Chapter 14

18K 1K 4
                                    

Baby Sitter & Tuan Manja

Sepanjang perjalanan, aku terus saja tertawa. Entahlah, aku belum bisa mengendalikannya. Pasalnya, Al yang menyanyikan lagu tersebut, ia juga yang ketakutan. Ia terus saja memeluk lenganku dan berbunyi dibalik badanku. Bahkan aku juga tahu bahwa ia sampai gemetar karena takut.

Sesampainya di mansion, Bu Melin juga Pak Jun, menanyaiku sebab tawaku yang tak kunjung selesai.

"Al, kamu aja yang cerita," ujarku.

"Nggak ah. Mbak Ita aja," balas Al.

"Emangnya ada apa sih, sampai Ita tertawa segitunya?" tanya Jun.

"Iya. Emangnya ada yang lucu pas party-nya?" tanya Bu Melin.

"Hahaha, maaf Bu. Tadi, disekolah Al nyanyi," ujarku.

"Terus?"

"Dia nyanyi lagu lengser wengi! Hahaha! Terus teman-temannya kabur!"

"Hahaha!"

"Pantes aja temanmu kabur! Kamu nyanyiin lagu kaya gitu," ujar Bu Melin.

"Ada-ada aja, kamu Al!" seru Pak Jun.

"Lah, emang apa salahnya? Semalam aku browsing di Facebook, dan banyak yang ngusulin lagu itu. Emangnya itu lagu apa?" tanya Al bingung.

Entahlah. Aku tak tahu dia itu polos jenis apa.

"Hahaha! Lagu itu, biasanya dipake di film yang genre horor. Biasanya dipake buat manggil setan gitu," terang Bu Melin.

"Hiii ... pantas aja bulu kudukku merinding pas nyanyiinnya," timpal Al.

"Ada-ada saja kamu, Al Al."

★★★★


Setelah cukup lama mengobrol dengan Bu Melin juga Pak Jun, aku memilih beranjak pergi untuk istirahat. Jujur saja. Kakiku sudah cukup sakit karena terlalu lama memakai Kitten Heels.

Aku mulai memasuki kamarku. Namun tiba-tiba pergerakan ku berhenti. Ada yang memelukku dari belakang.

"Al, kamu apa-apaan sih? Keluar dari kamar, Mbak!" ujarku yang hanya dianggap angin lalu oleh Al.

"Al! Denger omongan Mbak nggak sih?"

"Emang kenapa? Bukankah ini bukan sekolah? Lagian kan ini kamar, Mbak. Jadi nggak bakal ada yang masuk," ujar Al pelan.

"Al!"

"Ayo lah, Mbak! Satu ciuman aja. Akukan juga pengen ngerasain kek mana dicium cewek," ujar Al.

Aku mendelik tajam. Bagaimana bisa anak ini menjadi kaya gini?

"Nggak! Sana keluar! Balik ke kamar kamu. Terus ganti baju baru tidur," ujarku sambil melipat tanganku di dada. Al diam sambil menatapku. Apalagi?

"Ya udah. Aku bakal balik kamar," ujar Al. Aku tersenyum. Baru saja aku mau berbalik menutup pintu, pergelangan tanganku sudah lebih dulu diraih oleh Al.

"Apalagi?" tanyaku.

"Tapi Mbak juga ikut. Temenin aku di kamar. Terus gantiin baju aku. Baru kita tidur bareng. Terus kita ...."

"Nggak!"

"Lah, kenapa?"

"Sana kamu keluar! Mbak mau istirahat!"

"Ya sudah. Mbak istirahat aja, aku yang kelonin Mbak."

"Al, Mbak serius!"

"Aku malah dua rius."

Baby Sitter & Tuan Manja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang