30" Dendam"

151 20 7
                                    

Kyuhyun terbangun dari tidurnya. Ia beranjak, lalu meraih ponselnya yang tergeletak di atas meja.

Ia membuka kontak yang tertera nama sang adik. Awalnya ia ragu, namun ia tidak ingin kehilangan kesempatan jika tidak memberanikan diri untuk lebih dekat dengan adiknya.

Kyuhyun mencoba untuk meneleponnya. Jantungnya berdegup kencang sewaktu mendengar suara adik yang sangat ia rindukan.

"Halo..."

"Apakah...benar ini nomor Jin Seok?"

"Benar. Anda siapa?"

"Aku...Marcus...Cho Marcus,"

"Ah...iya. Aku mengingatmu pak,"

"Hahaha...Apakah aku terlalu tua, sampai kau memanggilku pak?"

"Bukan begitu maksud saya..."

"Panggil saja aku hyung, itu pun jika boleh,"

Seokjin diam beberapa saat, lalu ia menjawab "Baiklah...aku akan memanggilmu...hyung..."

"Terima kasih Jin. Aku senang karena kau memanggilku 'hyung', karena aku tidak memiliki adik. Bolehkah aku menganggapmu sebagai adikku?" pintanya.

"Tentu saja boleh,"

Air mata Kyuhyun seketika menetes setelah mendengar jawaban adiknya. Ia tersenyum dalam tangisnya, "Terima kasih Jin. Sekarang istirahatlah...terima kasih karena kau mau menjawab teleponku dan bicara denganku" ucapnya seraya menyeka air matanya.

"Kau juga istirahat hyung. Selamat malam," ucapnya kemudian Seokjin menutup teleponnya lebih dulu.

"Selamat malam," gumam Kyuhyun sambil menatap lekat layar ponselnya.

"Adikku..." gumamnya.

Setelah mendengar suara salah satu adik kesayangannya -- Kyuhyun merasa tenang.

-
-
-

Seokjin segera meletakkan ponsel miliknya di bawah bantal saat mendengar suara langkah kaki mendekat ke ruang rawatnya.

Ia mencoba tersenyum sewaktu salah satu saudaranya datang untuk menemaninya, "Kenapa belum tidur?" tanya Hoseok seraya duduk di kursi dekat ranjang adiknya.

"Belum ngantuk, hyung"

"Tidurlah. Hyung akan menemanimu," Hoseok membelai lembut puncak kepalanya.

"Apa...Kokie hyung masih belum sadar?" tanyanya khawatir.

"Sudah. Namun dokter memintanya untuk banyak beristirahat," jawabnya.

"Apa...aku boleh menemui Kookie hyung?"

Hoseok tersenyum lebar,"Boleh. Tapi besok ya. Kau--juga Kookie harus istirahat yang cukup. Terutama kau, Jin" ucapnya. Seokjin mengangguk patuh. Meski bagaimana pun juga ia tidak ingin keras kepala yang menyebabkan saudaranya begitu mencemaskan dirinya.

-
-
-

Kyungsoo dilarikan ke rumah sakit terdekat oleh saudaranya. Mereka begitu mencemaskan sang adik yang masih belum sadarkan diri.

Chanyeol sedari tadi hanya mondar-mandir, sedangkan yang lain duduk di kursi tunggu. Suho beranjak dan menghentikan langkahnya,"Duduk," titahnya. Ia patuh akan perintah sang kakak padanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"Lies" (SJ,BTS,EXO) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang