Happy Reading!
Vote&Comment ya!
______________
Suasana begitu mencekam, Ara dan Bangchan berada di ruangan yang bersebelahan. Sudah 3 jam operasi Bangchan berlangsung dan Ara datang sekitar 30 menit yang lalu bersama dengan Haechan.
Han dan Felix tak bisa berbuat banyak. Dan kini, Hyunjin hanya bisa menatap sengit ke arah Haechan yang tengah menyandarkan tubuhnya di tembok bukannya malah ikut duduk bersama dengan mereka.
Hyunjin kesal, tentu saja. Ia di serang tiba-tiba dan hampir kehilangan Bangchan. Kini, Han dan Felix juga menyembunyikan bahwa rupanya mereka telah lebih dulu bekerja sama dengan Haechan. Sungguh menyebalkan.
Berdebat bukanlah hal yang mudah, jadi untuk saat ini, Hyunjin memilih untuk diam daripada mulai meluapkan emosinya. Ia harus fokus kepada Bangchan saat ini.
Pintu ruangan yang pertama terbuka, menampilkan dokter dan beberapa perawat dibelakangnya yang nampak cukup berkeringat. Mereka pasti telah bekerja keras.
"Operasinya berhasil, pasien bisa bertahan, itu benar-benar keajaiban. Pisau itu menggores jantungnya , namun beruntung kami tidak terlambat melakukan pertolongan pertama."
Han berlutut lalu mengucapkan banyak terimakasih, Felix juga ikut menunduk mengucapkan hal yang sama. Sementara Hyunjin, ia menunduk dan terduduk lemah setelahnya, ia bersyukur Bangchan masih diberi kesempatan.
Sungguh pemandangan yang begitu menyedihkan, Haechan sampai terharu melihatnya. Namun, ia malah tersenyum sarkas. Menyenangkan juga rupanya melihat sebuah kebohongan yang luar biasa.
Tak lama, Doyoung datang bersama dengan Taeyong setelah mendapatkan telepon dari Haechan. Lelaki itu langsung berhenti saat Haechan membungkukkan tubuhnya memberi hormat.
"Dimana adik saya?"
"Ruangan sebelah kanan, jangan khawatir, Ara pasti baik-baik aja."
Doyoung mengacak rambutnya frustasi, ia lalu melirik ke arah tiga pria yang tengah berdiri di depan ruangan sebelah. Matanya memutar jengah lalu Doyoung melirik Haechan yang berusaha menahan dirinya.
Taeyong kemudian menepuk pelan pundak Doyoung, "Jangan sekarang, inget kita gak boleh gegabah."
Memilih untuk mengalah, Doyoung akhirnya duduk dan mulai menenangkan dirinya. Sementara Han, Felix dan Hyunjin kini tengah berpura-pura tidak mengenalnya. Akan sangat berbahaya jika Doyoung mengetahui jika Ara adalah bagian dari mereka. Pada akhirnya, ketiganya memilih untuk pergi dan menjauh dari sana, padahal mereka belum melihat kondisi Bangchan sama sekali.
*****
Persetan dengan kegagalannya, Jaemin kini tengah berdiri seorang diri di pinggir jembatan sungai Han. Netranya menatap jauh ke arah sungai begitupun pikirannya yang menyelam bersamanya.
Lelaki itu menutup matanya, menyesuaikan emosi yang benar-benar menguasai dirinya. Kenapa harus gagal? Pertanyaan itu mengisi penuh relung pikirannya sekarang.
Jaemin menghembuskan nafasnya kasar, berulang kali. Ia tak tau bagaimana lagi harus memulai, semuanya hancur. Hancur karena ulah si brengsek, Lee Haechan. Lalu bagaimana ia bisa beraksi jika identitasnya mulai terbongkar?
Juga dengan Black Shadow itu, kenapa begitu menyulitkan nya? Apa dia juga terlibat? Jaemin semakin merasakan kepalanya berdenyut, sungguh memusingkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭 𝐀𝐠𝐞𝐧𝐭-𝐋𝐞𝐞 𝐇𝐚𝐞𝐜𝐡𝐚𝐧√
Fanfiction𝐖𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠! (𝟏𝟕+) 𝐊𝐢𝐦 𝐀𝐫𝐚, 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐣𝐮𝐭𝐚 𝐫𝐚𝐡𝐚𝐬𝐢𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐩𝐚𝐤𝐬𝐚 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐦𝐚𝐬𝐮𝐤 𝐤𝐞 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐤𝐞𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐧𝐝𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐤𝐨𝐥𝐚𝐡𝐧𝐲𝐚, 𝐋𝐞𝐞 𝐇𝐚𝐞𝐜𝐡𝐚...