Dua insan yang telah menikah satu tahun lebih itu duduk berhadapan usai makan malam. Bukan makan malam bersama selayaknya suami istri pada umumnya, melainkan makan malam masing-masing sendirian di tempat yang berbeda. Jaehyun Jung, pria yang baru saja berulang tahun dua minggu lalu itu menatap istrinya, Tanisha Gayatri, yang menyambut kepulangan sang suami dari rumah orang tuanya. Ini bukan pertama kalinya Jaehyun dan Tanisha duduk berhadapan, tetapi topik serius yang akan disampaikan bukanlah hal lumrah dilakukan di ruang makan.
Namun, Jaehyun tidak peduli. Dia ingin membicarakan ini sekarang juga.
"Mama kecewa karena aku nggak datang sama kamu hari ini."
Begitu yang dikatakan Jaehyun sebagai pembuka keheningan yang telah berlangsung cukup lama. Menyampaikan hal pertama yang ada di benaknya.
"Aku lagi sakit."
"Aku tahu itu, Sha. Tapi Mama tetap kecewa."
"Kalau gitu aku ke rumah Mama, nanti biar kami ngobrol berdua."
Jaehyun tersenyum kecut. Membayangkan Tanisha dan mamanya mengobrol berdua selayaknya menantu dan mertua bukanlah hal menyenangkan, karena kenyataannya hubungan mereka tidak sedekat itu.
"Hari ini ... Mama nyuruh aku buat pisah sama kamu aja."
Ucapan itu membuat Tanisha sontak menahan napasnya, mencoba menulikan telinga, tetapi kalimat yang telah selesai beberapa detik lalu itu masih saja terngiang di pikirannya.
"Aku nggak pernah ngasih tahu gimana kamu, tapi Mama tahu kalau hubungan kita nggak sebaik itu selama satu tahun ini. Beliau tahu aku nggak bahagia seperti yang dimau. Tapi aku nggak bisa ngabulin permintaan itu karena terlalu berat buat aku, Sha. Aku nggak mau ninggalin kamu karena perasaan ini, tapi ... bertahan juga udah capek karena selama ini hubungan kita nggak ada timbal balik."
Pernyataan itu tidak bisa dibantah oleh Tanisha dan memilih untuk mengakui kelemahan pernikahan yang dibina atas dasar hal klise, perjodohan. Tanisha mengakui bagaimana sosoknya sebagai istri yang kurang bertanggung jawab, tidak tampak mensyukuri saat memiliki suami idaman. Jaehyun mampu memberikan nafkah lahir dan batin untuk Tanisha, tetapi sebaliknya hanya membalas acuh tak acuh. Memang tidak pernah ada pertengkaran hebat meski rumah tangga mereka sebenarnya hancur dalam diam.
Justru, di balik heningnya itulah yang bahaya. Satu langkah lagi yang salah, maka semuanya bisa hancur. Boleh jadi saat ini semuanya bisa dikendalikan, tetapi di kemudian hari saat pernikahan semacam ini tetap dipaksa bertahan, Jaehyun dan Tanisha harus menanggung risiko yang akhirnya berjumpa dengan perpisahan.
"Sebenernya kamu anggap aku suami atau nggak, Sha?"
Pertanyaan itu dilontarkan dengan leher yang rasanya seperti tercekik oleh kenyataan. Kenyataan bahwa jawaban yang didapatkan Jaehyun sudah ada di depan matanya sekarang sejak setahun yang lalu; Tanisha tidak pernah menganggapnya sebagai suami. Kata suami hanya ada di lisan, di buku nikah, serta di mata orang lain. Namun, dalam hati Tanisha sebenarnya tidak pernah ada Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Lead (OPEN PO DI SHOPEE ANDROBOOKS)
Fiksi PenggemarOPEN PO DI SHOPEE ANDROBOOKS 15-22 SEPTEMBER Kisah klise tentang dua insan yang menikah karena perjodohan. Sejak awal, Jaehyun sudah menyukai Tanisha dan menyetujui apa yang telah ditetapkan untuknya. Namun, Jaehyun sadar bahwa Tanisha tidak menga...