♦️Episode 2 - Dimulai

65.8K 3.4K 19
                                    

✨✨✨

"Jadi gimana nih keputusannya?" Tanya papa agung dengan wajah yang agak serius.

"Kita sudah membicarakan nya, saya dan ibunya adel tentu saja dan kami memutuskan setuju dan akan menerima lamaran itu" jawab ayah yang tak kalah serius nya, jujur saja aku sangat bingung dengan pembicaraan ini.

"Syukurlah kalau kalian menerimanya, kami juga ikut senang ya gak mah" papa agung langsung merangkul mama fitri dan tentu saja wajah mama fitri sangat bahagia.

Sedangkan aku masih diam dengan wajah yang sangat bingung, otakku masih mencerna pembicaraan tadi.

Setelah berbincang-bincang papa agung dan keluarganya berpamitan karna sebentar lagi maghrib.

Pukul tujuh malam, kedua adik ku baru pulang dari les dan mereka langsung membersihkan diri kemudian makan malam, aku yang baru saja selesai mencuci piring bersiap untuk masuk kedalam kamar tapi ayah memanggilku.

"Mbak sini, duduk dulu ada yang mau ayah bicarakan" panggil ayah. Aku langsung berjalan menghampiri dan duduk disebalah ayah.

"Mbak mau nerusin kuliah kan?" Tanya ayah dengan wajah yang serius.

"Iya yah, pengen nya sih gitu, tapi kalau ayah sama ibu gak punya dananya ya gak masalah sih, gak papa kalo aku gak kuliah lagian adik-adik juga lagi banyak keperluannya kan disekolah" aku sambil duduk menghadap kearah ayah.

"Gini mbak, ada niat baik dari papa agung dan mama fitri, mereka mau kamu kuliah dan menanggung semua kebutuhkan mbak, asalkan mbak mau menikah dengan anak mereka si zidan" ucap ayah dengan hati-hati.

"Lah kok gitu yah? Maksud nya gimana? Coba jelasin mbak gak paham" aku bertanya dengan wajah yang benar-benar tidak mengerti.

"Anak mereka si zidan itu kan baru dipilih jadi wakil dekan 1 dikampus yang di kota nah, pasti si zidan bakal sibuk dan gak ada yang mau urus, mangkanya mereka mau menyuruh zidan untuk menikah agar ada yang mengingatkan dan mengurus dia di kota" ayah berusaha menjelaskan dengan penuh lemah lembut agar aku tidak emosi.

"Tapi yah mbak kan baru lulus masak sih mau nikah, gak mau lah" aku benar-benar kesal.

Bayangkan saja bagaimana bisa aku menikah diumur 19 tahun, bagaimana pandangan orang lain nanti, ah memikirkannya saja aku tidak sanggup.

"Tapi mbak, ayah sama ibu pingin liat mbak melanjutkan pendidikan mbak, meraih cita-cita yang sudah mbak impikan dari dulu, maaf ayah dan ibumu tidak bisa mewujudkan mimpimu mbak karna kamu tau sendiri keadaan ekonomi kita sedang tidak bagus dan ayah gak mau kamu menunda kuliah mu entah sampai kapan" ayah sambil memegang tangan ku dengan mata yang sudah memerah.

Jujur aku benar-benar dilema, aku tidak bisa melihat ayah dan ibu seperti ini, aku ingin membuat mereka bangga, apa aku terima saja tawaran itu karna itu benar-benar menguntungkan untukku dan pastinya aku bisa melanjutkan sekolah ku.

Papa agung tadi sudah menjelaskan kalau aku menerima ini, kuliah ku akan ditanggung oleh mas zidan, semua kebutuhanku juga akan ditanggung olehnya, dan yang pasti hidupku dikota akan berkecukupan, bukankah itu lebih dari cukup? Oke sepertinya aku sudah mendapatkan jawabannya.

"Hmm, iya ayah mbak mau menerima lamaran ini, mbak mau mewujudkan cita-cita mbak dan membuat ayah,ibu adik-adik bangga sama mbak" aku sambil menangis di pelukan ayah.

"Iya mbak, ayah percaya mbak anak yang baik dan gak akan ngecewain ayah dan ibu, ayah bangga sama mbak" ayah semakin mengeratkan pelukannya, dan ini benar-benar posisi yang paling nyaman.


1 Bulan kemudian.

Dan hari ini adalah pernikahanku dan mas zidan, acaranya tidak terlalu megah hanya sederhana, meskipun mama dan papa dari keluarga yang kaya tapi mereka mau menuruti keinginan ku untuk mebuat acara yang sederhana, hanya dihadiri keluarga dan orang-orang terdekt saja.

Setelah tiga hari dari acara pernikahan, aku dan mas zidan langsung berangkat kekota untuk persiapkanku mengurus pendaftaran kuliah, hingga aku diterima jurusan Psikologi diuniversitas negeri tempat mas zidan bekerja sebagai wakil dekan 1 dan sialnya itu satu fakultas denganku.
Oh tuhan malang sekali nasibmu adel!...











Terimakasih buat yang sudah membaca, semoga kalian suka dengan ceritanya yah 💕

Suamiku Sidosen Kanebo (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang