♦️Episode 23 - Pendiam

45.3K 2.8K 9
                                    


✨✨✨

Setelah menenangkan diri di taman dan keadaan Adel sedikit lebih membaik, Adel bersiap untuk pulang dan menyegarkan diri dengan mandi air dingin agar kepalanya tidak kembali berasap.

Sampai di rumah, Adel tidak melihat mobil  Zidan, ternyata dia belum pulang juga, sepertinya memang betah dengan mantan pacarnya itu.

Bi Sumi datang dan membuka pintu rumah "Mbak Adel dari mana? Kok pulangnya lama banget?"

"Tadi ada urusan bi sama Ayu" Adel berjalan lesu menuju kamarnya.

"Oh gitu, ya sudah mbak Adel mending makan dulu yah"

"Nanti bi, Adel mau mandi dulu, abis itu baru Adel makan"

"Ya sudah mbak, bibi siapin dulu yah"

Adel menatap ke arah Bi Sumi sambil tersenyum "Gak usah Bi, nanti biar Adel ambil sendiri aja, Bibi istirahat gih"

"Hmm, ya sudah mbak kalo gitu hehe" Bi Sumi meninggalkan ruang keluarga dan menuju dapur.

Adel hanya membalas dengan senyuman dan melangkah menuju kamarnya.

Sekitar 30 menit Adel di dalam kamar, kemudian ia turun untuk makan dan nampaknya suaminya baru saja pulang.

"Lagi makan?" Zidan mendekat ke arah Adel, mengusap kepalanya dengan lembut.

"Hmm" Adel tetap fokus dengan makanannya, sambil menyalimi tangan Zidan tanpa melirik sedikit pun.

Sambil mengecup kening Adel "Mas mandi dulu yah"

"Iya" lagi - lagi jawaban singkat yang Zidan dengar.

Sudah selesai makan dan Adel langsung mencuci piringnya, agar tidak menumpuk, terlihat Zidan juga sudah segar dan menghampiri Adel.

"Mas sudah makan?" Basa - basi Adel

"Udah tadi bareng Reyhan"

lagi - lagi Zidan berbohong, hah Adel juga sudah tau apa jawaban nya, dan dadanya mulai sesak.

"Ohh ya sudah" setelah mencuci piring Adel langsung pergi ke kamar.

Tentu saja Zidan merasa aneh dengan sikap Adel.

Zidan menyusul Adel ke kamar.

"Kamu kenapa?" Tanya Zidan dengan lembut.

"Maksudnya?"

"Iya kamu kenapa? Ada masalah?" Tanya Zidan dan mengambil tempat di sebelah Adel.

"Gak ada, emang kenapa?"

"Kamu beda aja, kayak diemin mas gitu" Zidan terus menatap wajah Adel.

"Gak kok biasa aja mas" Adel langsung berbalik dan tidur memunggungi Zidan.

Setelah mematikan lampu dan mengganti lampu tidur kecil Zidan pun menyusul Adel untuk tidur, ia merapatkan dirinya di belakang Adel, memeluk Adel dari belakang dan menaruh wajahnya dilipatan leher Adel, Adel merasakan deru nafas Zidan di kulit lehernya. Tangan Zidan juga melingkar dengan sempurna diperut Adel.

Adel seperti diapit dengan kuat, tentu saja Adel tidak bisa tidur kalau seperti ini.

Sekitar satu jam mencoba memejamkan mata dan akhirnya Adel pun bisa tidur dengan keadaan dipeluk Zidan.

✨✨✨

Adel bangun lebih dulu, menyiapkan baju yang akan Zidan kenakan, menyiapkan sarapan dan setelah itu Adel bersiap untuk pergi ke Kampus.

"Mas bangun"

"Bentar lagi yah"

Adel ke luar dari kamar.

"Bi 15 menit lagi tolong bangunin mas Zidan yah, Adel mau pergi ke Kampus"

"Iya mbak, kenapa gak bareng sama mas Zidan?" Tanya bi Sumi

"Adel ada kelas pagi bi, Adel pergi dulu yah" padahal Adel berbohong, nyatanya Adel ada mata kuliah jam 11 tapi karena tidak ingin pergi bersama suaminya, alhasil Adel pergi lebih dulu.

15 menit kemudian.

"Mas Zidan....bangun mas" bi Sumi sambil mengetuk pintu kamar Zidan.

"Hmmm"

"Udah jam 7 mas" ucap bi Sumi lagi.

Zidan langsung turun dari tempat tidur dan membuka pintu.

"Adel mana bi?" Tanya Zidan dengan muka bantalnya.

"Mbak Adel udah pergi mas katanya ada kelas pagi"

"Oh ya sudah bi, Zidan mau mandi dulu"

"Iya mas"

Setelah bi Sumi pergi, Zidan menutup pintu kamarnya.

"Kenapa Adel bohong? Mau pergi kemana dia pagi - pagi begini" tanya Zidan dalam hati.

Karena waktu subuh tadi Zidan sempat melihat jadwal Kuliah Adel dan tidak ada kelas pagi, Adel ada mata kuliah pukul 11.




Jangan lupa kasih bintang nya dan Terimakasih yah 💖


Suamiku Sidosen Kanebo (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang