15. Sedikit Membuka Masa Lalu

2.9K 403 166
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Bodo amat. Tolong buka pintu apartement kamu. Aku mau numpang sebentar."

Jaehyun geram, ingin sekali mengomel pada Kun yang dengan lancang meminta membuka pintu apartemen, seakan dirinya sedang berada di depan apartemen Jaehyun sekarang. Alih-alih menurut, Jaehyun malah memutuskan sambungan telepon secara sepihak karena yakin kalau Kun sekarang hanya sedang bergurau. Paling Kun baru patah hati lagi karena seorang perempuan, lalu mencoba meminta Jaehyun untuk datang ke bar dan menemaninya.

Jaehyun kembali menghampiri Tanisha yang kali ini duduk sembari menatapnya kebingungan. Kancing piama Jaehyun kembali dikancingkan satu per satu, sudah tidak mood untuk melanjutkan aktivitas malamnya karena ulah Kun. Tanpa banyak bicara, Jaehyun langsung keluar dari kamar dan pergi ke ruang makan. Tanisha segera menyusul tanpa banyak bertanya, sekaligus lega karena Jaehyun tidak melanjutkan hal tadi dan memilih makan malam. Jaehyun sudah duduk di depan meja ketika bel apartemen berbunyi.

Tanisha yang kebetulan belum tiba di ruang makan, otomatis mengganti langkahnya menuju pintu untuk melihat siapa yang datang. Jaehyun buru-buru menyusul, bahkan mendahului Tanisha untuk tiba depan pintu karena dia sudah tahu siapa yang datang.

"Jangan dibuka," larang Jaehyun menghalangi Tanisha sebelum berhasil mencapai pintu. "Bukan orang penting."

"Kalau gitu dilihat aja dulu, Jae. Siapa tahu penting."

"Jangan." Jaehyun menahan tangan Tanisha agar istrinya tidak mendekati interkom. "Kamu pasti nggak akan suka dia."

"Dia? Kamu tahu siapa yang datang?"

Damn! Seharusnya Jaehyun tidak bicara begitu karena Tanisha jadi curiga dan tentunya makin penasaran dengan siapa yang datang. Jaehyun tidak berani menjawab. Jaehyun tidak pandai berbohong, jadi percuma kalau dia menjawab tidak sesuai fakta. Kalau Jaehyun jujur, Tanisha pasti akan menyuruhnya untuk membuka pintu dan menampung Kun di apartemennya. Tadi Tanisha, sekarang Jaehyun yang bingung harus menjawab seperti apa karena salah bicara.

Bel berbunyi untuk kedua kalinya, makin mengundang rasa penasaran Tanisha yang ingin membuka pintu. Jaehyun yang awalnya ingin cuek, akhirnya berbalik dan mendekati pintu. Berat sekali ketika tangannya menyentuh kenop pintu, memutarnya perlahan, lalu membuka pintunya dengan setengah hati untuk membiarkan kawannya masuk. Jaehyun bersumpah tidak akan menyambut Kun dengan ramah saat berhasil masuk ke apartemennya.

"Lama banget, sih? Kayak lagi ngapain aㅡeh, Sha! Maaf ganggu, nggak apa-apa 'kan kalau aku masuk?"

Jaehyun berdecak sebal, "Ganggu juga udah keburu masuk."

Lain Jaehyun yang menyambut negatif, lain pula Tanisha yang memberi sambutan ramah pada Kun. "Enggak apa-apa. Masuk aja,"

"Baiknya. Makasih lho, Sha. Jangan sungkan sama aku, ya. Sebelumnya aku udah sering datang ke apartemen Jaehyun, kok. Sekarang udah nggak mau, takut ganggu pasutri. Tapi kalau sekarang nggak ganggulah, ya."

Second Lead (OPEN PO DI SHOPEE ANDROBOOKS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang