Sudah sekitar seminggu kelima remaja ini menjalani kehidupan dengan status mahasiswa baru, menjalani berbagai kegiatan, bimbingan awal serta beradaptasi dan mengenal lingkungan kampus, setelah selesai dengan kelas pertama di siang hari, kelima remaja ini memutuskan untuk pergi ke kantin mengisi perut yang lapar.
"Dosen yang tadi keliatannya galak ya?" Tanya Arjun disela-sela makan siang mereka berlima.
Bram menelan makanannya, mengangkat tanganya memberi kode bahwa ia akan berbicara, "gak! katanya sih dia gak galak sama nilai, cuma suaranya aja yang gede jadi kesannya galak."
"Bener sih, kayanya dia gak galak. Sering jawab pertanyaan aja biar dihapal karna aktif di kelas." lanjut Abin.
"Lo emang tipe-tipe mahasiswa yang bakalan caper dan dihapalin dosen deh, lo aja tadi udah jawab tiga pertanyaan." cibir Bram.
"Lo pasti tipe mahasiswa julid, berisik suka ngelanggar peraturan sama telat." timpal Abin tak mau kalah.
"Lo bedua kalau ketemu tanpa berdebat kayak sayur bayem tanpa bayem." celetuk Kamal.
"Perumpamaan yang gak nyambung, sekarang lanjut makan." ucap Arjun lalu menyuap menu andalan kantin lantai dua, mie ayam.
"Tuh cewek lo tuh, samperin sana." Kamal melirik Dava yang sedari fokus dengan makanannya lalu melirik Cheryl dengan keempat temannya yang baru memasuki area kantin.
"Cewek nya yang mana? Yang mana?" Abin dan Bram dibuat penasaran dengan kekasih Dava.
"Noh yang ngantri depan etalase." tunjuk Kamal dengan dagunya.
Abin dan Bram beralih menatap kelima gadis yang membelakangi mereka dengan seksama, ketika kelima gadis itu membalik badan setelah mendapatkan makanan yang di pesan dengan serentak Abin dan Bram terkejut.
"Hah Lia!"
"Cewek rese itu!"
Suara Abin dan Bram membuat ketiga temannya mengerutkan kening lalu menatap heran.
"Hebooh banget giliran lihat cewek."
"Giliran cewek aja, akur lo berdua."
"Gak heran sih gue."
Cibir ketiga temannya baik Abin dan Bram masih menatap kelima gadis yang kini duduk di ujung kantin, Abin dengan tatapan terpesona dan Bram masih dengan tatapan terkejut.
"Jadi cewek lo yang mana? Jangan bilang yang itu tuh! Seleb kampus yang itu." Abin menunjuk salah satu gadis dengan rambut yang di cepol asal namun tetap terlihat menawan, bertanya pada Dava yang masih santai dengan mie ayam yang tinggal setengah mangkuk.
"Lo naksir sama seleb kampus yang itu? Biar gue bilang, cewek gue yang paling cantik yang rambutnya digerai." jawab Dava dengan bangga.
Abin menyilangkan tangannya, "gak gak, gak gitu, gue cuma kenal dia doang soalnya, dia kan seleb kampus kita, kaget aja kalau lo beneran pacaran sama seleb kampus."
"Lo ternyata suka lihatin cewek-cewek kampus ya?" tanya Kamal.
"Yah namanya juga cowok, gimana sih lo, emangnya lo enggak?"
"Iya juga sih." ucap Kamal lalu menunduk malu.
"Lo tau dia namanya siapa?" tanya Arjun tiba-tiba bertanya pada Dava dengan suara pelan.
"Yang mana?" tanya Dava.
"Itu yang duduk di depan Cheryl."
"Gue gak tau nama temen-temennya Cheryl, lo suka?" Tanya Dava yang menurut Arjun sangat ngawur.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Met You | End
FanfictionArjun dan Yeira, keduanya sama-sama kehilangan dan dipertemukan disebuah pemakaman tempat dimana orang yang mereka cintai beristirahat, siapa sangka takdir tersebut membuat Yeira kembali menemukan pondasi hidupnya yang runtuh serta menemukan bahu un...