♦️Episode 7 - Menakutkan

52.9K 3.4K 64
                                    

Selamat membaca dan jangan lupa likenya yah terimakasih 💕

Aku terus menundukan kepalaku bahkan untuk menatap mas Zidan pun aku tidak punya keberanian.

Mas Zidan menatapku "Gimana hari ini? Seneng?" Tanya mas Zidan.

Deg!!! Aku masih terus diam dengan keringat yang mulai bercucuran bahkan jantungku terus berdetak dengan sangat kuat.

"Bagus ya kamu sudah mulai berbohong!" Lagi-lagi mas Zidan mengeluarkan suaranya sedangkan aku masih tetap diam dan makin ketakutan.

"Jawab pertanyaan saya Adelia!" Kini suara mas Zidan benar-benar meninggi.

"Sebenernya tadi.......Adel....itu...." Aku mencoba menjawab tapi lidahku benar-benar keluh dan rasanya aku ingin melompat saja dari lantai dua.

"Masuk ke dalam kamar!" Ucap mas Zidan sambil berjalan ke arah kamarnya.

"GLEGAR!!!!" bunyi pintu yang di tutup mas Zidan dengan sangat keras.

Jantung ku rasanya ingin lepas! Dan Kaki ku benar-benar lemas, dengan sudah payah aku berjalan ke arah kamarku, menutup pintu dengan hati-hati takutnya jika aku menutup pintu tidak hati-hati singa akan kembali mengamuk.

"Astaga del! Untung saja kamu gak mati hari ini! mas Zidan kalau marah bener-bener menakutkan! Bisa-bisa aku mati muda karena serangan jantung kalau kayak gini!.

"Ya sudahlah nanti saja minta maaf sama mas Zidan kalau dia sudah dinginan"

Setelah mandi dan memakai cream kecantikannya Adel langsung tidur karena besok pagi harus ke kampus.

Seharusnya besok libur tapi ada Dosen yang mengganti jam nya karena minggu depan beliau tidak bisa masuk! Huuh menyebalkan.

✨✨✨

Tidak terasa sudah pagi, padahal aku masih sangat mengantuk! Tapi kalau aku membolos hari ini bisa-bisa kepalaku di penggal oleh kanebo! Kan gak mungkin cantik-cantik gak punya kepala! Kan serem!.

Setelah bersiap-siap dengan polesan make up yang natural tapi sangat cantik, Adel langsung berjalan ke arah meja makan untuk sarapan, sambil membawa tas dan sepatunya, tapi Adel di kejutkan oleh seseorang. Siapa lagi kalau bukan si kanebo.

Dengan langkah hati-hati Adel mendekati meja makan.

"Selamat pagi mas" sapa Adel sambil menarik kursi dan dan dia mendudukinya.

Tidak ada jawaban, sepertinya dia masih marah.

Selama makan tidak ada percakapan yang keluar dari mulut mereka berdua, hanya keheningan seperti biasa.

Setelah makan Adel langsung berjalan ke arah garasi untuk mengambil mobilnya.

"Lah kok gak ada? Apa belum di ambil yah dari parkiran semalam?"

"Cari apa kamu?" Tanya mas Zidan dan mengejutkanku.

"Eh mas Zidan!... Ini mas kok mobil Adel gak ada yah? Apa belum di ambil dari parkiran semalam?"

"Mobil kamu lagi di bengkel ada yang rusak"

"Ohh" aku menjawab sambil berpikir mau naik apa ke kampus, kalau naik taksi bisa-bisa aku telat.

"Kenapa kamu? Sedang meratapi kebodohan? Cepet naik!" Ucap mas Zidan sambil berjalan ke arah mobilnya.

"Ishhh Enak aja! dasar tu mulut" aku berjalan masuk ke dalam mobil mas Zidan.

Seperti biasa tidak ada perbincangan hanya ada keheningan.

"Mas nanti Adel turun di depan kampus aja yah"

"Hmm"

Setelah sampai di depan kampus, aku bersiap turun dan tak lupa menyalami dan mencium tangan mas Zidan.

"Nanti pulang jam berapa?" Tanya mas Zidan.

"Jam 1 mas, kenapa?"

"Nanti tunggu di parkiran"

"Mas mau nganter Adel pulang? Emang mas gak ada kerjaan? Adel bisa kok pulang sendiri nanti naik taksi atau gak nebeng sama temen".

"Diam! Bisa gak sih kamu tu nurut aja jangan cuma bisanya ngebantah!" Ucap mas Zidan sedangkan aku hanya diam sambil menutup rapat mulutku.

"Iya iya jangan marah-marah nanti makin tua!"

"Begitukah cara bicara seorang mahasiswi?" Tanya mas Zidan.

"Ya elah mas canda doang kali, dah bye!" Aku sambil keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam kampus.

"Bener-bener gak bisa di ajak bercanda tu orang" Ucap Adel dalam hati.

"Woi Adel tekodel kodel!" Ucap Ayu yang mengagetkan ku.

"Eh Yu lu kayak setan yang entah munculnya dari mana!"

"Hahaha lu kenapa sih pagi-pagi dah cemberut aja! Gak di kasih jatah yah?" Tanya Ayu sambil duduk di sebelah kiri dan Sandra di sebelah kananku.

"Iya gak di kasih jatah! Padahal udah setahun!"

"Ettssss maksudnya gimana?" Tanya Sandra.

"Bisa diem gak sih kalian berdua!"

"Jangan-jangan kamu lagi datang bulan ya del?" Tanya sandra lagi.

"Diem deh san, mending siap-siap bentar lagi Dosen yang membosankan bakal masuk"

"Wahh iya yah, bisa-bisa aku ngantuk ini" ucap Ayu sambil menundukan kepalanya di atas meja.

Tidak lama Dosen pun masuk dan selama mata kuliah hanya ada kesunyian karena rata-rata mahasisa/i mengantuk.

Mata kuliah ini benar-benar membosankan!

✨✨✨


Sekitar pukul 1 siang mata kuliah selesai dan Adel berjalan ke arah parkiran, sesuai perintah dari tuan kanebo.

Selama di perjalanan tidak ada pembicaraan hanya kesunyian dan Adel sibuk memainkan ponselnya karena ia benar-bener bosan.

Pukul 1 lewat 35 menit mereka sampai di rumah, biasanya dari kampus ke rumah hanya memakan waktu 20 menit tapi berhubung hari ini cukup macet jadi memakan waktu 35 menit.

Adel langsung turun dari mobil.

"Saya harus balik ke kampus lagi soalnya bakal ada rapat" Ucap mas Zidan sambil menurunkan kaca mobilnya.

"Ohh iya mas, hati-hati yah" ucap ku sambil melambai-lambaikan tangan seperti anak kecil yang di tinggal pergi oleh orangtua nya.

Ya mas Zidan kan sudah seperti orangtua haha.

"Jadi dia pulang cuma mau nganter aku nih?" Ucap Adel dalam hati sambil berjalan masuk.





See you next chapter 💕

Suamiku Sidosen Kanebo (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang