Happy Reading!
Vote&Comment ya!
___________________
"Kak Doyoung!"
"Eh kok sepi?" Gumam Ara sambil melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.
Gadis itu melangkah ke arah dapur dan menemukan secarik kertas disana, "Kakak ada urusan mendadak, mungkin gaakan pulang malam ini. Kalau ada sesuatu hubungin Haechan, kakak udah percayain semuanya sama dia."
Ara menghela nafas, kenapa kakaknya ini begitu memercayai orang asing? Apa hanya karena Haechan adalah orang yang menyelamatkannya? Sungguh membingungkan. Padahal Doyoung bukanlah tipe orang yang mudah memercayai seseorang.
Ara duduk di meja makan, melirik ke beberapa menu makanan yang sepertinya tadi Doyoung masakkan untuknya. Sudah hampir dingin, namun Ara tidak mempermasalahkan.
Memorinya berputar, ia mengingat saat tadi dirinya dan Haechan berjalan bersama menyusuri sungai Han.
"Kita bikin perjanjian, gue bakal bantu lo untuk nemuin dan bunuh Black shadow itu. Syaratnya cuma satu, lo ga usah kepo sama identitas gue."
Ara menggeleng beberapa kali, ia lantas menjatuhkan kepalanya ke atas meja makan dengan lesu.
Bodohnya, ia menyetujui perjanjian itu.
Gadis itu merutuki terus kebodohannya, kenapa harus ia berpikir spontan seperti itu? Padahal bisa saja ia mendapatkan keduanya, jika perjanjian itu tak ia setujui.
Jenuh, Ara pusing dan juga kesal dalam waktu yang bersamaan. Ia memilih beranjak dan naik ke kamarnya untuk mandi. Ia tak peduli makanannya akan dingin, tak masalah untuknya.
"Ckk, suara apaan sih itu? Apa kak Doy udah pulang?" Ara bergumam di dalam kamar mandi.
Ia dengan segera memakai pakaian tidurnya dan bergegas turun ke bawah.
"Loh, kak Doy udah pul ㅡ"
Gadis itu mematung di ujung tangga, satu langkah lagi padahal ia menapakkan kakinya di lantai, namun Ara memilih untuk berhenti.
"Lo ngapain disini?" Ara berusaha netralin napas dan pikirannya bersamaan.
Lelaki itu bangun dari sofa ruang tengah, ngga cukup jauh dari meja makan dan juga berhadapan sama dapur. Ara sekarang mulai mundur, Jaemin terlihat begitu menakutkan dengan keadaan seperti itu.
"Jangan ngedeket!"
Ara makin mundur, sampe akhirnya berlari dan kembali ke kamar. Ara bisa mendengar langkah kaki Jaemin yang terus mendekati kamarnya, sementara Ara lupa, kalau kunci kamarnya lagi ngga berfungsi. Ia ingin bilang ke Doyoung tapi selalu saja lupa.
Sekarang, Ara hanya bisa menahan pintu kamar dengan tubuhnya. Gadis itu berharap Jaemin segera pergi dan tidak nekat melakukan hal-hal buruk.
"Jaem, gue minta lo ngga ngedeket ke sini. Pergi Jaemin!" Bentak Ara dengan nada yang cukup keras. Lelaki itu sudah mulai berusaha membuka pintu kamarnya.
"Buka Kim Ara, gue perlu ngomong sama lo."
"Ngga, gaada yang perlu diomongin. Sekarang mending lo pergi, atau gue bakal teriak!"
Ara bisa merasakan bahwa Jaemin mulai berhenti mendorong pintunya.
Baru saja Ara sedikit menjauh, dengan tiba-tiba, Jaemin mendobrak pintu kamarnya dengan membantingkan tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭 𝐀𝐠𝐞𝐧𝐭-𝐋𝐞𝐞 𝐇𝐚𝐞𝐜𝐡𝐚𝐧√
Fanfiction𝐖𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠! (𝟏𝟕+) 𝐊𝐢𝐦 𝐀𝐫𝐚, 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐣𝐮𝐭𝐚 𝐫𝐚𝐡𝐚𝐬𝐢𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐩𝐚𝐤𝐬𝐚 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬 𝐦𝐚𝐬𝐮𝐤 𝐤𝐞 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐤𝐞𝐡𝐢𝐝𝐮𝐩𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐧𝐝𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐤𝐨𝐥𝐚𝐡𝐧𝐲𝐚, 𝐋𝐞𝐞 𝐇𝐚𝐞𝐜𝐡𝐚...