SA-10🔏

1.1K 159 7
                                    

Happy Reading!

Vote&Comment yaa!

_________________

"Kakak bakal pergi ke Daegu besok. Kayaknya bakal lama lagi." Tutur Doyoung sambil fokus menyetir. Kali ini ia memutuskan untuk mengalah dan memilih untuk menjemput adiknya yang keras kepala itu.

Ara memainkan kedua tangannya sambil mengetukkan jemari kearah layar ponsel yang mati. "Ya, kak Doyoung selalu pergi jauh akhir-akhir ini." Ujarnya terdengar begitu kecewa.

"Maaf ya, tuntutan kerja, kakak gamau sampai perusahaan lain berhasil jatuhin kakak."

"Aku ngerti, kira-kira berapa hari emangnya?"

Doyoung terlihat bergumam kecil, "Hmm, 2 mingguㅡ mungkin." Tuturnya.

"HAH? Lama bangett!" Ara menghela nafas lalu membanting kecil dirinya ke jok mobil. Sungguh sangat menyebalkan.

"Kakak juga gamau ninggalin kamu lama-lama. Tapi kakak usahain deh bakal cepet pulangnya." Ucapnya, "Oh ya, soal orang yang nyerang kamu kemarin, apa dia gangguin kamu lagi?"

Ara terdiam, ia meneguk saliva sambil membuang pandang keluar. "Engga kok, kayaknya dia udah ngga bakal gangguin aku lagi. Kakak jangan khawatir soal itu, aku bisa jaga diri."

"Gimana gak khawatir? Kakak cuma takut dia ngelakuin hal yang lebih dari sekedar ngelukain kamu. Kakak gamau kamu luka," Lirih Doyoung.

Ara tak menjawab lagi, padahal ia bisa saja mengatasi semuanya dengan mudah. Namun kakaknya pasti tidak mungkin mengerti.

*****

"Kita ada target hari ini." Ucap Bangchan membuat Han dan Hyunjin terdiam kaget.

"Loh, katanya kita bakal stop sebulan dulu?" Tanya Han.

Bangchan bangun lalu dengan segera mengotak-atik laptopnya, "Target kita kali ini, orang yang udah dorong Felix dari rooftop."

Han membulatkan matanya, begitupun Hyunjin yang semakin dibuat mengernyit kebingungan.

"Gimana caranya kita bisa tau? Hyung jangan bilang kalau..."

"Gue dapet informasi yang konkret. Kita ketemu klien malam ini, kita juga bakal abisin pelakunya bareng klien."

Hyunjin mendelik, "Gabisa! Itu melanggar peraturan Skz hyung, kita gabisa ajak klien ke lapangan."

"Gue tau, tapi untuk kali ini percaya sama gue, klien kita yang satu ini bisa dipercaya."

Han menggigit bibirnya lalu memutar mata jengah, ini terlalu berbahaya. Ada apa dengan Bangchan?

"Hyung, gue setuju sama Hyunjin, mending klien gausah dibawa ke lapangan deh." Ujarnya.

Bangchan kemudian membalik laptopnya ke arah Hyunjin dan Han, "Lo liat, dia satu-satunya saksi mata, tepat disaat Felix jatuh."

"Gimana kalau dia bohong? Hyung ayolah, lo gak biasanya kayak gini. Kenapa cuma dengan dia ngomong gitu lo langsung percaya?" Misuh Han terdengar begitu kesal.

"Bener, Ara juga pasti kesel nanti. Mending jangan bawa Ara malam ini." Tambah Hyunjin.


"Kenapa gue gaboleh ikut?"

Sontak seluruh anggota langsung melotot melihat Ara yang tiba-tiba muncul begitu saja. Bagaimana bisa anak itu datang malam-malam begini?

"Kok lo gak ngabarin dulu sih mau kesini?" Tanya Han berusaha tidak gugup. Ia berulang kali melirik Bangchan dan Hyunjin yang juga masih terlihat kaget.

𝐒𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭 𝐀𝐠𝐞𝐧𝐭-𝐋𝐞𝐞 𝐇𝐚𝐞𝐜𝐡𝐚𝐧√ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang