✨✨✨
Setelah mata Kuliah selesai, Adel baru melihat Handphone nya, dan terdapat beberapa panggilan dari Zidan.
Tidak ia perdulikan, Adel kembali memasukkan Handphone nya ke dalam tas, tapi tidak lama ada panggilan masuk lagi.
Dan ternyata Zidan kembali menghubunginnya dengan malas Adel menjawab.
"Halo, pulang jam berapa?" Tanya Zidan.
"Ini sudah mau pulang"
"Keruangan mas dulu yah, bentar aja"
"Udah ditungguin Ayu sama Sandra mas, emang ada apa?"
"Ada yang mau mas omongin, gak bisa yah keruangan mas bentar?"
"Gak bisa mas, gak enak sama mereka soalnya, Adel tutup dulu yah"
Nyatanya Adel pulang sendiri, itu hanya akal - akalan nya saja, Adel lagi menjauhkan diri dari Zidan.
Bosan jika harus pulang sekarang, akhirnya Adel ke pusat perbelanjaan, sekaligus mencuci mata.
Melihat - lihat sepatu sampai ke tempat makanan, Adel ingin sekali membeli minuman soda tapi perutnya belum di isi makanan jadi ia urungkan.
Hingga Adel berhenti di depan toko pakaian anak - anak dan betapa terkejutnya Adel yang melihat suaminya pergi dengan Raya mantan kekasihnya itu.
Dan ini adalah toko perlengkapan bayi sekaligus anak - anak.Karena penasaran, Adel mencoba mendekat agar dapar mendegarkan pemicaraan mereka berdua.
"Ini Tuan dan Nyonya baju untuk anak perempuannya"
"Ahh nanti saja mbak, ini juga hamilnya masih kecil hehe, nanti kalau udah agak besar"
"Oh ya sudah Nyonya"
"Ayo mas, aku pengen beli makanan"
Zidan hanya diam saja sambil tersenyum dan menuruti kemana Raya pergi, hati Adel seperti tercabik - cabik, dadanya benar - benar sesak.
Setelah melihat - lihat Zidan dan Raya keluar dari toko itu dan menyisahkan Adel yang masih terdiam seperti patung, berusaha mencerna apa ia dengar tadi.
"Permisi mbak mau cari apa yah? Biar saya bantu" tanya pegawai toko tapi tidak ada respon dari Adel.
"Mbak?" Tanya pegawai toko lagi.
Adel tersadar dari lamunannya.
"Oh gak ada mbak, biar saya cari sendiri aja"
"Ya sudah mbak, saya permisi dulu" ucap pelayan itu dengan ramah.
"Iya" Adel membalas sambil tersenyum.
Adel meninggalkan toko itu dan keluar dari pusat perbelanjaan, Adel tidak habis pikir dengan apa yang dia lihat tadi, Raya sedang hamil? Dan kenapa ada mas Zidan yang menemani Raya.
Pikiran buruk mulai bermunculan satu persatu, Tuhan tolong jangan katakan kalau Raya hamil anak Zidan. Adel terus menggeleng sambil menahan air matanya, Adel memutuskan untuk pergi ke rumah Sandra, karena rumah Sandra tidak terlalu jauh dari pusat perbelanjaan ini.
Dalam perjalanan, Adel terus menangis, dia saja tidak pernah bepergiaan dengan Zidan sedangkan wanita itu dengan mudahnya mengajak Zidan untuk pergi.
Adel semakin yakin akan hubungan Zidan dengan wanita itu. Rasanya Adel benar - benar muak melihat wajah Zidan yang tersenyum sempurna dengan wanita itu.
Sampai di rumah Sandra, Adel langsung memeluk Sandra dan menangis hingga Sandra dibuat bingung, ada apa dengan sahabatnya ini, sebelumnnya Sandra sudah menghubungi Ayu agar datang kerumahnya.
Setelah cukup tenang, Sandra memberikan air putih pada Adel, Ayu dan Sandra masih diam dan berharap setelah tenang Adel mau menceritan masalah apa yang ia alami.
Sekitar 15 menit, Adel pun mulai buka suara.
"Gue mau cerita sama kalian, tapi tolong dengerin dulu abis itu kalian boleh berkomentar" ucap Adel dengan nafas yang naik turun.
"Oke" ucap mereka serentak.
"Jadi sebenarnya gue udah nikah 1 tahun yang lalu"
Mata Sandra dan Ayu langsung melotot.
"Gue nikah sama pak Zidan, wakil Dekan kita"
Lagi - lagi mata Ayu dan Sandra makin melebar.
"Gak lucu Del, ini lagi serius loh" cela Ayu
"Gue serius", memperlihatkan foto pernikahannya dengan Zidan satu tahun yang lalu
"HAHH LO GAK BOHONG KAN" pekik Ayu dan Sandra.
"Gue sengaja nutupin ini semua dari kalian karena gue belum siap" Adel menghembuskan nafasnya dengan pelan.
"Tapi kenapa Del? Keluarga lo dililit hutang? Atau maaf lo hamil?" Tanya Sandra dengan hati - hati
"Pasti kalian ngiranya kayak gitu kan, tapi nyatanya gak sama sekali, emang orang tua pak Zidan dan keluarga gue udah kenal lama, dan mereka tau kalo gue mau kuliah di kota mangkanya biar aman mereka nyuruh gue buat nikah biar gak salah pergaulan katanya"
"Oke pelan - pelan gue mulai paham , terus sekarang kenapa? Lo ada masalah dengan pak Zidan?" Tanya Ayu dengan penasaran.
"Iya, hubungan gue sama mas Zidan itu baru membaik, karena sebelumnya ada jarak diantara kami, tapi beberapa hari yang lalu, ada yang aneh dari mas Zidan, setelah gue cari tau ternyata bener dia ada sesuatu dengan mantan pacarnya di belakang gue"
"Maksud lo?"
"Beberapa hari yang lalu, mereka ketemuan di Cafe sebulumnya udah saling kasih kabar, dan hari ini gue ketemu mereka di toko peralatan bayi, dan mantan pacarnya itu lagi hamil" hiksss
Adel mulai menangis lagi.
"APA..." Sandra dan Ayu sampai bangkit dari tempat duduknya, yang benar saja.
"Lo udah minta penjelasan dari pak Zidannya?" Tanya Sandra.
"Belum, gue belum siap, udah berapa hari ini gue diem, gue pengen dia jujur sama gue tapi nyatanya makin hari malah makin parah, San gue mau nginep di rumah lo boleh yah"
"Sebenernya gue gak mau ikut campur masalah rumah tangga kalian, tapi gue gak bisa liat sahabat gue kayak gini" Sandra memeluk Adel begitu juga dengan Ayu.
"Gue juga nginep sini deh, nanti gue beli makanan sendirian aja, biar gak ada yang liat kalo Adel disini" ketus Ayu.
Adel beruntung masih memiliki sahabat seperti mereka, Adel tidak ingin keluarganya dan keluarga suaminya tau masalah ini...
Jangan lupa kasih bintang nya dan Terimakasih yah 💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Sidosen Kanebo (✔️)
Short StoryHanya cerita ringan dan tak suka menye menye... Adelia hanya Mahasiswi biasa yang terkenal dengan kecantikannya, tapi siapa sangka kalau ia sudah menikah. Memiliki suami sekaligus Dosennya di Kampus, yang sangat tegas dan tentu banyak duitnya. "Ayo...