CHAPTER LIMA BELAS

1.1K 176 105
                                    

Satu Minggu Kemudian ...

"unnie, bangun!!!" suara teriakan Yuna berhasil membuat sang gadis berambut biru terusik dari tidur panjangnya.

"duh, kenapa sih Yun?" Ryujin mulai bangkit dari kasur sembari mengucak kedua matanya.

Yuna berdecak, "anterin Yuna ke sekolah dong!!" gadis bermata bulat itu mulai menggoyang-goyangkan bahu sang kakak dengan ekspresi memohon.

Ryujin mendesah malas, "lah, tumben lo gak bareng Lucas? biasanya bucin mulu lo berdua!"

Yuna mengerucutkan bibirnya begitu mendengar perkataan sang kakak, "si Lucas gak masuk sekolah hari ini, dia lagi sakit!"

Ryujin menghela napas panjang dan mulai mengusap rambut panjang Yuna, "hm- ya udah! tunggu di ruang tamu sebentar ya? unnie mau cuci muka sama ganti baju dulu!"

"okay unnie, Yuna tunggu di ruang tengah. jangan sampai telat ya!" ucapnya sebelum pergi meninggalkan ruang kamar sang kakak.

Ryujin memutuskan untuk bangkit dari kasur. Tak lama, ponsel miliknya mulai berdering. Gadis itu pun menghentikan langkahnya dan berbalik..

From : Soobin
hai Ryujin. lo ada waktu? boleh kita ketemu siang ini? kalo lo bisa, tolong kabarin gue ya!
06:15 am

Dahi Ryujin mulai berkerut. Bagaimana mungkin Soobin kembali menghubunginya setelah satu minggu penuh mereka tidak saling kontak satu sama lain? Apa yang membuat lelaki ini kembali menghubunginya?

Dengan ragu, Ryujin mulai membalas pesan darinya..

iya, gue bisa. kita mau ketemu dimana?
06:17 am








***


Sudah lebih dari 10 menit, keduanya hanya saling berdiaman tanpa suara. Soobin masih saja enggan untuk memulai pembicaraan, sementara Ryujin memutuskan untuk berfokus pada ponselnya.

"hm- Ryu.." Soobin mulai memberanikan diri untuk memanggil sahabatnya itu.

Ryujin berdehem, "ne?"

"sorry ya.." ucapnya dengan penuh penyesalan. Ryujin tersentak mendengar permintaan maaf dari Soobin, "sorry? buat apa?"

"gue terlalu cepet ngambil keputusan. gue salah paham sama lo. padahal kita udah sahabattan lebih dari 14 tahun, tapi gue malah marah sama lo cuma gara-gara hal sepele kayak gini. sorry ya kalo gue keterlaluan?" Soobin mulai mengangkat wajahnya dan menyunggingkan senyum tipis.

Ryujin menghela napas panjang dan menggeleng, "ya ampun, gue kirain soal apa!" katanya sembari memukul pelan bahu Soobin.

Soobin mulai menggaruk-garuk tengkuknya dengan canggung, "gue gak enak banget sama lo. sekali lagi sorry ya?"

𝙈𝙮 𝘿𝙚𝙖𝙧𝙚𝙨𝙩 𝙀𝙣𝙚𝙢𝙮 [ 𝘙𝘺𝘶𝘫𝘪𝘯 & 𝘓𝘪𝘢 ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang