OPEN PO DI SHOPEE ANDROBOOKS 15-22 SEPTEMBER
Kisah klise tentang dua insan yang menikah karena perjodohan.
Sejak awal, Jaehyun sudah menyukai Tanisha dan menyetujui apa yang telah ditetapkan untuknya.
Namun, Jaehyun sadar bahwa Tanisha tidak menga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jaehyun itu bukan sepupu aku, tapi orang yang dijodohin sama aku. Cepat atau lambat, kami bakal nikah."
Davin Arsalan masih ingat betul percakapannya dengan Tanisha beberapa tahun lalu di depan kafe yang kini tengah dia sambangi. Kabar buruk yang memancing emosinya hingga Davin bicara memakai urat, bahkan terjadi keributan cukup besar dan menjadi pusat perhatian orang-orang di dalam dan luar kafe. Ketika mengingatnya sekarang, Davin jelas menyesal karena sudah mengajak Tanisha bertengkar dan membuat wanita itu mengubah pandangan padanya. Davin bisa bersyukur karena saat itu Tanisha masih mau menjadi pacarnya, meski sudah ada perubahan dalam hubungan mereka.
Bila diingat-ingat lagi, dulu Davin menutup mata kalau perasaan Tanisha padanya perlahan-lahan sirna, padahal dia bisa merasakan perbedaan yang ada karena Tanisha tidak semanis awal hubungan mereka berlangsung. Berbeda dengan Tanisha yang kehilangan perasaan karena orang baru, Davin masih memiliki perasaan yang sama hingga sekarang. Sayang, perasaan itu Davin jadikan alasan untuk menjerat Tanisha dengan cara yang licik dan terbilang keji. Alih-alih menyesal saat usahanya terus gagal, bahkan dia sampai menerima ganjaran karena menjadi korban kecelakaan dan koma, Davin tidak memiliki penyesalan sama sekali.
Perasaannya pada Tanisha memang tulus, tetapi cara yang dilakukannya untuk mendapatkan Tanisha sangatlah buruk. Seorang penjahat hanya akan merasa menang karena bisa menyerang, tetapi akan selalu ada orang yang mendapatkan kemenangan sejati karena menangkap penjahatnya. Orang itu kini muncul di hadapan Davin, duduk dengan tenang setelah memesan minumannya.
Jaehyun Jung, orang yang menjawab telepon Davin ketika seharusnya menghubungi Tanisha, membuat mereka terpaksa bertemu setelah pertengkaran cukup hebat sepuluh hari yang lalu. Setelah ice americano-nya tiba, Jaehyun meminumnya sedikit, lalu kembali memberikan atensi pada Davin yang dengan setia menantinya untuk bicara lebih dulu. Jaehyun berusaha tenang di saat dia ingin sekali meninju wajah Davin dan menambah beberapa luka yang sampai saat ini belum hilang. Jaehyun sudah berjanji tidak akan memakai urat dan otot, hanya bicara sebagai dua orang dengan kepala dingin, berharap semuanya selesai dengan baik.
"Kenapa kamu mau ketemu istri saya?" Pertanyaan pertama yang Jaehyun ajukan sebagai pembuka percakapan mereka. "Apa kamu mau nekan dia lagi?"
"Terus kenapa malah kamu yang ngajak saya ketemu? Apa kamu yang mau nekan saya?"
"Saya mau mastiin kamu nggak ngelakuin hal buruk lagi sama Tanisha. Bertahun-tahun dia berusaha nutupin masa lalu, berusaha damai sama sendiri, tapi sekarang harus gagal karena kamu muncul lagi. Jadi, saya nggak mau kalau ada hal buruk yang nimpa Tanisha lagi."
Davin menyeringai. "Saya emang jahat, tapi saya masih bisa nahan diri untuk nggak melakukan rencana yang udah disusun sampai Tanisha lahiran. Saya cuma mau ketemu Tanisha, kasih dia selamat untuk kehamilannya, bahkan ngasih dia kado. Itu bukan sesuatu yang buruk."