Mobil yang ditumpangi Kyuhyun melintas di depan kedua adiknya. Hanya saja mereka tidak tahu, jika Kyuhyun datang untuk melihat mereka.
Entah apa yang Seokjin rasakan. Hanya saja, ia memandangi mobil yang melintas di depannya.
Sedangkan Kyungsoo, ia justeru sesekali memandangi Seokjin. Sebelum ia masuk ke dalam mobil kakaknya.
"Jin. Kau melihat siapa?" Seokjin tersadar dari lamunannya. Ia menatap Yoongi yang terlihat khawatir padanya.
"Bukan siapa-siapa" jawabnya.
"Ayo masuk. Kita harus ke makam appa dan eomma" ucap salah satu saudara angkat Seokjin yang tubuhnya lebih tinggi dari kakak tertuanya.
"Iya" sahut Seokjin.
Seokjin masuk ke dalam mobil bersama saudaranya. Begitu juga Kyungsoo yang masuk ke mobil, dan mereka hanya beriringan saja menuju gerbang bandara.
Di dalam mobil, sesekali Kyungsoo tampak memperhatikan gelang yang selalu ia pakai sejak kecil. Hanya saja gelang miliknya terlihat agak kekecilan.
"Kyungsoo~ah, besok kau akan bersekolah , di sekolah yang sama dengan Sehun" kalimat itu terlontar oleh kakak tertuanya yang fokus mengendarai mobil.
"Huwahhhh...benarkah?" tanyanya gembira
"Iya, Kyungie" jawab kakaknya yang lain, dan tubuhnnya lebih tinggi darinya.
"Yeiii" soraknya
"Kau terlihat senang sekali, Kyungie" celetuk salah satu kakaknya yang kulitnya agak sedikit gelap darinya.
"Iya, pasti dong. Jadi aku tidak perlu sekolah diantar sopir lagi. Kan Sehun hyung bisa mengemudikan mobil. Jadi pulang sekolah, aku bisa jalan-jalan"
"Memangnya selama di Singapore kau sering diantar sopir?" tanya Baekhyun yang asik memainkan rambut Kyungsoo.
"Iya. Itu tuh, Jack ahjussi. Sopir yang dipercaya appa. Selalu saja protektif padaku. Pulang sekolah harus pulang ke apartemen, aku tidak boleh bepergian sendiri. Kan bosan, hyung" keluhnya sambil melipat kedua tangannya.
"Karena appa dan eomma khawatir padamu. Wajar saja jika appa meminta Jack ahjussi untuk mengawasimu"
"Tapi aku kan sudah sembuh. Kenapa appa dan eomma masih khawatir padaku. Hyung jangan mencemaskanku ya. Aku sehat." pintanya pada saudaranya.
Mereka mengangguk. Meski sebenarnya masih ada rasa khawatir yang mereka sembunyikan dari Kyungsoo.
-
-
-Di dalam mobil. Kyuhyun menyandarkan tubuhnya sambil memandangi gelang yang masih ia kenakan.
"Hanya dengan melihat kalian baik-baik saja. Hyung menjadi tenang. Maaf... Jika hyung harus menghilang dari kalian." batinnya.
"Tuan. Apa sebaiknya kita kembali ke Rumah Sakit saja. Wajah tuan makin pucat"
"Aku baik. Kita pulang saja. Aku ingin istirahat di rumah" tolaknya.
"Baiklah, tuan" sahutnya.
"Jangan terlalu kaku padaku, hyung. Panggil namaku saja"
"Tapi kau adalah atasanku. Tidak pantas rasanya jika aku memanggil namamu saja"
"Yesung hyung. Aku memang atasanmu, tapi aku lebih suka, jika hyung memanggil namaku saja"
"Ah...baiklah. Sepertinya aku akan selalu kalah darimu, Kyu" jawab sekretaris kepercayaannya yang sudah ia anggap kakak baginya.
"Apakah...kau benar-benar akan menyembunyikan identitasmu dari kedua adikmu, Kyu?" tanya Yesung yang tetap fokus mengemudikan mobil.
"Iya. Aku tidak ingin mereka tahu, bahwa aku mengenal mereka. Biarlah mereka menganggapku tidak ada dalam hidup mereka, hyung. Lagi pula...mereka sepertinya bahagia dengan keluarga yang membesarkan mereka" jawab Kyuhyun sembari mengedarkan pandangannya ke arah jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Lies" (SJ,BTS,EXO)
FanfictionKisah tiga bersaudara yang terpisah, setelah mereka di depak dari keluarga sang ayah, setelah ayah mereka tiada. Kyuhyun sebagai seorang kakak, tidak ingin jika kedua adiknya hidup menderita. Ia berpikir bagaimana caranya agar kedua adiknya bi...