Chapter : 46

733 44 4
                                    

Playlist : Impossible - James Arthur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Playlist : Impossible - James Arthur

▪︎▪︎▪︎

-Beverly-Semuanya sudah terlambat, sebanyak apa pun alasan yang kamu ucapkan, tidak bisa merubah masa lalu.

▪︎▪︎▪︎

“HAA!” Beverly berteriak ketika beberapa ingatan tentang masa kecilnya terlintas dengan jelas di pikirannya. Sangat jelas, Beverly sudah ingat semuanya. Semua kenangan menyedihkannya.

“Beverly,” panggil Dimas dengan mata yang berkaca-kaca. Beverly sudah mengingat semuanya? Beverly pasti akan membencinya sekarang.

Daniel, Nick, dan orangtua Beverly langsung masuk ke dalam ruang rawat inap Beverly setelah mendengar suara teriakan. Mereka ingin langsung menghampiri Beverly menanyai kondisinya, tapi mereka urungkan ketika mendengar teriakan Beverly lagi.

“APA KAMU TIDAK MENGERTI DENGAN APA YANG AKU KATAKAN? PERGI DARI SINI, AKU MEMBENCIMU!” teriakan Beverly menggema ke seluruh penjuru ruangan. Beverly menatap Dimas dengan penuh kebenciaan.

Dokter David dan dua perawatnya yang baru saja masuk ke dalam ruangan, wajah mereka yang tadinya panik setelah mendengar alarm dari ruangan ini mendadak diam seketika dan tidak melakukan apapun karena Kory memberikan kode.

Air mata Dimas tumpah melihat sorot kebencian di mata Beverly. Hari ini sudah tiba, hari di mana Beverly sudah mengingat semuanya, dan membencinya. Dimas sudah memprediksi sejak lama jika ini akan terjadi.

“Beverly, aku bisa jelasin semuanya,” ujar Dimas lirih berusaha meraih tangan Beverly.

Beverly langsung mendorong tubuh Dimas menjauh. “PERGI, AKU BILANG PERGI. AKU MEMBENCIMU, SIALAN!” teriak Beverly frustrasi sambil menarik rambutnya kasar. Kepalanya begitu sakit, ditambah menghadapi Dimas semakin sakit.

“AKHHH!” Beverly meringis saat kepalanya terasa semakin sakit, seperti dihujani ribuaan pedang. “Sakit,” lirih Beverly.

Kiran berjalan mendekati Beverly dengan berurai air mata melihat kondisi anaknya. Dia dan Kory langsung terbang dari Inggris ketika mendengar kondisi anaknya. “Sakit ya, sayang,” ujar Kiran membawa Beverly ke dalam pelukannya.

“Sakit, Ma,” lirih Beverly menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Kiran.

Dokter David dan perawat yang dari tadi hanya diam mendekati Beverly, kemudian memeriksakan keadannya setelah dikode Kory.


***


“Ingatan Beverly sudah kembali,” ujar David pada Dimas, dan sahabat-sahabat Dimas sambil tersenyum, David tak menyangka akhirnya ingatan Beverly kembali setelah sepuluh tahun lamanya. David langsung menghilangkan senyumnya setelah melihat mereka semua hanya diam, tidak ada satu pun yang tersenyum seperti dirinya. Apa lagi Dimas, dia hanya diam duduk di kursi dengan mata yang memerah.

I Promise Captain [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang