SA-12🔏

1K 169 6
                                    

Happy Reading!

Vote&Comment ya!

_________________

Setelah cukup lama, Ara akhirnya terbangun dari tidur panjangnya. Ia terlonjak kaget saat mendapati bahwa dirinya telah berada di dalam kamarnya. Tapi bagaimana bisa?

Jantungnya terus berdebar kencang memikirkan hal buruk apa saja yang mungkin telah menimpa dirinya atau bahkan hal buruk yang menimpa rekan-rekannya. Gadis itu segera bangkit, kepalanya terasa begitu pusing namun tak ia perdulikan lagi.

Ini benar, dia berada di dalam rumahnya sekarang. Bahkan seluruh lampu di setiap ruangan telah menyala, begitupun pintu yang terkunci dari dalam. Seolah-olah dirinya memang telah pulang dan tidak terjadi apa-apa.

Dengan terburu-buru, Ara bergegas kembali ke kamarnya dan segera menghubungi Doyoung. Di liriknya jam yang masih menunjukkan pukul sembilan malam, Doyoung pasti belum tidur pikirnya.

Panggilan tidak terjawab.

Panggilan tidak terjawab.

Panggilan tidak terjawab.

Ara menggeram lalu melempar ponselnya ke kasur. Kenapa disaat-saat seperti ini Doyoung malah tidak bisa dihubungi? Ini menambah beban pikirannya saja.

Bagaimana jika Doyoung terluka atau mungkin sekarang tengah berada di tangan Haechan? Itu semua membuat Ara gila sekarang.

Tanpa pikir panjang, Ara menyambar hoodie hitam miliknya dan bergegas keluar. Dia harus cepat ke markas, tidak peduli jika nanti rekan-rekannya akan marah, intinya ia harus memahami alurnya. Permainan buatan Haechan ini begitu rapih.

*****

Seisi markas Skz langsung melotot saat melihat Ara yang datang masih dengan pakaian sekolah dan hanya terbalut hoodie hitam.

Jaemin juga ternyata berada disana, mereka terlihat tengah merakit beberapa pistol milik Han dan juga terdapat beberapa cemilan di meja. Ara berjalan cepat lalu menarik lengan Han untuk masuk ke dalam kamarnya.

Saat ini, Ara ingin mengabaikan ucapkan Bangchan ataupun Hyunjin untuk sementara. Han sepertinya akan lebih mudah untuk memahaminya. Walau terdengar ambigu, namun di tempat ini tentunya hanya kamar Han yang bisa Ara gunakan untuk rapat penting.

"Ada apa Ra? Lo kenapa pulang ga bilang-bilang kita? Lo ㅡ"

"Berisik!"

Han langsung melotot saat dengan tiba-tiba Ara mendorongnya sampai ke tembok dan menghimpit tubuh nya. Tentu tubuh Han lebih tinggi dari Ara, namun nyali nya jauh lebih kecil. Apalagi sekarang Ara terlihat begitu menakutkan.

Bangchan dan Hyunjin berusaha memanggil keduanya namun Jaemin menghentikan.

"Biarin aja dulu, mungkin Ara butuh ngomong sama Han. Dia mungkin ngerasa gaenak kalau langsung ngomong ke kita."

Bangchan dan Hyunjin pun akhirnya mengalah. Memang sepertinya lebih baik untuk menunda dulu penjelasan dari Ara.

"Kalian yang bawa gue pulang?" Tanya Ara membuat Han yang tengah terkurung itu mengernyit bingung.

"Loh, bukannya lo bohongin kita terus pulang sendiri? Rencana kita aja gagal Ra, gara-garanya lo ngilang gitu aja."

Dengan sekuat tenaga, Han akhirnya mampu lepas dari kukungan Ara dan menjauh darinya. Ara ini ganas jika memang tengah emosi. Han paham, tapi ia juga harus cari aman.

𝐒𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭 𝐀𝐠𝐞𝐧𝐭-𝐋𝐞𝐞 𝐇𝐚𝐞𝐜𝐡𝐚𝐧√ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang