Chapter 12

17K 1.1K 3
                                    

Baby Sitter & Tuan Manja

"Hay juga ... Tante," ujarku.


Bahkan tanpa melihatnya, aku tahu bahwa Tante ini pasti menatapku tajam.

Biar aku perkenalkan. Tante ini adalah ibu dari sahabatku Erwin. Bahkan tanpa ada yang memberitahuku aku sudah tahu bahwa ia sangat membenciku. Oh, hampir ketinggalan. Namanya adalah Tante Gress.

Saat kami pertama kali bertemu, ia sudah tak menyukaiku. Untuk alasannya aku tidak tahu. Ditambah, waktu itu Erwin membantah ucapan Tante Gress karenaku. Hal itulah yang menambah rasa kebenciannya.

"Ngapain kamu di sini? Mau ngerusak acara anak saya, iya?" ujar Tante Gress. Aku menggeleng pelan.

"Saya cuman mau ngucapin selamat sama Erwin dan Keisha selaku sahabat mereka," ujarku sambil berusaha tenang.

"Sudah ngucapinkan? Mending sekarang kamu pergi! Saya muak liat muka kamu!" ujarnya lagi dengan nada yang lebih tinggi.

Tanpa aku lihat, aku sudah tahu bahwa perhatian semua orang telah tertuju pada kami. Kayanya, memang Tante Gress berniat ngejelekin aku di depan umum.

"Mama apaan sih? Temannya Erwin itu temannya aku juga. Aku masih pengen ngobrol sama Karita," bela Keisha.

"Jangan sembarang berteman dengan orang miskin, Kei! Bisa aja nanti tunangan kamu direbut orang lain!"

"Tante, aku nggak ...."

"Alah! Kamu pikir saya nggak tahu?! Waktu SMA, kamu seringkali morotin hartanya Erwin? Upss! Emang dasarnya orang miskin 'kan? Makanya suka morotin hartanya orang lain?!"

"Tante! Sudah, cukup!"


"Apa? Emang orang tuamu miskin kan? Makanya kamu morotin orang biar kamu kaya! Oh, atau malah tua kamu yang nyuruh kamu kaya gitu?"

Seketika kepalaku mendidih. Aku tak masalah aku dihina seburuk apapun itu. Tapi aku bisa saja meledak jika ada yang mengikutsertakan orang tuaku dalam hinaannya.

Drap drap drap.


"Mah! Apa maksud Mama ngejelekin ortunya Karita! Aku yang undang dia ke sini. Kenapa Mama yang sewot!" bentak Erwin tiba-tiba. Dia segera menghampiriku, dan memelukku lembut.

"Mama ngomong sesuai fakta, kok! Emang orang tuanya mis ...."


"Tante! Tante boleh hina aku sepuas Tante, tapi jangan pernah hina orang tuaku!" gerakku tegas. Bahkan aku sudah menatapnya tajam.


"Apa? Berani kamu sama saya? Jadi jal*ng aja bangga," umpatnya.


"Mah!"


"Apa? Kalau Mama nggak bener, terus apa ini buktinya? Dia pake pakaian mewah kek gini? Apa nggak hasil dari nge-jal*ng?"


Plakk!

"Tante sudah puas ngomongnya? Sudah selesai pidatonya? Sudah selesai nge-hinanya? Apa Tante haus?"


"Kamu ...."

Byuurrr!

"Upss! Sorry tumpah. Nikmati minumannya sendiri Tante! Tanganku licin saat mau ngasih! Dan karena aku nggak diterima di sini, aku pergi!

"Karita ...."

"Dasar bajing*n! Dasar jal*ng! Nggak tahu malu!" umpat keras Tante Gress disaat aku mulai melangkah pergi.

Sempat Erwin juga Keisha menghentikan ku, tapi aku bilang aku sudah tak ingin kembali. Aku sudah terlalu banyak mengacaukan acara mereka. Aku juga minta maaf karena telah lancang menampar dan menuangkan air dikepala Tante Gress. Erwin memakluminya dan bahkan berkata bahwa ibunya pantas mendapatkan itu. Aku terkekeh saat mendengarnya. Dasar anak durhaka!

TBC

Double UP! Karena part-nya pendek!

Baby Sitter & Tuan Manja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang