Chapter : 36

801 59 5
                                    

Dimas menggenggam tangan Beverly erat setelah turun dari helikopternya, menenangkan istrinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dimas menggenggam tangan Beverly erat setelah turun dari helikopternya, menenangkan istrinya. Dimas sadar, raut wajah Beverly berubah drastis setelah mengetahui tujuan mereka. Tanpa perlu bertanya, Dimas sudah tahu jawabannya.

"It's okay, sayang. Ada aku," ucap Dimas berusaha menenangkan istrinya.

Beverly sangat tidak ingin kembali ke kota ini, rasa trauma karena kecelakaan itu membuatnya takut. Takut hal yang sama terjadi lagi. Beverly mengeratkan genggaman tangannya, berusaha melawan rasa takutnya, seolah genggaman itu membantunya melawan perasaan takut yang berkecamuk padanya sekarang. Beverly tersenyum tipis menatap Dimas. Beverly tidak perlu takut, ada Dimas di sampingnya, dia pasti menjaganya, hal mengerikan itu tidak akan terjadi lagi, bukan?

Dimas dan Beverly memasuki mobil yang telah terparkir di depan gedung mewah tempat mereka mendarat tadi, tentu saja gedung itu milik Dimas. Mobil yang Dimas kendarai sendiri berhenti di salah satu resort miliknya. Pagar tempat itu langsung terbuka dengan sendirinya ketika Dimas menekan remot kontrol.

Beverly turun dari mobil setelah Dimas membukakan pintu mobil untukknya. Beverly memperhatikan tempat yang tak asing baginya itu. Beverly merasa pernah mengunjungi tempat ini, tapi entah kapan, Beverly tidak mengingatnya. Beverly tidak mau memaksa pikirannya untuk mengingat, nanti sakit kepalanya kambuh lagi.

"Astaga!" Beverly berteriak kaget ketika Dimas tiba-tiba saja menggendong tubuhnya ala bridal style, spontan Beverly langsung melingkarkan tangannya di leher Dimas.

"Astaga!" Beverly berteriak kaget ketika Dimas tiba-tiba saja menggendong tubuhnya ala bridal style, spontan Beverly langsung melingkarkan tangannya di leher Dimas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu kenapa?" tanya Beverly.

"Biar cepat sampai ke kamar," jawab Dimas.

Beverly yang mengerti maksud suaminya hanya mengulum senyumnya menahan malu. Bibir Dimas mulai berkerja terlebih dahulu pada bibir Beverly, menjelajahi setiap sudutnya tanpa cela, sepertinya Dimas sudah tidak sabaran. Tangan Beverly meremas rambut belakang Dimas, ciumannya selalu membuat Beverly mabuk.

"Oh, wow," ucap Beverly melepaskan tautan mereka setelah memasuki kamar dan melihat hal yang tak terduga. Kamar itu dihias dengan begitu romantis, ada lilin-lilin tersebar di penjuru kamar, dan taburan kelopak bunga mawar berbentuk I LOVE YOU di atas tempat tidur.

I Promise Captain [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang