Chapter : 52

1K 68 4
                                    

-Xavier-Jangan mengorbankan kebahagiaanmu hanya karena seorang sahabat yang belum tentu akan melakukan hal yang sama padamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Xavier-Jangan mengorbankan kebahagiaanmu hanya karena seorang sahabat yang belum tentu akan melakukan hal yang sama padamu.

▪︎▪︎▪︎


Hot chocolate kesukaanmu.”

Beverly mendongak menatap pemilik suara yang ternyata adalah Xavier. Laki-laki itu berdiri di hadapannya sambil menjulurkan segelas coklat panas.

“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Beverly bingung melihat Xavier ada di bandara ini. Beverly ada di bandara untuk menunggu pesawat, keberangkatan Beverly yang seharusnya tiga puluh menit lalu batal karena dia ketinggalan pesawat. Dan sekarang dia menunggu penerbangan selanjutnya.

“Aku ingin menemuimu.”

“Ambil,” titah Xavier sambil melirik Beverly dan coklat panas di tangannya bergantian. Beverly belum mengambil coklat panas yang sejak tadi di pajang di hadapannya.

Beverly langsung mengambil coklat panas itu, tapi dia tidak langsung meminumnya. Perutnya selalu mual, jika meminum coklat panas. Sepertinya, anaknya tidak menyukai coklat panas.
Xavier mengambil tempat duduk di sebelah Beverly.

“Bagaimana dengan Jo?” tanya Beverly pada Xavier. Beverly meminta Xavier untuk mengawasi Jo menggantikan Daniel yang berada di penjara. Jo bisa saja kembali seperti dulu.

“Dia bersama Miley, kau tidak perlu khawatir,” jawab Xavier.

“Kamu pergi meninggalkan Dimas karena Vanessa?” tanya Xavier.
Beverly hanya diam.

Xavier menghela napas pelan. “Jangan lakukan itu. Jangan mengorbankan kebahagiaanmu hanya karena seorang sahabat yang belum tentu akan melakukan hal yang sama padamu. Jika Vanessa benar-benar sahabatmu, dia tidak akan berhenti menjadi sahabatmu hanya karena seorang pria.”

“Aku ingin Jo bahagia. Aku tidak ingin dia seperti dulu lagi, aku menyayanginya seperti adikku sendiri,” ujar Beverly dengan mata yang berkaca-kaca.

“Kamu berhak bahagia, Beverly. Jangan selalu mementingkan Vanessa, kamu yang terluka di sini, bukan dia,” ucap Xavier yang membuat bulir-bulir bening tak kuasa Beverly tahan di pelupuk matanya. Tangis Beverly pecah.

Xavier membawa Beverly ke dalam pelukannya, Beverly menangis sesunggukan di sana. Shit! Xavier merindukan Beverly, rindu memeluknya seperti ini saat mereka masih bersama dulu.

“Kamu sangat mencintai Dimas, bukan? Pertahankan dia, jangan tinggalkan dia hanya karena hubungan persahabatan yang belum tentu akan bertahan selamanya. Pernikahanmu dan Dimas akan berlangsung hingga kalian terbaring di tanah, bukankah itu yang diinginkan Dimas?” tanya Xavier yang dijawab anggukan pelan dari Beverly.

“Jangan tinggalkan dia. Jangan mengorbankan kebahagiaanmu demi Vanessa. Vanessa bisa mencari kebahagiannya sendiri, tanpa harus merebut kebahagiaanmu.”

I Promise Captain [TAHAP REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang