Pertengkaran sengit yang terjadi diantara Ryu dan Bram tidak berhenti sampai di meja kasir saja namun berlanjut sampai MOU atas band dan kafe di tanda tangani. Ruang Meeting yang tersedia di kafe Ryu penuh dengan gelak tawa serta obrolan ringan yang menguar di ruangan ber-ac tersebut.
"Lo udah mendingan?" Tanya Arjun yang memang duduk pas disebelah Yeira, melirik sekilas ke arah perempuan yang ia temui menggunakan masker saat di kampus tadi yang kini wajahnya sudah terlihat segar kembali.
Yeira mengangguk. "Udah, makasih ya, kayaknya vitamin yang lo kasih manjur banget." Yeira terkekeh di akhir kalimat begitupun Arjun.
"Syukurdeh, makanya gue selalu bawa vitamin itu." Arjun tersenyum percaya diri.
Setelah percakapan singkat antara Arjun dan Yeira mereka kembali berbaur dengan keributan yang ada. Membahas tugas yang mulai nenumpuk, Abin yang kepo dengan usaha yang dirintis Ryu sejak SMA, Bram yang selalu menggoda Ryu untuk kembali mengeluaran tanduknya, Dava yang sibuk dengan Cheryl saling bercanda dan sesekali mrnggoda Cheryl hingga merengek akan sesuatu, Lia dan Yuna yang asik mengobrol satu sama lain diselingi suara tawa Kamal yang menggema, suasanan malam itu sangat ramai.
Tepat pukul sepuluh malam Ryu menutup kafenya, masih ada beberapa pelanggan yang berkutat dengan laptopnya sambil menyeruput kopi miliknya, sedangkan Lia, Yuna dan Cheryl telah lebih dahulu pulang karna sudah mulai mengantuk.
Tersisa Arjun, Abin, Bram, Kamal dan Dava yang masih asik menghisap batangan rokok di area luar kafe sambil bercerita tentang berbagai hal, tentang rencana mereka memulai latihan, tentang tugas yang belum mereka kerjakan, dan berbagai hal sampai hal random sekalipun.
"Lo kalau masih mau pada nongkrong pindah ke area depan ya, mau gue tutup nih." Ucap Yeira menghampiri kelima teman barunya untuk berpindah ke area depan.
Denah kafe Ryu sendiri memang terdiri dari tiga area, area pertama adalah ruangan ber-ac dengan ruang meeting yang berada di pojok dekat mushola dan toilet, area kedua berada di sisi belakang kafe atau tempat terbuka dimana ada satu panggung kecil yang akan menjadi panggung band mereka nantinya dan area terakhir di sisi depan yang hanya ada beberapa kursi yang disediakan.
"Okey!" Arjun menanggapi ucapan Yeira lalu mengajak keempat temannya untuk berpindah ke area depan masih enggan untuk pulang karna batang rokok yang disematkan di jarinya masih sepertiga terhisap.
"Lo lagi ngerjain tugas?" Tanya Arjun yang duduk membelakangi nya, Yeira yang telah selesai membersihkan seluruh kafe kini berkutat pada laptop sambil meminum vanilla latte.
Yeira menggeleng. "Tugas negara." jawabnya sambil terkekeh nermaksud bercanda, lalu menyedot minumannya.
Arjun mengerutkan keningnya lalu berpindah ke meja Yeira karna penasaran apa yang sedang dilakukan perempuan itu, lambat laun ia mengerti Yeira adalah perkerja keras, sudah kuliah, kerja di kafe bersama Ryu, dan sekarang berkutat dengan laptopnya.
"Lo ngedit apaan itu?" Tanya Arjun saat melihat layar laptop Yeira yang sedang menampilkan beberapa potongan video yang sudah diedit dalam sebuah aplikasi.
"Ini kafe vlog gue, biasanya gue post tiga hari sekali, sekarang jadwalnya gue upload tapi belum gue edit sampe selesai."
"Lo punya chanel youtube? Sini gue subscribe." Tawar Arjun sambil memberikan ponselnya dengan antusias.
Yeira mengambil ponsel Arjun mengetikan akun youtubenya yang sudah lebih dari satu juta subscriber yang setia menunggu video terbarunya, Yeira tersenyum gembira dan mengembalikan ponsel Arjun.
"Gilak, subscribernya lebih banyak daripada chanel youtube band gue." Arjun terkejut melihat angka yang tertera di ponselnya, ternyata Yeira bukan sembarangan orang dia cukup terkenal di youtube dengan satu juta subscriber.
Yeira tersipu malu dan terkekeh melihat reaksi Arjun yang terlihat sangat lucu–dalam artian menggemaskan, baginya itu adalah sebuah pujian dan apresiasi yang berarti baginya.
Sejak malam itu atensi Arjun dalam hidup Yeira sedikit demi sedikit memberikan cahaya yang lebih berwarna di hari-harinya, terlebih jika melihat Bram dan Ryu yang beradu mulut seriap bertemu, semakin membuat Yeira merasa lebih baik, setidaknya saat ia berada diluar rumah ia merasakan kebahagiaan menyelimutinya.
Terkadang keduanya pergi ke makam bersama-sama, saling mendoakan orang kesayangan masing-masing, Yeira ikut bersama Arjun ke makam Saira dan Arjun yang ikut bersama Yeira ke makam Jaevin.
Tidak hanya disaat keduanya pergi ke makam namun saat-saat di kampus Yeira sering berdampingan dengan Arjun, seperti kemarin keduanya menuju perpustakaan bersama dan menghabiskan wakru dengan membaca beberapa buku atau hanya sekedar mengerjakan tugas.
Bagi Yeira Arjun adalah orang yang asik, penuh perhatian, tanggung jawab dan mudah beradaptasi dengan siapapun.
Pernah tak sengaja Yeira bertemu dengan Jeno, Agam dan Danish di makam Jaevin dan dengan waktu yang singkat Arjun dan ketiga sahabat Jaevin itu akrab.
lancar ngeband day 1 hari ini di kafe ryu, kalau dapet tepuk tangan meriah dapet es kopi susu gratis buat all members.
Arjun : Thankyou barista yang baik hati sudah menawarkan kopi susu gratis.
Arjun : Together akan tampil semaksimal mungkin!!!!
Arjun : Gue yakin lo pasti terpesona!!!sama-sama, pokoknya goodluck! gue jamin ga cuma gue yang terpesona tapi pelanggan juga bakalan suka sama penampilan kalian!
Arjun : Gue jadi dag dig dug deh...
gaboleh nervous, kalian udah kerja keras latihan bareng, gue yakin pasti keren kok!
Arjun : Thankyouu ra
Arjun : Gue mau otw nihokey hati-hati buat Together!
tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
After Met You | End
FanfictionArjun dan Yeira, keduanya sama-sama kehilangan dan dipertemukan disebuah pemakaman tempat dimana orang yang mereka cintai beristirahat, siapa sangka takdir tersebut membuat Yeira kembali menemukan pondasi hidupnya yang runtuh serta menemukan bahu un...