CHAPTER DELAPAN

1.2K 173 68
                                    

Lia mulai memasuki mobil Ryujin dengan perasaan jengkel, ia segera menyilangkan kedua tangannya dan mengabaikan gadis yang kini berada tepat di sampingnya.

"lo mau anterin gue balik?" tanya Lia dengan nada yang sedikit ketus.

Ryujin berdecak, "iya lah! nanti kalau lo kenapa-kenapa, gue lagi yang disuruh tanggung jawab! gue kan yang terakhir bareng sama lo!" omel Ryujin.

Lia melirik gadis itu dan berdecih.

"arahin rumah lo!" bentak Ryujin.

Lia mulai memekik, "santai kali, gak usah ngegas!"

"gak ada yang ngegas, gue santai kali!"

"ya udah, ini belok ke kanan aja!"

"tuh kan, sekarang lo yang ngegas!"

"bisa gak sih gak usah banyak bacot?!"

Malam semakin larut, tetapi perseteruan panas di antara keduanya seolah tidak akan pernah mencapai titik akhir.









Gadis berambut biru itu baru saja selesai mengantarkan Lia kembali ke rumahnya. Lia pun buru-buru keluar dari mobil Ryujin dan berdehem, "thanks!"

"jangan lupa sama janji lo!" celoteh Ryujin.

Lia mulai memutar kedua bola matanya dengan malas, "soal Soobin kan? udah, lo tenang aja! gue telepon dia habis ini!"

Ryujin hanya mengangguk puas sebagai jawaban. Gadis itu segera menginjak gas dan bergegas pergi dari rumah Lia tanpa sepatah kata pun. Lia mulai menatap mobil Ryujin yang kian menjauh dan membuang napas kasar, "huft, sial banget sih gue hari ini!" Lia memasuki rumahnya dengan perasaan kesal. Kejadian panjang yang dialami olehnya malam ini benar-benar menyiksanya. Kenapa sih harus Ryujin? Lia terus-menerus berceloteh dan mengutukki kebodohan dirinya sendiri.

"kalau gini caranya, bisa-bisa gue bakal di manfaatin terus sama dia!!"  batin gadis itu.







***

"kenapa sih lo? daritadi ngelamun terus!" Yeonjun kembali menepuk bahu Soobin dan menatapnya dengan wajah penuh tanya.

"kenapa lo? berantem sama Jisu?" sahut Beomgyu dengan pandangan yang masih tertuju penuh ke arah ponsel.

Soobin segera tersadar dari lamunan panjangnya dan menggeleng, "ah? nggak kok, gue cuma sedikit bingung sama Jisu.." sahut Soobin kepada kedua sahabat baiknya itu.

Yeonjun menaikkan kedua alisnya dan mulai mengharapkan sebuah jawaban pasti dari Soobin, "maksud lo?"

Soobin menggaruk-garuk tengkuknya dengan canggung, "hm- dia tiba-tiba ngebolehin gue jalan sama Ryujin besok malam.."

Tawa kecil Beomgyu mulai terdengar, "pft, lo mau pergi sama Ryujin?"

Soobin mengangguk tipis, "hm- dia ngajakkin gue nonton film besok malam. menurut lo berdua, gue ikut gak?"

"duh, lo itu pura-pura gak ngerti atau beneran gak tahu sih?" celetuk Yeonjun, ia mulai melirik Beomgyu dan tertawa kecil setelahnya.

"hah? maksud lo apaan sih?" protes Soobin.

𝙈𝙮 𝘿𝙚𝙖𝙧𝙚𝙨𝙩 𝙀𝙣𝙚𝙢𝙮 [ 𝘙𝘺𝘶𝘫𝘪𝘯 & 𝘓𝘪𝘢 ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang