaman Hansa cukup keras, Arjun tidak peduli dengan lukanya ia langsung merengkuh tubuh Yeira ke dalam pelukannya memberi tempat yang nyaman untuk gadis itu meluapkan segala tangisannya, lagi dan lagi Yeira merasa aman berada di sisi Arjun.

tbc....

After Met You | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang