Chapter : 53

1.6K 72 7
                                    

Beverly mengerucutkan bibirnya kesal menatap suaminya yang sangat menyebalkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beverly mengerucutkan bibirnya kesal menatap suaminya yang sangat menyebalkan. “Aku mau makan bakso, tidak mau makan daun-daunan seperti itu, aku bukan kambing,” sewot Beverly sambil menjauhkan piring yang berisi salad darinya.

“Salad lebih sehat dari pada bakso,” ujar Dimas.

Beverly berdecak. “Bakso lebih sehat dari pada salad.”

“Salad lebih sehat dari pada bakso, sayang. Pokoknya aku mau makan bakso,” rengek Beverly sambil menarik-narik baju Dimas memohon.

“Kemarin kamu muntah gara-gara makan soto, itu gak baik untuk kamu. Apa lagi makan bakso, sama-sama gak baik untuk kamu,” ucap Dimas.

Beverly memukul lengan Dimas yang dibalas ringisan oleh laki-laki itu. “Ih, kamu ngatain soto buatan Mama tidak baik untukku? Aku bilangin Mama nanti dipecat jadi menantu kamu,” ancam Beverly.

Dimas melotot tidak percaya, bisa dipecat sebagai menantu nanti. Dimas mengutuk bibirnya sendiri yang salah bicara. “M-maksud aku, soto buatan Mama itu baik untuk kamu. Bakso yang tidak baik untuk kamu.”

“Aduin aja Bev, biar dipecat jadi menantu!” ledek Nick yang juga berada di resor Dimas.

“Betul tuh, masa ngatain soto buatan Aunty tidak baik untukmu,” Miley yang juga berada di sana, ikut-ikutan mengompori Beverly.

Dimas berdecak kesal melihat dua sahabatnya yang memanas-manasi Beverly.

Beverly langsung mengangguk menyetujui. “Kalau kamu tidak mau aku bilangin Mama, beliin aku bakso ya,” ujar Beverly dengan mengedipkan sebelah matanya.

Please, bakso,” Beverly menatap Dimas memohon dengan puppy eyes-nya. Beverly sangat menginginkan bakso sekarang, ini mungkin karena dia sedang mengidam. Dimas belum tahu tentang kehamilannya, Beverly masih ingin menyembunyikannya sampai besok, besok adalah hari ulang tahun Dimas.

Hubungan mereka sekarang baik-baik saja, semuanya kembali seperti semula. Dimas dan Beverly tetap bersama. Beverly tidak akan pernah pergi meninggalkan Dimas. Beverly tahu keputusannya ini menyakitkan untuk Jo, tapi Beverly tidak bisa melepaskan Dimas. Beverly yakin Jo bisa menemukan obat lain. Beverly juga tidak perlu khawatir mengenai kondisi Jo, Xavier menjaga Jo menggantikan Daniel, dia pasti baik-baik saja.

Dimas menghela napas pelan. “Oke. Tapi cium dulu,” ujar Dimas dengan seringaian menggoda.

Cup!

Beverly berniat mencium Dimas hanya sekilas, tapi Dimas menahan tengkuk lehernya.

“NGING NGING NGING,” ujar Miley menirukan suara nyamuk.

“Banyak nyamuk.” Nick menepuk-nepuk angin.

“Eh, kau menyindir kita? Kita di sini, nyamuk,” protes Miley.

I Promise Captain [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang