"Kyungsoo! Hentikan! Cukup!" Sehun memeluknya dari belakang, agar Kyungsoo tidak memukulinya lagi.
"Lepaskan aku hyung!! Aku harus membalasnya!!" Kyungsoo ingin melepaskan diri saat Sehun mencoba melerainya dan menjauhkannya dari siswa-siswa itu.
"Kenapa kau jadi seperti ini?!" marah Sehun padanya.
"Dia!! Dia merusak gelang kesayanganku!!! Gelang yang sangat berarti bagiku, hyung!!" jawabnya dan menangis.
"Kyungsoo~ah..."
"Mereka menyebabkan aku tidak bisa bertemu dengan saudaraku, hyung!! Gelangku di rusak olehnya!! Aku harus membalasnya!!! Lepaskan aku!!!" berontaknya.
"Tidak! Hyung mohon jangan seperti ini!"
"Lepaskan aku!!! Lepaskan hyung!!"
"Tidak. Hyung tidak ingin kau mengotori tanganmu dengan memukul mereka" tolak Sehun
"Lep...pas..." Sehun bingung ketika mendengar nada suara adiknya yang melemah.
"Kyungie~ah..." Sehun panik sewaktu Kyungsoo tiba-tiba rebah tidak sadarkan diri di pelukannya.
"Kyungie~ah!" paniknya setelah melihat darah yang mengalir dari hidung adiknya.
-
-
-Seokjin melepas genggaman tangan Jungkook padanya. "Kenapa?" tanya Jungkook padanya.
"Tanganku sakit" keluhnya sembari memijat pelan pergelangan tangannya.
"Maaf. Apa sakit sekali?" cemas Jungkook.
"Tidak juga" jawab Seokjin dan tersenyum hambar padanya.
"Ya, sudah. Ayo kita temui Kai hyung. Dia pasti mencari kita" ajaknya lagi.
"Iya" jawab Seokjin pasrah.
Sepanjang jalan menyusuri koridor kampus, di mana ia dan kakaknya harus menemui sahabat dekat dari kakak mereka yaitu Jimin dan Taehyung. Pikiran Seokjin di penuhi oleh sosok pemuda ber-masker yang ia temui tadi.
"Kenapa sejak tadi aku memikirkan pria itu?"
"Dia sangat misterius. Tapi..."
"Apakah aku mengenalnya?" batinnya.
"Jinseok~ah. Jangan melamun. Ayo masuk!" tegur kakaknya yang merangkulnya, kemudian mereka masuk menemui senior mereka.
"Hyung, maaf tadi kami pergi begitu saja." ucap Jungkook padanya.
"Tidak apa. Bagaimana? Apa kalian sudah berkeliling kampus?" tanya sosok pemuda bernama Jong In, dan sering di sapa Kai.
"Belum. Karena Jinseok tiba-tiba saja menghilang dariku, dan asik bermain basket. Makanya kami belum sempat berkeliling kampus" jawab Jungkook.
"Tidak apa. O iya, Jimin menitipkan kalian berdua padaku. Maka dari itu, aku bertanggung jawab untuk mengenalkan kalian apa saja yang menarik di kampus ini" jawab Kai.
"Oke, hyung. Bagaimana jika kita berkeliling sekarang?" tanya Jungkook.
"Oke. Kita pergi sekarang" jawab Kai lagi.
Seokjin sejak tadi hanya diam saja. Ia enggan banyak bicara pada orang lain. Sepanjang jalan, Seokjin yang berjalan di belakang Jungkook dan Kai. Ia hanya memperhatikan mereka berdua, hingga tiba-tiba langkahnya terhenti sewaktu ia merasa penglihatannya terganggung.
Seokjin mengucek-ucek kedua matanya. Ia juga merasa sedikit pusing, saat pandangannya kabur.
"Ada apa dengan mataku? Kenapa tiba-tiba penglihatanku agak kabur?" Seokjin memejamkan kedua matanya sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Lies" (SJ,BTS,EXO)
FanfictionKisah tiga bersaudara yang terpisah, setelah mereka di depak dari keluarga sang ayah, setelah ayah mereka tiada. Kyuhyun sebagai seorang kakak, tidak ingin jika kedua adiknya hidup menderita. Ia berpikir bagaimana caranya agar kedua adiknya bi...