SA-05🔏

1.2K 190 4
                                    

Happy Reading!

Vote&Comment ya!

________________

"Ara harus istirahat dulu, tapi jangan paksa dia kalo dia gak mau istirahat disini." Ujar Bangchan pada Han yang masih setia menunggu Ara untuk bangun. Gadis itu sedari tadi masih menutup matanya. Bangchan menyuruhnya untuk tidur dan sampai sekarang gadis itu tak kunjung bangun.

"Demamnya udah turun belum?" Tanya Hyunjin.

Han mendekatkan telapak tangannya ke dahi Ara, "Kayaknya udah, kita tinggal tunggu Ara bangun."

Ara masih terlelap di paha Han tanpa terganggu sedikit pun. Mereka telah sampai sedari tadi, namun Hyunjin memutuskan untuk mereka agar tetap di mobil saja sampai Ara bangun.

"Ra, bangun ya? Paha gue pegel sumpah." Ucap Han membuat Bangchan sontak memukulnya.

"Ngapain lo  bangunin? Lo yang bikin dia shock bukannya biarin malah dibangunin." Omelnya.

Han terlihat kesal lalu melirik ke Ara yang ternyata sudah membuka matanya.

"Eunghhhh" Ara kemudian tersadar dan mulai mengubah posisinya menjadi duduk.

Hyunjin segera memutar tubuhnya, ia memandang cemas ke arah Ara yang terlihat masih belum membaik.

"Masih pusing? Ada yang sakit?" Han kembali bertanya.

Ara menjauhkan tubuhnya dari Han lalu mengerjapkan matanya berulang kali. Rasanya benar-benar pusing kalau saja ia boleh jujur. "Gue udah baikan, terus ngapain kita masih di mobil?"

"Nunggu lo bangun." Jawab Hyunjin.

"Mau pulang atau nginep disini? Lo masih butuh banyak istirahat." Tanya Bangchan yang sudah bersiap membuka seat belt nya.

Ara terdiam, "Mau disini aja, kak Doy belum pulang." Ujarnya. "Tapi... mereka itu siapa?" Ara mulai menanyakan soal orang-orang yang menyerangnya.

Bangchan terlihat membuang muka, "Bahas besok aja ya? Lo harus istirahat dulu."

Ara mengangguk, ia kemudian mencoba untuk membuka pintu mobil yang terasa begitu berat baginya.

Han mengurungkan niatnya, ia berbalik kemudian mendorong pintu mobil yang ada di samping Ara hingga terbuka.

"Lemah lo." Sindirnya membuat Ara kesal.

"Bacot banget, dasar squirrel." Ara menyindir balik.

Han memilih mengalah dan langsung turun mendahului Ara dan menengadahkan tangannya.

"Jangan maksa buat jalan sendiri, lo masih pusing kan?"

Gadis itu mengangguk lalu menerima uluran tangan Han, ia kemudian berjalan sambil berpegangan pada Han.

Hyunjin langsung kembali ke computer miliknya. Ia langsung mengekstrak semua data-data yang telah ia dapatkan sebelumnya dari seorang informan rahasia. Hyunjin mengetikkan beberapa angka untuk dapat mengakses file yang rupanya cukup sulit untuk dibuka.

Han kemudian mengantarkan Ara sampai ke kamar miliknya, ia lalu meninggalkan Ara saat gadis itu sudah benar-benar hampir terlelap.

Ara sebenarnya tidak tidur, ia hanya ingin Han keluar dan tidak panik bahwa dirinya masih pusing dan juga lemas. Dengan sisa tenaga, Ara bangkit lalu menyenderkan tubuhnya di kepala ranjang sambil mengeluarkan ponselnya.

Bersamaan dengan itu, ada panggilan masuk yang membuat Ara mengernyit kebingungan.

Rasa penasaran mendorongnya untuk mengangkat panggilan tidak diketahui tersebut, "H-halo?"

𝐒𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭 𝐀𝐠𝐞𝐧𝐭-𝐋𝐞𝐞 𝐇𝐚𝐞𝐜𝐡𝐚𝐧√ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang