LIA POV
Aku menggigit jari jemariku dengan perasaan gelisah. Apa yang telah kukatakan kepada Ryujin kemarin malam? Apa aku sudah gila?
Aku kembali berjalan kesana kemari sembari menatap layar ponselku. Aku telah mengumpulkan banyak keberanian untuk menghubungi Soobin, tetapi apa yang terjadi membuatku jauh lebih terkejut. Lelaki itu memutuskan untuk menghubungiku lebih dulu dan memintaku agar segera bersiap-siap karena ia akan tiba dalam beberapa menit.
Suatu kebetulan apa ini? Aku mengacak-acak rambutku dengan frustasi. Ryujin sangat terkejut dengan keputusanku, namun ia mengatakan kepadaku untuk tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. Ryujin berharap diriku bisa memikirkan semuanya matang-matang tanpa adanya keegoisan.
Aku menggeram. Mengapa Ryujin sebaik itu? Mengapa ia tidak memaksaku? Mengapa ia memberikan semua keputusan di tanganku? Jujur, memilih dan memutuskan adalah dua hal tersulit dalam hidupku.
ceklek!
Nyonya Suzy muncul dari balik pintu. Aku tertegun, "eomma?"
"Lia? apa yang kau lakukan di sini? Soobin sudah menunggu mu di lantai bawah. cepat bersiap-siap dan temui dia." celetuk eomma.
Aku menghela napas panjang dan mengangguk, "um- iya. lima menit lagi Lia turun!"
Setelah mengumpulkan cukup banyak keberanian, aku mulai membuka pintu kamarku dan beranjak turun untuk menemui Soobin.
Pandangan kami kembali bertemu. Soobin tersenyum manis kepadaku. Aku mengernyit, ada yang aneh dengan lelaki ini. Mengapa ia memakai kemeja serapih ini? Penampilannya benar-benar sangat berbeda dari hari-hari biasanya. Aku menoleh ke arah diriku sendiri..
iya, aku hanya memakai kaus kebesaran dan celana jeans.
Soobin melambaikan tangannya dan mendekat ke arahku. Aku tersenyum canggung kepadanya, "kenapa kamu memakai pakaian serapih ini?"
Ia mengusap puncak kepalaku, "ada sesuatu yang ingin kubicarakan hari ini. bisa ikut aku keluar sebentar?"
Aku tak menjawab, hanya anggukan kecil yang mampu kuberikan kepadanya.
Soobin meraih pergelangan tanganku dan membawaku untuk memasuki mobilnya. Aku tidak tahu kemana ia akan membawaku, tetapi kurasa hari ini akan menjadi hari yang tepat untuk berkata jujur kepadanya. Bagaimanapun juga, aku tidak mungkin bertindak jahat dan membohonginya. Soobin pantas mendapatkan gadis lain yang jauh lebih mencintainya.
-
Kami sampai di salah satu tempat yang letaknya tak jauh dari rumahku. Aku mulai menoleh kesana kemari dengan wajah penuh kebingungan.
"kita dimana?" aku bertanya dengan polosnya.
Soobin menggeleng pelan, ia mulai menuntunku untuk mengikuti langkahnya. Lelaki itu membawaku ke salah satu tempat yang cukup terkenal, yaitu cinema pertama di kota Seoul. Aku dan dirinya mulai menaiki lift untuk menuju ke lantai delapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙈𝙮 𝘿𝙚𝙖𝙧𝙚𝙨𝙩 𝙀𝙣𝙚𝙢𝙮 [ 𝘙𝘺𝘶𝘫𝘪𝘯 & 𝘓𝘪𝘢 ] ✔
Romance(🌹) : she is my enemy, but why do i still love her?! "aku akan menyingkirkan siapapun yang berusaha untuk menghalangi rencanaku, termasuk si gadis bernama Shin Ryujin itu!" - RYUJIN & LIA ITZY - 📍 Seoul, Korea Selatan [ ⚠️ : BAHASA NON-FORMAL ; GL...