♦️Episode 25 - Kehilangan

55.6K 2.9K 16
                                        

✨✨✨

Sudah jam 9 malam tapi Adel belum juga pulang, Zidan terus menghubungi Adel tapi tidak ada jawaban karena nomor Adel tidak aktif.

Zidan terus menunggu sampai ia ketiduran di Sofa ruang tamu, ketika ia terbangun sudah pukul 11 malam, Zidan langsung mengecek ke dalam kamar dan ternyata istrinya belum juga pulang, Zidan benar - benar dibuat khawatir.

Ingin menghubungi Ayu dan Sandra tapi ia tidak punya nomor mereka, akhirnya Zidan mengambil kunci mobil dan pergi ke rumah Ayu, Zidan masih ingat di mana rumah Ayu, ia berharap istrinya ada disana.

Setelah sampai Zidan langsung turun dari mobilnya dan mengetuk pintu rumah Ayu.

Tok.. tok

"Assalamu'allaikum" panggil Zidan pelan, karena ia takut mengganggu karena sudah malam.

Belum ada respon

Tok...tok...tok

Zidan berusaha mengetuk kembali, tidak lama ada seorang wanita paruh baya yang membuka kan pintu, ia tebak ibu ini adalah pembatu disini.

"Iya cari siapa ya mas?" Tanya ibu itu

"Permisi bu kalau saya mengganggu waktunya, saya cuma mau tanya Ayu nya ada?"

"Oh mbak Ayu nya gak ada mas, dia pergi ikut papa nya, mas ada perlu apa nanti bibi sampaikan kalau mbak Ayu sudah pulang"

"Oh gak usah bik, ya sudah kalau begitu saya pamit dulu bi, sekali lagi saya minta maaf yah sudah mengganggu waktunya, permisi"

"Iya mas ga papa"

"Kalau boleh tau nama mas nya siapa yah?"

"Nama saya Zidan bi, ya sudah saya pamit dulu ya bi, permisi"

"Iya mas"

Setelah kepergian Zidan dari rumah Ayu, bi Ana langsung menutup pintu rumah dan segera menelpon Ayu.

"Halo mbak, tadi ada laki - laki datang kesini nyariin mbak namanya mas Zidan"

"Kapan bi dia datang?"

"Barusan aja mbak, ini dia udah pulang"

"Ya sudah bi, ingetkan bibi bilang apa kalau ada yang cari Ayu?"

"Iya mbak tadi bibi bilang mbak Ayu lagi pergi sama papa"

"Oke sip bi, ya sudah Ayu tutup yah, bibi tidur lagi aja"

"Iya mbak, bibi tutup yah"

Adel dan Sandra mendengar percakapan Ayu dan bi Ana mereka masih diam, tapi raut wajah Adel sudah berubah menjadi muram, ia tidak munafik kalau ia merindukan suaminya itu, tapi rasa kecewananya masih saja menggerogoti hatinnya sampai ia tidak sadar kalau sudah meneteskan air mata.

"Sudah biarin dulu, biar pak zidan nya Itrospeksi diri dan mengakui kesalahannya sama lo" ucap Ayu sambil menghapus air mata Adel.

"Iya Del, mending kita tidur udah malem juga"

Mereka tidur saling berpelukan, tidak lebih tepatnya Ayu dan Sandra menghipit Adel karena Adel tidur di tengah - tengah, Adel bersyukur masih ada mereka yang setia menemani nya ketika ia sedang ada masalah seperti ini.

✨✨✨


Sudah mencari ke rumah Ayu tapi tidak ada, Zidan tidak tau dimana rumah Sandra jadi ia memutuskan untuk pulang, sambil terus menghubungi nomor Adel, tapi tetap saja tidak aktif.

Karena sudah terlanjur pusing, Zidan pun tertidur di Sofa ruang tamu dengan keadaan menekuk kaki nya seperti anak kecil yang kedinginan.

Pagi harinya bi Sumi dibuat terkejut dengan keadaan Zidan.

"Mas....bangun mas" bi Sumi menggerakkan lengan Zidan

"Mas sakit yah? Panas banget mas" bi Sumi menempelkan punggung tangannya ke kening Zidan.

"Hmm, bi Adel udah pulang?" Tanya Zidan yang berusaha duduk dan dibantu oleh bi Sumi.

"Belum mas, emang mbak Adel kemana? Kok pagi - pagi udah gak ada?"

"Zidan juga gak tau bi" Zidan menunjukkan wajah yang kusut sekaligus bingung dan bi Sumi merasa hubungan Tuan dan Nyonya nya ini sedang tidak baik.

"Mas sama mbak sedang ada masalah yah?" Tanya bi Sumi dengan hati - hati takut menyinggung perasaan Zidan.

"Sepertinya iya bik, dan ini salah saya" Zidan mengusap wajahnya dengan prustasi.

"Begini mas, bukannya bibi ikut campur masalah rumah tangga mas dan mbak Adel tapi menurut bibi, mas Zidan akhir - akhir ini sibuk gak merhatiin mbak Adel, bibi juga pernah denger kalau mbak Adel nangis di kamar nya" sontak saja Zidan langsung menoleh ke arah bi Sumi.

"Nangis gimana maksud bibi?" Tanya Zidan dengan khawatir.

"Iya waktu bi Sumi mau nyuruh mbak Adel makan tapi bibi denger mbak Adel malah nangis dia bilang kalau mas Zidan masih suka berhubungan dengan mantan pacar mas"

Deg...

Bagai tersambar petir, Zidan benar - benar dibuat membisu.

"Apa itu benar mas?" Tanya bi Sumi lagi

"Itu salah paham bi, saya ga ada apa - apa sama perempuan lain, saya juga salah menutupi ini dari Adel" wajah Zidan sudah memerah menahan emosi.

"Apapun masalah mas dan mbak Adel bibi berharap ini akan segera berakhir, mas Zidan harus menjelaskan semuanya pada mbak Adel, bibi juga sebenarnya kecewa sama mas tapi bibi ga ada hak juga tapi sebagai wanita bibi tentu tau gimana perasaan mbak Adel, seperti di khianati oleh suaminya sendiri"

"Iya bi saya tau dan saya akan mencari Adel, menjelaskan semuanya" Zidan berdiri dari Sofa dan berjalan menuju kamarnya.

Setelah berganti baju zidan langsung pergi.

"Tapu mas lagi sakit, sarapan dulu yah mas udah bibi buatkan sarapan"

"Nanti saja bi, saya pergi dulu, bibi juga tolong hubungi Adel yah siapa tau dia mau kalau sama bibi"

"Iya mas, hati - hati" ucap bi Sumi dan ia berharap masalah ini cepat berakhir, hubungan Zidan dan Adel segeraka membaik.







Jangan lupa kasih bintang nya dan Terimakasih yah 💖




Suamiku Sidosen Kanebo (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang