Happy Reading!
Vote&Comment!
____________
Hari ini adalah hari terakhir dimana para murid di SMA handae untuk melaksanakan Ujian tertulis mereka. Diiringi langit yang tertutup awan mendung, mereka tetap fokus sambil sesekali menggaruk tengkuk menggunakan alat tulis masing-masing.
Para murid terlihat tengah berjuang semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang terbaik demi bisa membanggakan orang tuanya. Walau kini, telah tergambar raut wajah yang sudah acak-acakan tidak karuan.
Bagitupun dengan keadaan di ruang kelas 11 IPA 3 yang kini terlihat mencekam karena semua murid tengah mengerjakan soal ujian Matematika. Guru pengawas mereka terlihat tak begitu peduli, namun para murid masih berusaha menghormati-nya walau sesekali mereka saling berbisik dan saling melempar kertas.
Kim Ara, murid yang paling pintar di angkatan nya berada di kelas tersebut. Gadis itu duduk di barisan bangku cukup belakang di samping jendela yang paling akhir. Berbeda dengan kebanyakan murid pintar lainnya yang biasanya akan duduk di depan agar mudah mencari perhatian guru. Gadis itu bukanlah tipe orang yang suka dipandang, ia juga risih bilamana seseorang mendekatinya bahkan walau hanya untuk sekedar ingin berteman dengannya.
Gadis itu mengerjakan ujian dengan tenang, berbeda dengan teman-temannya yang sedari tadi sudah mulai mengode soal contek-kan dan saling mengoper kertas jawaban lewat kolong meja. Mereka para murid berandal yang selalu berbuat onar tentu adalah dalang dibalik awal mula contek menyontek tersebut.
Bel ujian berbunyi, tanda bahwa ujian hari ini telah selesai. Jam pertama diisi dengan mata pelajaran bahasa Korea dan jam terakhir matematika.
Ara membereskan semua peralatan tulis setelah ia menyerahkan lembar jawaban miliknya. Gadis itu kemudian kembali duduk dan memasang kedua earphone di telinganya menghiraukan hiruk pikuk kelas yang selalu membuatnya risih setiap saat.
Walau murid yang pintar, Ara tidak memiliki banyak teman. Ia cenderung tertutup dan tidak mau banyak berinteraksi dengan teman-teman sekelasnya. Menurutnya, memiliki seorang teman hanya akan menjadi benalu untuknya suatu saat nanti.
Kepintaran nya yang luar biasa membuat beberapa orang di kelasnya ingin mencoba berteman dengan Ara. Namun, gadis itu menolak mentah-mentah. Tentu dengan alasan yang mudah, Ara tak ingin dirinya dimanfaatkan.
Gadis itu kemudian menjatuhkan kepala nya ke atas meja sambil membuka tirai jendela di samping tubuhnya. Samar-samar cahaya masuk menerpa wajah cantiknya, gadis itu memandang langit yang masih setia tertutup oleh langit mendung. Netra nya kemudian menelisik lapangan luas dan pemandangan keluar dengan nyaman karena kelasnya yang terletak pada lantai tiga.
Ia berusaha acuh pada keributan yang tengah terjadi sekarang. Musik yang mengalun di telinganya bahkan tak mampu meredam kericuhan yang tengah berlangsung. Teman-temannya tengah membahas betapa sulitnya soal yang barusan mereka kerjakan, padahal bagi Ara soal itu bukanlah apa-apa.
Gadis itu memejamkan matanya sebentar untuk menetralkan rasa kekesalannya sampai ia merasa seseorang menepuk pelan pundaknya.
"Ra, boleh pinjem Hp lo bentar gak? Gue mau hubungin kak Taeyong tapi gaada kuota. Gaada pulsa juga" Ucap seorang gadis dengan wajah memohon. Nam Jihyo namanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭 𝐀𝐠𝐞𝐧𝐭-𝐋𝐞𝐞 𝐇𝐚𝐞𝐜𝐡𝐚𝐧√
Fanfiction𝐖𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠! (𝟏𝟕+) 𝐊𝐢𝐦 𝐀𝐫𝐚, 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐣𝐮𝐭𝐚 𝐫𝐚𝐡𝐚𝐬𝐢𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐩𝐚𝐤𝐬𝐚 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐦𝐚𝐬𝐮𝐤 𝐤𝐞 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐤𝐞𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐧𝐝𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐤𝐨𝐥𝐚𝐡𝐧𝐲𝐚, 𝐋𝐞𝐞 𝐇𝐚𝐞𝐜𝐡𝐚...