[ 🎵 : "please say something, even though it is a lie ~ park boram ]
Situasi kembali hening selama beberapa saat. Tuan Kim dan Nyonya Shin berakhir saling menatap dalam diam dan enggan untuk menatap kedua mata sang anak gadis yang tengah memandang ke arah keduanya dengan wajah penuh kekecewaan.
"eomma?" ucapnya dengan lemah.
Tuan Kim memijit pelipisnya dengan penuh rasa frustasi. Nyonya Shin mulai melangkah dan mendekati tubuh sang putri, "kenapa kamu ada disini? siapa yang menyuruhmu untuk pergi ke ruangan ini?!"
Gadis berambut biru itu menghapus air matanya dengan kasar dan mulai menatap tajam kedua mata sang ibu, "apa maksud dari semua ini? apa kata-kata appa itu benar? apa aku bukan anak kandung appa?"
Tangan Nyonya Shin mulai mengepal kuat. Wanita paruh baya itu menghembuskan napas beratnya dan berkata, "lupakan saja! ini semua tidak ada sangkut-pautnya denganmu! kembalilah ke kamarmu!"
Deraian air mata kembali turun membasahi wajah Ryujin. Gadis itu mulai menghampiri kedua orang tuanya dan berdecih, "kalian pikir aku tuli?! kalian pikir aku ini anak berumur 5 tahun yang bisa kalian bohongi dengan alasan tidak masuk akal seperti itu?"
plak!
Satu tamparan tegas mendarat sempurna di wajah Ryujin.
"jangan kurang ajar kamu, Shin Ryujin!" bentak Nyonya Shin.
Tuan Kim segera berlari untuk melerai pertengkaran ibu dan anak itu, "Ye-eun, cukup!! apa yang kamu lakukan?!"
Ryujin mengusap pipi kanannya dan tertawa hambar, "kenapa? eomma takut? eomma takut rencana eomma tidak berjalan karena Ryujin telah mengetahui semua niat busuk eomma?"
Nyonya Shin tersentak. Amarahnya semakin memuncak mendengar perkataan yang terlontar dari mulut anaknya sendiri, "apa maksudmu? kamu sudah berani melawan eomma? kamu lupa siapa yang mengurus dan membesarkanmu? beraninya kamu berbicara seperti itu pada eomma!!!"
Air mata mengalir semakin deras dari pelupuk mata Ryujin. Gadis itu sudah tidak bisa menahannya, rasa marah dan kecewa bercampur menjadi satu di dalam hatinya.
"KENAPA KAMU DIAM SAJA? JAWAB EOMMA!!!" teriak Nyonya Shin.
Kedua tangan Ryujin mulai mengepal kuat. Gadis itu merasa kesabarannya telah habis, "EOMMA EGOIS!! EOMMA BENAR-BENAR WANITA EGOIS!!!"
Tidak ada kata-kata yang mampu terlontar dari mulut keduanya. Tubuh Tuan Kim dan Nyonya Shin seolah membeku. Ini adalah kali pertama anak gadisnya berteriak histeris di hadapan keduanya.
"RYUJIN? APA YANG KAMU-!!!"
"APA EOMMA TIDAK PERNAH MENYADARI SEBERAPA BANYAK RASA SAKIT YANG EOMMA BERIKAN PADA RYUJIN?! APA EOMMA PERNAH SEKALI SAJA MEMIKIRKAN PERASAAN DAN HATI RYUJIN?"
Wanita paruh baya terdiam, "Ryujin?"
"eomma ingat? beberapa tahun lalu, Ryujin terbaring di rumah sakit karena menderita maag akut. Ryujin merasa sangat kesakitan pada saat itu. Ryujin berharap eomma datang menjenguk dan memeluk Ryujin, berkata bahwa semuanya akan baik-baik saja. Ryujin terus menunggu eomma, tetapi apa yang eomma lakukan? Eomma dan appa lebih memilih untuk menemani Yuna bermain di taman hiburan dan meminta bibi untuk menjagaku di rumah sakit.." suaranya bergetar, isak tangisnya kembali pecah dalam sekejap.
"saat itu aku masih berumur 10 tahun. aku hanya seorang kecil yang tidak mengerti apapun. aku masih terus menyayangi eomma walaupun aku merasa kecewa di saat yang sama. aku merasa diabaikan dan tidak pernah dianggap di keluarga ini. bahkan saat aku beranjak dewasa, aku tahu bahwa fokus kalian hanya tertuju pada Yuna. aku tidak pernah mengeluh atas semua perbuatan eomma kepada Ryujin." lanjut sang gadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙈𝙮 𝘿𝙚𝙖𝙧𝙚𝙨𝙩 𝙀𝙣𝙚𝙢𝙮 [ 𝘙𝘺𝘶𝘫𝘪𝘯 & 𝘓𝘪𝘢 ] ✔
Romance(🌹) : she is my enemy, but why do i still love her?! "aku akan menyingkirkan siapapun yang berusaha untuk menghalangi rencanaku, termasuk si gadis bernama Shin Ryujin itu!" - RYUJIN & LIA ITZY - 📍 Seoul, Korea Selatan [ ⚠️ : BAHASA NON-FORMAL ; GL...