SA-04🔏

1.2K 177 8
                                    

Happy Reading!

Vote&Comment yaa!

_________________


"Dimana Felix?!" Tanya Ara yang baru sampai sambil menetralkan deru nafasnya.

Hyunjin datang lalu dengan segera menarik Ara untuk ikut dengannya ke kursi di depan computer miliknya. Hyunjin juga dengan cepat mengunci pintu masuk privat mereka, seolah ia tahu, ada seseorang yang mengikuti Ara sedari tadi.

"Lo duduk dulu." Kata Hyunjin sambil menekan bahu Ara agar gadis itu mau duduk.

"Tapi Felixㅡ"

"Felix udah diobatin, ada yang lebih penting sekarang."

"Terus lo kenapa kayak cemas gitu?" Tanya Ara melihat sikap Hyunjin yang aneh.

"Gue gapapa, lupain aja."

Hyunjin kemudian menggeser mouse dengan posisi dirinya yang berdiri dibelakang kursi yang Ara duduki. Ara hanya menatap bingung, ia tak begitu mengerti dengan cara kerja computer.

"Liat, lo pasti tau ini kan?"

Ara sedikit mengernyit, "Jangan cari tahu apapun lagi. Kamu dan orang-orang di sekitarmu berada dalam bahaya sekarang."

"I-ini kan...."

"Kita mulai di teror." Celetuk Bangchan yang keluar dari kamar milik Han.

"Isi pesannya sama kayak yang pak Chanyeol kasih ke gue." Ucap Ara sambil terus memandangi layar computer Hyunjin. "Berarti pak Chanyeol juga... di teror? Tapi kenapa dia kasih ke gue?"

"Felix juga dapet surat itu ada di depan rumahnya. Tepat sepulang nganterin lo tadi malam, dan dia di serang sama seseorang yang bawa palu, alhasil dia babak belur." Jelas Bangchan.

Ara bergidik, lalu teringat pada sesuatu. "Palu...?"

Ia mulai menyadari, bahwa Kim Lami juga mati dibunuh menggunakan benda tumpul yang berat.

"Kak Christ, hari ini disekolahan gue juga ada yang meninggal. Polisi bilang ada kemungkinan senjata tumpul atau sesuatu yang berat, soalnya kepala belakangnya retak."

Hyunjin melipat kedua tangan di depan dada, "Ini... bukan peringatan dari Black Shadow kan?"

Bangchan terlihat gelisah, "Ini bahaya, kalau emang bener, kita semua bisa celaka." Bangchan kemudian teringat sesuatu, "Jin, coba hubungin Kim Jungwoo. Mungkin dia tahu sesuatu atau informasi lebih tentang Black Shadow milik Jaehyun."

Ara berdiri membiarkan Hyunjin kembali menempati kursi miliknya. Ia kemudian memegang kedua bahu kursi Hyunjin dan memerhatikan apa saja yang Hyunjin lakukan.

"Sial," Pekik Hyunjin sambil menggigit bibirnya.

"Kenapa Jin?"

"Kim Jung Woo, meninggal tadi pagi. Dia kecelakaan."

Bangchan mengehla nafas, "Woah, dia main serapih itu." Setelahnya ia bertepuk tangan.

Ara sudah kehabisan ide. Yang bisa ia lakukan hanyalah mengingat keganjilan yang terjadi beberapa hari ini. Ia mulai teringat pada Haechan, tapi ah... mana mungkin?

Han keluar sambil menenteng kotak p3k dan langsung ikut nimbrung bersama yang lain.

"Ra, ada yang bikin lo gelisah?" Tanya Han sambil menatap Ara mengintimidasi.

Ara menggeleng, "Gue cuma lagi bingung aja," Elaknya.

"Jangan teken Ara dulu, biar nanti gue yang bilang ke Felix."

𝐒𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭 𝐀𝐠𝐞𝐧𝐭-𝐋𝐞𝐞 𝐇𝐚𝐞𝐜𝐡𝐚𝐧√ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang