Setelah Seokjin pergi. Kyungsoo memegang bagian perutnya yang terasa tidak nyaman. Darah hitam juga mengalir dari hidungnya. Ia tahu, bahwa penyakitnya kambuh.
"Argh!" Kyungsoo mulai merasa kesakitan. Ia menjatuhkan bola basket dari tangannya, lalu ia terduduk lemas di aspal jalan.
Kyungsoo merogoh saku celana, dan mengambil ponselnya. Ia menghubungi salah satu kakaknya.
"Kyungie! Kau ke mana saja? Kenapa susah sekali di hubungi?" terdengar suara cemas dari saudaranya.
"Hyung... Sakit..." ucapnya lemas.
"Kau di mana? Hyung akan menjemputmu."
"Di taman... Dekat rumah..." jawabnya.
"Kau tunggu di sana. Hyung akan menjemputmu." ucap saudaranya.
Ponsel yang di pegang Kyungsoo terjatuh dari tangannya, "Hyung..." gumamnya, lalu ia rebah, dan masih memegangi perutnya.
-
-
-Sepanjang perjalanan mengantar Seokjin, Yesung mengajaknya bicara agar suasana tidak canggung, karena Seokjin baru pertama kali bertemu dengannya.
"Hyung... Apa sangat akrab dengan Pak Marcus?" tanya Seokjin.
"Jangan memanggilnya bapak. Dia masih muda, dan usianya di bawahku. Panggil saja dia hyung. " sahutnya.
"Dia juga memintaku memanggilnya hyung. Tapi aku belum terbiasa memanggilnya seperti itu. Lagipula aku baru pertama kali bertemu dengannya."
"Marcus memang selalu seperti itu. Dulu dia kehilangan kedua adiknya karena kesalahan yang pernah dilakukannya. Mungkin dengan melihatmu mengingatkannya pada mereka." ucap Yesung yang sengaja menceritakan sedikit kisah Kyuhyun padanya.
Seokjin diam. Ia menundukkan wajahnya, dan memainkan kukunya, "Aku juga terpisah dari adikku. Dan... Semua itu karena salah kakakku. Sampai sekarang pun aku masih belum bisa memaafkannya." gumamnya.
"Seandainya saja dia tidak menjualku. Aku tidak akan membencinya."
"Mungkin saja kakakmu memiliki alasan untuk melakukannya." ucap Yesung.
"Yah... Hyung benar... Dia memiliki alasan untuk menjual kami..." Seokjin diam sejenak dan menatapnya lekat, "karena kami hanya menjadi beban untuknya."
"Apa kau benar-benar sangat membencinya?" tanyanya lagi.
"Iya." jawab Seokjin.
"Apa kau tidak memiliki keinginan untuk bertemu dengannya lagi? Siapa tahu... Kakakmu juga merindukanmu." ucap Yesung.
"Jika dia peduli padaku. Seharusnya sudah sejak dulu dia mencariku. Tapi kenyataannya. Dia tidak pernah mencariku." jawabnya.
Yesung menatapnya lirih. Sebenarnya... Seokjin sendiri masih berharap untuk bertemu dengan kakaknya, meskipun berbeda dari yang diucapkannya.
"O iya hyung. Bisakah hyung mengantarku ke rumah sakit. Aku tidak ingin membuat keluargaku khawatir." pintanya.
"Baiklah." jawab Yesung.
"O iya. Apakah kau bisa membantuku?" tanya Yesung padanya.
"Bantu apa?"
"Mm... Aku ingin meminta waktu senggangmu untuk bertemu Marcus." pintanya.
"Kenapa aku harus menemuinya?" tanyanya.
"Jujur saja. Marcus tidak memiliki teman. Dia sulit sekali memercayai orang lain. Dia sering sendiri. Aku pernah melihat Marcus yang sepertinya senang mengajakmu bicara saat di kampus, jadi aku meminta bantuanmu. Apa kau bisa melakukannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
"Lies" (SJ,BTS,EXO)
FanfictionKisah tiga bersaudara yang terpisah, setelah mereka di depak dari keluarga sang ayah, setelah ayah mereka tiada. Kyuhyun sebagai seorang kakak, tidak ingin jika kedua adiknya hidup menderita. Ia berpikir bagaimana caranya agar kedua adiknya bi...