♦️Episode 11 - Pesan Ibu

44K 2.7K 9
                                    


✨✨✨

Hari ini Adel kembali ke aktivitas nya seperti biasa yaitu kuliah, sedangkan mama dan papa mas Zidan masih menginap di rumah dan akan pulang sekitar dua hari lagi.

Sebenarnya Adel merasa tidak enak dengan mama dan papa karena harus meninggalkan mereka di rumah, mas Zidan juga harus pergi ke kampus, karena ada mata kuliah yang harus ia ajarkan hari ini.

Seketika Adel terbangun dari tidurnya dan melihat mas Zidan sudah tidak ada lagi di samping nya.

"Apa mas Zidan sudah pergi yah? Emang ini jam berapa sih?" Adel berusaha bangkit dari tempat tidur sambil menggerakkan pinggang nya yang sangat pegal dan melirik pada jam dinding.

"Oh baru jam 8" ucap Adel sambil mengusap mata nya yang masih mengantuk.

"Hah? Jam 8? Ini serius? Itu jam gak mati kan?"

Seketika Adel langsung mengecek ponsel nya dan benar saja kalau sekarang sudah pukul 8 pagi sedangkan ia ada mata kuliah jam 8:30.

"Hilang sudah nyawa kamu del! Mana mata kuliah nya mas Zidan" ucap Adel sambil masuk ke dalam kamar mandi.


✨✨✨

Dengan tergesah - gesah Adel mempersiapkan segala ke butuhannya, mulai dari memakai make up, body lotion, parfum. Karena bagi Adel di mana pun dan kapan pun penampilan harus selalu di perhatikan.

Setelah selesai Adel langsung ke luar kamar dan ternyata Adel melihat mama yang sedang bersantai di depan televisi sambil meminum teh hangat nya.

"Eh anak mama sudah bangun yah?" Tanya mama

"Iya ma, maaf yah Adel kesiangan, jadi gak sempet bikinin mama dan papa sarapan"

"Tidak apa - apa del, dengan mama mah santai aja, mama bisa kok bikin sarapan sendiri, lagian juga ada bi Sumi yang nolongin" ucap Mama sambil mengusap kepala ku.

"Iya mah, gak tau kenapa Adel bisa telat bangun gini, oh iya ma mas Zidan udah pergi yah?"

"Iya del, Zidan udah pergi dari jam 7 tadi, katanya mau ada kelas yang dia ajar"

"Kok mas Zidan gak bangunin Adel sih" ucap Adel sambil memasang wajah cemberut.

"Kata Zidan kamu kayak kecapek an gitu, mangkanya dia gak bangunin, lagi pula kamu kan masuk jam 8:30" ucap mama sambil menenangkan ku.

"Ya sudah ma, Adel pergi dulu yah, nanti macet dan Adel bisa telat, gawat ma kalau Adel telat soalnya dosen Adel ini kejam" ucap Adel sambil menyalami dan mencium punggung tangan mama.

"Iya, kamu hati - hati yah, kalau gak ada kepentingan nanti langsung pulang ya del, soalnya mama sendirian ini".

"Oke ma" Adel mengecup pipi mama nya dengan gemas.

"Pah, Adel berangkat yah hehe"

"Iya hati - hati yah nak, nanti pulang nya bareng Zidan aja yah biar kamu gak ribet kalau harus pulang naik Taxi".

"Iya pah"

✨✨✨

Hari ini Adel pergi ke kampus dengan Taksi karena mobil nya masih di bengkel, di perjalanan ibu Adel menelpon.

"Halo bu, ada apa?"

"Ibu nya telpon kok malah nanya ada apa! Dasar kamu tu mbak"

"Hehe soalnya ibu gak biasanya gitu, pagi - pagi telpon mbak"

"Jadi ibu gak boleh nih nelpon kamu?"

"Ya ampun bu, baperan banget sih hahaha"

Ibu Adel juga ikut tertawa.

"Eh mbak katanya Mama Zidan lagi menginap di sana yah?" Tanya ibu.

"Iya bu sudah 5 hari malah"

"Kamu yang rajin di sana, apalagi ada mertua!"

"Iya bu, cuma hari ini aja kok bangun kesiangan"

"Ya ampun mbak! Kamu tu yah bener - bener gak berubah, ingat mbak tujuan kamu di sana, jangan asik main, kamu di kuliahin dan hidup berkecukupan karena Zidan, jadi kamu harus membalas kebaikan suami kamu juga jangan bikin malu ibu dan ayah"

"Iya bu, Adel bakal balas kebaikan mas Zidan dan keluarga nya kok"

"Iya kamu harus jadi istri yang baik, nurut apa kata suami, melayani suami dengan sepenuh hati, di jamin hidup kalian akan bahagia mbak"

"Iya bu, Adel akan belajar jadi istri yang baik, maafin Adel ya bu"

"Iya mbak, ya sudah hati - hati yah, ingat harus berubah"

"Iya bu, Adel tutup dulu yah".

✨✨✨

Seperti yang Adel duga sebelumnya, bahwa ia akan telat masuk mata kuliah suaminya.

Yang benar saja tadi Adel pukul 8:00 baru bangun, kemudian bersiap - siap dan baru pergi pukul 8:25, sedangkan mata kuliah Zidan di mulai pukul 8:30.

Jadi Adel sampai ke kampus pukul 8:45!

Dengan hati - hati Adel memegang pegangan pintu kelasnya dan jangan lupakan dada nya yang naik turun karena menarik nafas.

"Permisi pak, maaf saya telat, soalnya tadi jalanan macet" ucap Adel sambil berjalan ke arah Zidan.

"Hmm"

"Hanya itu? Jadi gue di suruh duduk apa enggak nih?" Tanya Adel di dalam hati.

Adel masih berdiri dan terus menatap Zidan, menunggu perintah apa yang akan keluar dari mulut Zidan.

"Kamu bisa keluar" ucap Zidan dengan santai bahkan tidak melihat ke arah Adel.

"Iya pak"

"HAH apa pak?" Tanya Adel, karena otak Adel cukup lambat mencerna perkataan Zidan.

"Iya saya suruh kamu keluar, masih tidak mengerti?" Tanya Zidan yang melepaskan kaca matanya.

"Saya kan cuma telat 15 menit pak, itu pun bukan kemauan saya loh" ucap Adel yang berusaha membela dirinya.

"Meskipun kamu terlambat satu menit pun itu tetap terlambat!, Mau saya yang keluar atau kamu?"

"Ingat yah untuk kalian yang ada di kelas ini, jangan menyalahkan waktu atau keadaan! Karena yang membuat semuanya terjadi ya diri kalian sendiri! Jadi manfaatkan waktu sebaik mungkin!" Ucap Zidan sambil menatap Adel dengan tajam.

"Iya pak biar saya yang keluar" Adel berjalan ke luar kelas dengan wajah menunduk dan hati yang benar - benar panas, kepalanya hampir mendidih, rasanya ia ingin mencakar wajah Zidan saat itu juga.

Alhasil di sini lah Adel sekarang, yaps di mana lagi kalau bukan di kantin!

Sambil meminum teh hangat nya Adel terus memainkan ponsel sampai jam mata kuliah Zidan selesai.















Jangan lupa like nya yah, terimakasih 💖

Suamiku Sidosen Kanebo (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang