SA-25 [END]

1.9K 208 30
                                    


Happy Reading!

Last nih, jangan lupa votement ya!💚

__________________

Tidak terasa satu tahun telah berlalu. Ara kini memandang lurus ke arah luasnya lautan sambil menggenggam seikat bunga tanda kelulusan nya. Beberapa saat lalu ia masih tersenyum, ia senang melihat Doyoung yang bangga melihat dirinya bisa lulus dan dinyatakan lolos tes untuk masuk ke perguruan tinggi.

Kalian pasti bingung, bagaimana mungkin Ara bisa melanjutkan sekolahnya?

Para petinggi BIN dan kepolisian sudah memberi keringanan. Ara dan anggota SKZ yang lain dinilai membantu dalam penangkapan Han Jisung. Oleh karena itu mereka semua dibebaskan besrsyarat. Bahkan kini Hyunjin dan Bangchan telah mendapatkan pekerjaannya masing-masing. Dan Felix, kini ia juga tengah merayakan kelulusan bersama ibunya.

Ara sengaja meminta agar Doyoung memberinya waktu sendiri. Dengan seragam yang masih melekat pada tubuhnya, Ara kemudian menatap karangan bunga miliknya.

Dia lulus, tapi rasanya seperti ada yang tidak bisa ia lepaskan. Hatinya terasa sakit jika ia mengingat macam-macam peristiwa yang terjadi saat SMA.

Sosok laki-laki datang dan berdiri di sampingnya. Lelaki itu menyerahkan seikat bunga tulip dan coklat di tengahnya.

Itu Jaemin, lelaki itu juga lulus bersama dengan Ara.

"Selamat buat kelulusan lo." Ucap Jaemin seraya menyodorkan karangan bunga itu.

Tidak ada respon, Jaemin akhirnya menyambar lengan Ara dan membuat gadis itu menggenggam karangan bunga pemberian darinya.

"Ngapain lo kesini?" Sinis Ara, gadis itu memandang Jaemin dengan malas.

Lelaki itu kemudian memilih duduk, ia duduk di atas batu besar dan menikmati angin yang cukup kencang.

"Sini duduk, lo pake rok pendek, nanti masuk angin." Ucap Jaemin sambil menepuk lahan kosong di sebelahnya.

Ara memandang bingung, namun akhirnya ia memilih untuk mengikuti ucapan Jaemin. Lelaki itu membuka pakaian luarnya, tenang saja, ia masih memakai kaos putih pendek.

Lelaki itu memakaikan kemeja luarannya untuk menutupi paha Ara, dan gadis itu masih diam tak bisa berkata-kata.

Apa benar ini, si mesum Na Jaemin?

Ara menaruh telapak tangannya pada dahi Jaemin, "Lo ngga demam," Gumam Ara, dan si empu terkekeh.

"Gue ngga sakit, gue emang udah berubah. Semua berkat Haechan, hari itu,"

Mendengar namanya disebut saja hati Ara kembali terasa sakit. Bagaikan ada ratusan jarum yang menusuknya, Ara merasa sesak bahkan tak mampu bernapas dengan normal sekarang.

"Hari dimana lo pergi nemuin Doyoung ke basement, ngga lama Haechan nemuin gue di pinggir jalanan. Dia turun dan bilang kalau gue harus mau nerima keadaan. Dia juga bilang kalau gue ga boleh lampiasin emosi lagi ke lo, dia juga minta untuk gue hidup jadi orang yang normal." Jaemin menunduk seraya tersenyum kecut.

"Gue gak nyangka, cuma karena omongan seorang Lee Haechan, itu sukses bikin gue kepikiran berhari-hari dan akhirnya mutusin buat berubah. Gue mulai nerima kak Jhonny yang emang masuk penjara karena salahnya, bukan karena salah Doyoung. Gue mulai bisa terbiasa."

Ara semakin ingin menangis, ia meremat kuat kemeja Jaemin dan membuang pandangnya.

"Lo nangis?"

𝐒𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭 𝐀𝐠𝐞𝐧𝐭-𝐋𝐞𝐞 𝐇𝐚𝐞𝐜𝐡𝐚𝐧√ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang