Season 2 Chapther 3

15.9K 954 97
                                    

Sampai hari ini, Al masih saja terus merenung. Apakah pendapat Ita nanti tentang sifatnya yang sudah berubah? Atau apakah nanti Ita akan membencinya? Entahlah. Untuk saat ini, ia masih belum dapat jawabannya.

"Permisi, Pak Vino. Ada tamu yang ingin bertemu Bapak. Katanya ia kenalan lama Bapak," ujar Resti.

"Apakah jadwal saya sedang kosong?"

"Iya, Pak. Sampai 3 jam kedepannya waktu Bapak kosong," terangnya.

Al segera berdiri lalu merapikannya. Lalu ia berjalan menghampiri Resti.

"Baiklah. Tuntun jalannya," perintah Al.

"Baik Pak."

Diperjalanan, Al terus berharap. Mudahan mbak Itanya yang datang. Karena sudah terlalu berharap, Al kembali menambah kelakuannya. Eh maksudnya mempercepat langkah kakinya.

"Silahkan, Pak!"

Baru saja Al memasuki ruangan tersebut, Al langsung terdiam. Bibirnya tak mampu mengungkapkan apa-apa. Al tersenyum samar saat melihat sosok itu kembali.

"Hay, Al. Apa kabar?"

"...."

"Jangan bilang karena udah 5 tahun nggak ketemu, kamu lupa sama aku?"

"Aku nggak lupa kamu kok," ujar Al.

"Kalo ingat. Coba sebut nama aku!"

"Melly Krefania."

"Aku siapa kamu?"

"Ayolah, Mell! Jangan becanda ah!"

"Iya deh, iya."

Melly terlalu senang melihat Al. Apalagi Al kini memiliki wajahnya sangat tampan. Ia terus saja menatap Al sambil tersenyum sampai ia menyadari ada hal yang kurang dari diri Al.

"Kamu nggak manja lagi, yah Al?"

"Lupakan! Itu masa lalu."

"Hehehe. Eh, kamu ada waktu nggak? Kita keluar yuk?" ajak Melly yang langsung di iyakan oleh Al.


★★★★

"Al, kamu kok nggak pakai cincin?" tanya Melly disaat pesanan mereka telah tiba.

"Cincin apa?"

"Loh bukannya keluarga Romandra pada nikah muda? Terus kenapa kamu belum nikah sama Mbak Ita?" tanya Melly.

"Mbak Ita hilang. Setelah dipecat, dia menghilang begitu aja," ujar Al sambil mulai menunduk.

"Loh, kok dipecat?"

"Karena mau dilamar, jadi dipecat."

Hening. Setelahnya mereka semua sibuk dengan pikiran masing-masing. Al tampak menerawang jauh ke luar cafetaria. Seolah ada objek yang begitu menarik perhatiannya. Begitu juga Melly. Ia tampak serius dengan isi pikirannya. Tidak ada yang tahu, dan Al juga tak berniat untuk tahu, sampai tiba-tiba Melly menggenggam kedua tangan al erat.

"Kamu tenang aja, oke? Sekarang aku di sini. Aku akan selalu ada buat kamu. Sekarang, aku yang bakal gantiin posisinya Mbak Ita," ujar Melly yang langsung diiyakan oleh Al.

★★★★

Pukul 7 malam, Al baru saja selesai dengan pekerjaannya. Ia baru saja berencana pulang dimana semua karyawannya sudah meninggalkannya duluan. Hufft. Al merasa hari-harinya begitu buruk.

Baby Sitter & Tuan Manja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang