SA-24🔏

1.2K 180 27
                                    

Happy Reading!

Enjoy!

_______________

"Saya ngga takut, saya tetap akan kembali ke Korea."

"Tapi tuan, bisa saja tuan terbunuh disana."

Salah seorang lelaki lain datang, ia mendekat kepada Jaehyun lalu membungkuk cukup lama.

"Hyung, ngga masalah kalau mau kembali ke Korea. Tapi saya harus kembali duluan. Maaf, ngga bisa mendampingi."

Jaehyun memaklumi nya, tangan kanannya yang satu ini punya banyak peran di luar sana. Ia mengangguk lalu tersenyum simpul menanggapi.

"Tidak masalah, pergilah duluan. Hati-hati, jangan banyak menggerakkan tanganmu. Lain kali jangan ceroboh,"

Lelaki itu ikut tersenyum membalas ucapan Jaehyun, pria di depannya itu sudah seperti kakak baginya.

"Pasti, hyung."

Lelaki itu memutar tubuhnya, sebelum akhirnya kembali berbalik saat Jaehyun memanggilnya.

"Sampai bertemu di Korea, Han Jisung."

______________

Doyoung duduk dengan posisi menunduk. Ia sudah berulang kali memijat kepalanya yang terasa begitu sakit. Jihyo dan Taeyong sudah mengerahkan pasukan khusus untuk mencari keberadaan Ara, namun mereka masih belum bisa menemukannya.

Segala macam cara sudah dilakukan, bahkan Haechan yang baru sadar pun sudah menghilang untuk ikut mencari keberadaan Ara. Felix, Bangchan dan Hyunjin kini berada satu ruangan bersama dengan Doyoung. Hyunjin masih marah, sangat marah atas perlakuan Doyoung kepadanya, namun Hyunjin tentu tak bisa marah sekarang.

Atensi Doyoung langsung terfokus,  satu regu dari agent penembak dari BIN datang dengan tergesa.

"Kalian menemukannya?" Dengan panik Doyoung langsung berdiri, begitupun Bangchan walau tangannya masih tertancap infusan disana.

Beberapa dari agent khusus itu memberi hormat terlebih dahulu.

"Kami berhasil menemukannya, sayangnya kami terlambat,"

Mata Doyoung membulat, "Apa maksud kalian terlambat hah?!"

"Tahan dulu," Bangchan berusaha menahan emosi lelaki di sampingnya itu.

"Pelaku, Han Jisung sudah berhasil mengambil alih posisi dari presdir Jung. Dia juga memiliki lebih dari 500 pasukan siap serang di mansion nya, kami tidak bisa maju, jumlah kami tidak setara dengan mereka."

Semua menghela nafas, begitupun Doyoung yang langsung melemas. Ia menjatuhkan diri ke sofa di belakangnya dan kembali memijat kepala.

"Jadi itu alasan Han ngelakuinnya. Han gamau ikut campur dalam ngebunuh Jaehyun karena dia gamau ngotorin tangannya." Gumam Felix sambil memandang lurus ke depan.

Hyunjin ikut berpikir, "Tangannya waktu itu juga luka, itu pasti cuma alibi. Ckk, emang anjing!" Umpat nya terdengar begitu keras.

𝐒𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭 𝐀𝐠𝐞𝐧𝐭-𝐋𝐞𝐞 𝐇𝐚𝐞𝐜𝐡𝐚𝐧√ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang