Chapter : 20

1.1K 54 0
                                    

Author POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author POV

Sedari tadi Dimas berusaha fokus pada macbook-nya untuk menyelesaikan pekerjaannya, tapi sialnya dia tidak bisa fokus. Dimas mengacak rambutnya frustrasi, kenapa bayangan dirinya dan Beverly yang berada diposisi seperti kemarin terus terngiang di pikirannya? Ah, itu membuatnya gila. Bahkan gara-gara hal itu, Dimas tidak bisa tidur semalaman.
    
Sebagai laki-laki normal, tentu saja kejadian kemarin berhasil membuat juniornya yang sedang tertidur bereaksi. Dimas bisa saja menerkam Beverly saat itu juga. Tapi, mengingat Beverly belum menginginkannya, Dimas sebisa mungkin menahannya. Dan dia hanya mengecup pipi wanita itu saja, untuk sedikit menyenangkan sesuatu di bawah sana.
    
“HA! DIMAS!”
    
Dimas tersentak mendengar suara teriakan Beverly yang menggema ke seluruh penjuru rumah. Mendengar teriakan Beverly membuatnya sangat khawatir, Dimas langsung berlari ke luar dari ruang kerjanya menuju dapur, suara Beverly berasal dari sana. Para pelayan yang mendengar suara teriakan Beverly pun ikut menghampiri sumber suara.
    
Saat memasuki dapur, Dimas semakin panik saat melihat kondisi dapur yang sangat berantakan. Para pelayan pun juga terkejut melihat kondisi dapur yang sudah tidak terbentuk lagi. Dimas menemukan Beverly yang berada di sudut dapur dengan wajah ketakutannya. Tak lupa wanita itu memegang spatula, sebagai alat perlindungan.
    
Seketika wajah Dimas yang tadinya panik, kini berubah menjadi menahan tawa saat menyadari Beverly ketakutan karena apa. Karena Molly−kucing milik Bunda Laura−astaga, Dimas pikir Beverly sedang dalam bahaya, ternyata… iya sih dalam bahaya bagi Beverly. Dimas pikir Beverly sudah tidak phobia lagi dengan kucing, makanya dia membiarkan Molly tetap di rumah ini, ternyata dia masih phobia pada kucing. Padahal sudah sepuluh tahun berlalu.

     Beverly yang melihat Dimas sudah berada di dapur, dia langsung berlari mendekati Dimas, dan memeluk tubuh lelaki itu erat dengan tangan dan kedua kakinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    
Beverly yang melihat Dimas sudah berada di dapur, dia langsung berlari mendekati Dimas, dan memeluk tubuh lelaki itu erat dengan tangan dan kedua kakinya. Saking eratnya, membuat Dimas kesulitan bernafas dan tidak bisa kemana-mana.
 

  

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I Promise Captain [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang