Chapter : 14

731 41 0
                                    

Playlist : Mixed Signals - Ruth B

▪︎▪︎▪︎

Author POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author POV

Beverly pikir setelah dia mengatakan kepada Dimas jika dia tidur bersama Xavier, Dimas akan langsung membatalkan pernikahan mereka. Ternyata tidak, harapan Beverly tidak sesuai yang dengan kenyataan, Dimas tidak mau membatalkan pernikahan mereka.

Semalaman Beverly sudah memikirkan cara untuk keluar dari perjodohan ini. Beverly tidak mau menikah dengan Dimas. Satu-satunya jalan keluar dari perjodohan ini adalah kabur. Beverly akan kabur, selagi ada kesempatan. Cara ini memang sangat beresiko yang dapat membuatnya tidak dianggap sebagai anak lagi oleh kedua orangtuanya. Tapi, Beverly tidak peduli dengan itu, tidak mungkin orangtuanya sekejam itu hanya karena Om-om menyebalkan itu. Apapun resikonya, Beverly akan tetap kabur, dari pada menyesal seumur hidup, menikah dengan Dimas.

Keberuntungan ada pada Beverly hari ini, semua keluarganya sedang tidak ada di rumah, mereka ada urusan dengan wedding organizer. Itu menjadi kesempatan emas bagi Beverly untuk melancarkan aksinya.

Beverly membawa kopernya menuruni anak tangga dengan terburu-buru, takut keluarganya tiba-tiba kembali. Setelah sampai di lantai bawah, Beverly segera berjalan menuju pintu utama, saat ingin berbelok memasuki ruang tamu, tiba-tiba saja...

"Mau kemana?"

Suara berat seorang laki-laki, membuat Beverly menahan napas. Di hadapannya, berdiri seorang laki-laki dengan tubuh yang bersandar di dinding pembatas ruangan.

Beverly menelan ludahnya dengan susah payah. "M-mau..." Beverly meringis, kenapa Dimas ada di sini. Apa yang harus dia katakan?

"Kabur?"

Beverly menggeleng kuat. "T-tidak. Aku tidak mau kabur," kilah Beverly.

Dimas mengulum senyum melihat wajah Beverly yang gugup, itu terlihat lucu. Beverly sekarang seperti seseorang yang ketahuan mencuri. Dimas berjalan mendekati Beverly. "Oh ya?" Dimas menunduk kepalanya, mensejajarkan kepalanya dengan Beverly.

Beverly menahan napas, saat wajah Dimas berada sangat dekat dengannya. "Kalau tidak kabur, kenapa membawa koper?"

Beverly terdiam sesaat memikirkan alasan yang tepat, sekaligus mengatur napas, dan detak jantungnya. "Aku ingin membuangnya," bohong Beverly. Kalau dia jujur, pasti Dimas akan menahannya untuk kabur.

Dimas mengangkat salah satu alisnya tidak percaya, kemudian menjauhkan wajahnya dari Beverly. "Kamu pasti mau kabur."

Beverly menggeleng. "Tidak, aku hanya ingin membuangnya."

"Masa?"

Beverly memutar bola mata malas. "Kalau tidak percaya ya sudah. Om sendiri kenapa ada disini?" Beverly memicingkan mata curiga, semua pelayan di rumahnya juga sedang tidak ada di rumah, bagaimana Dimas bisa masuk ke rumahnya?

I Promise Captain [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang