Donghae berteriak meminta tolong pada perawat di sekitarnya.
"Tolong!! Tolong selamatkan dia" serunya memelas.
Beberapa perawat bergegas menghampiri Donghae dan menolongnya.
Kedua kaki Donghae bergetar sewaktu tiga orang perawat yang mengusung Kyuhyun ke bagian unit darurat untuk menerima pertolongan pertama.
Donghae terdiam memandangi kedua tangannya yang terdapat noda darah, begitu juga pakaiannya.
Kejadian tadi benar-benar membuatnya begitu shock. Terlebih lagi ia telah membunuh ayah tirinya.
Donghae melangkahkan kakinya yang terasa lemas. Dan ia duduk sambil menunggu kabar dari salah satu Dokter atau perawat mengenai anak laki-laki yang usianya lebih muda darinya, dan telah menolongnya dari sang ayah.
Donghae begitu terkejut ketika Kyuhyun dilarikan ke ruang operasi. Karena kondisi Kyuhyun cukup parah hingga harus menerima penanganan lebih intensif.
Donghae beranjak dan berlari mengikuti ke mana Kyuhyun dipindahkan.
-
-
-Singapore
Kyungsoo kecil yang selesai menjalani kemoterapi setelah beberapa jam berlalu. Emosinya menjadi sangat labil dan sensitif.
Kyungsoo berpikir bahwa kedua kakaknya pembohong. Karena mereka sama sekali tidak pernah datang untuk menjemputnya, bahkan sekarang ia berada di Singapore, Kyuhyun dan Seokjin juga tidak datang untuk menemaninya.
Kyungsoo beranjak dari kasur. Langkah mungilnya berjalan menuju sebuah rak berisi pakaian juga buku gambar dan mewarnai yang disediakan Hyorin untuknya, agar Kyungsoo tidak merasa bosan selama pengobatan.
Kyungsoo mengambil buku gambar. Ia duduk di lantai yang terasa dingin, lalu membuka lembar kosong dari buku gambar miliknya.
Kyungsoo mengeluarkan pensil dari kotak pensilnya. Kyungsoo begitu merindukan kedua sosok kakak tersayangnya.
Gambarnya memang tidak terlalu jelas. Hanya saja ia menggambar dirinya juga kedua kakaknya.
Airmata Kyungsoo jatuh membasahi buku gambar dan mengenai gambar Kyuhyun.
Kyungsoo semakin menangis sewaktu ia mencoret wajah Kyuhyun dan Seokjin.
"Bohong!!! Yung bohong cama aku!!!"
"Bohong!!! Aku benci yung!!! Aku benci!!!"
Kyungsoo tidak peduli jika hidungnya mengalami mimisan, dan tetesan darahnya menodai gambar yang ia buat.
"Bohong!!! Pembohong!!!" gumamnya terus menerus.
Klek.
Seseorang spontan menghampiri Kyungsoo, saat baru saja membuka pintu dan melihat Kyungsoo menangis sesenggukan.
"Kyungsoo! Kau kenapa, nak?" cemas Hyorin.
Hyorin bergegas menggendong Kyungsoo dan mendudukkannya di atas kasur.
Tatapan Kyungsoo terlihat kosong ketika memandangi hasil gambarannya , tapi isak tangisnya masih terdengar.
Hyorin menekan tombol darurat. Karena mimisan Kyungsoo belum berhenti juga.
"Kyungsoo~ah. Kau kenapa sayang? Kenapa kau menangis?" ucap Hyorin sambil menyeka darah di hidungnya.
"Yung ku bohong!! Aku benci yung ku!!" jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Lies" (SJ,BTS,EXO)
FanfictionKisah tiga bersaudara yang terpisah, setelah mereka di depak dari keluarga sang ayah, setelah ayah mereka tiada. Kyuhyun sebagai seorang kakak, tidak ingin jika kedua adiknya hidup menderita. Ia berpikir bagaimana caranya agar kedua adiknya bi...