CHAPTER SEBELAS

1.2K 172 82
                                    

Aku terdiam selama beberapa detik lamanya. Mengapa gadis ini harus menanyakan tentang Yeji? Aku pun membuang pandanganku ke sembarang arah dan menggeleng, "dia bukan siapa-siapa.."

Ryujin berdesis, "gue tau lo bohong.."

Aku mulai menatap kedua matanya, "udah lah, bukan urusan lo juga kan?"

Ryujin berdecih, ia mulai meraih lengan kananku, "ya udah kalo lo gak mau kasih tau.."

"lo- lo mau bawa gue kemana?" ucapku sembari melepaskan tautan tangan kami.

Ryujin mulai berbalik menatapku, "lo belum makan dari pagi kan? ya udah, kita makan sekarang!"

Aku mengernyitkan dahiku dengan perasaan bingung, "mwo? tadi lo yang nolak-"

"oh, lo mau cewek tadi ganggu lo lagi? ya udah kalo itu mau lo.."

"Shin Ryujin!!" reflek saja kupanggil dirinya, "ya udah, gue ikut!"

Senyum miring tersungging di wajahnya, aku segera mengekor di belakang Ryujin. Masa bodo lah bila aku harus pergi makan bersama dengan gadis menyebalkan ini, yang penting aku bisa menghindari Yeji untuk saat ini!






"bisa pelan-pelan gak sih?" celotehan Ryujin berhasil membuatku terdiam. Aku memutar kedua bola mataku dengan malas dan menggeleng, "gak bisa! kenapa?"

"nanti kalo lo keselek gimana?!" omel gadis itu.

Aku menutup kedua telingaku dengan wajah meledek, "kenapa lo? gak usah sok perhatian deh sama gue!" desisku.

Ryujin menatapku dengan jengkel, "terserah lo deh!" katanya pasrah.

Kembali kusantap nasi goreng kimchi yang berada di hadapanku. Dari sini, aku bisa merasakan pandangan Ryujin terjatuh penuh kepadaku. "duh, ini cewek kenapa sih?!"

Setelah beberapa menit, kami pun menyelesaikan makan malam kami. Aku segera bergegas dari tempat duduk, namun gadis berambut pendek itu berhasil menahanku.

"wae?" ucapku. Gadis itu menatapku sebentar dan meraih tisu yang terletak di atas meja, "bersihin tuh!"

Aku terdiam selama beberapa saat, Ryujin mulai melambaikan tangannya di hadapan wajahku. Aku yang menyadari hal itu segera meraih tisu pemberiannya, "thanks!" kataku sembari membersihkan sisa makanan yang tertinggal di sudut bibirku.

"ya udah, ayo balik!" katanya berlalu pergi meninggalkanku.

Aku mulai menatap punggungnya yang kian menjauh. Aku mengerjapkan mataku berulang kali sembari mencoba untuk mencerna sikap Ryujin kepadaku.

"lo mau disini aja?" ucapnya sekali lagi.

Aku segera tersadar, kusunggingkan senyum canggungku dan menggeleng, "ah- mian.." aku mulai mengikutinya. Entah perasaan apa yang baru saja muncul, tetapi aku merasa sikap Ryujin menjadi sangat aneh hari ini.








🌹


NORMAL POV

brak!

"anjir, apa apaan sih?!"

𝙈𝙮 𝘿𝙚𝙖𝙧𝙚𝙨𝙩 𝙀𝙣𝙚𝙢𝙮 [ 𝘙𝘺𝘶𝘫𝘪𝘯 & 𝘓𝘪𝘢 ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang