CHAPTER DUA PULUH SEMBILAN

1.3K 193 201
                                    

RYUJIN POV

"Ryujin?"

Aku berdehem malas. Sudah lebih dari 2 jam kami menghabiskan waktu di tempat ini. Sejujurnya, aku ingin sekali cepat-cepat pulang dan berpisah dari Eunbi.

"enaknya kemana ya habis ini? pergi nonton atau-"

"Eunbi! cepat selesaiin makan malam lo dan kita pulang.." ucapku dengan nada ketus.

Eunbi mulai menghela napas panjang dan menatap lekat kedua mataku, "lo itu kenapa sih? kita kan baru 2 jam disini."

Aku kembali memotong pembicaraannya, "ya udah, kalo gitu gue pamit duluan ya?"

"RYU!" ia segera menahan pergelangan tanganku.

"iya iya! gue bakal abisin makan malam gue dan anter lo pulang!" lanjutnya.

Aku memutar kedua bola mataku dengan malas. Dengan berat hati, aku kembali berbalik atas permohonannya.

Setelah 20 menit menunggu, kami pun memutuskan untuk segera kembali. Aku bisa menangkap begitu banyak kekecewaan di wajah Eunbi. Namun, aku tetap pada pendirianku. Aku tidak bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersamanya. Hal itu hanya membuatku kembali teringat akan hari itu.





-

"thanks ya buat hari ini. gue harap hubungan kita bisa membaik ke depannya." ucap Eunbi.

Aku hanya mengangguk kecil sebagai jawaban, "ya udah, gue masuk duluan ya? lo hati-hati di jalan."

"eum- Ryu!" Eunbi kembali menahanku.

Aku berbalik, "wae?"

Gadis berambut panjang itu mendekat ke arahku, "diam sebentar ya?"

Eunbi mulai merapikan anak-anak rambut yang menutupi wajahku dan tersenyum hangat, "nah, gini kan lebih cantik!"

Aku segera menjauh dari hadapannya dan membuang pandanganku, "lebih baik lo pulang. gue capek banget hari ini."

"Ryu, lo beneran udah maafin gue kan?" seolah tak peduli, ia kembali melanjutkan kata-katanya.

Aku menggeram kesal, "Eunbi, please?"

"tolong jawab pertanyaan gue. setelah itu, gue bakalan pergi dari sini."

Kuhela napas beratku dan mengangguk, "iya, gue udah maafin lo. puas?"

Kedua matanya mulai berbinar, "itu artinya kita bisa kembali kayak dulu kan? kita-"

"gak untuk itu.." potongku dengan cepat.

"gue emang udah maafin lo, tapi gue gak bisa berteman lagi sama lo. anggep aja kita dua orang yang gak pernah saling mengenal satu sama lain." aku melanjutkan.

"Ryu? tapi gue kan-"

"gue duluan.." aku segera berbalik dan pergi meninggalkannya. Eunbi terus-menerus memanggilku, namun aku mengabaikannya.

luka itu masih terukir jelas di memoriku..

bagaimana mungkin aku bisa kembali menerimanya?







***

NORMAL POV

"dia kemana aja ya? apa dia sibuk? atau dia terganggu sama kehadiran gue?"

Gadis berambut biru itu masih saja sibuk berbolak-balik di ruang tengah dengan raut wajah gelisah..

"woi, kenapa lo?" suara nyaring dari seorang gadis lain berhasil memecah lamunan panjangnya.

𝙈𝙮 𝘿𝙚𝙖𝙧𝙚𝙨𝙩 𝙀𝙣𝙚𝙢𝙮 [ 𝘙𝘺𝘶𝘫𝘪𝘯 & 𝘓𝘪𝘢 ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang