SA-09🔏

1.1K 168 4
                                    

Happy Reading!

Vote&Comment yaa!

_________________

Ara menggigil gelisah sambil berusaha menahan tetesan air mata yang telah berkumpul banyak di matanya. Sesekali ia menatap kedua tangannya yang berlumuran darah Felix membuatnya kembali merinding.

Ini aneh, ia sudah sering membunuh targetnya. Tapi kenapa saat ia melihat dan menyentuh darah Felix ia benar-benar merasa ketakutan?

Ara ditemani oleh Suho sudah sempat dimintai keterangan oleh beberapa polisi yang datang. Haechan yang melakukannya, entah dengan tujuan apa, tapi dia malah memanggil polisi untuk datang kesana.

"Ara, kamu jangan begitu khawatir. Kita doakan saja, semoga Felix masih diberi kesempatan oleh Tuhan." Ucap Suho yang melihat Ara begitu cemas.

Gadis itu tak menjawab ataupun merespon. Di otaknya sekarang hanya ada bagaimana cara untuk membalaskan dendam. Haechan sudah keterlaluan, tidak seharusnya ia jadikan Felix sebagai yang pertama.

Harusnya Ara, ia merasa dirinyalah yang pantas mati untuk membayar kematian Jaehyun. Tapi kenapa harus Felix?

Ara engga melirik ponsel di sakunya yang sudah berulang kali bergetar, itu pasti Doyoung yang mencemaskan nya.

Ia butuh tenang, Ara memilih untuk pergi ke kamar mandi. Setidaknya ia butuh membasuh wajahnya.

Ara terlihat begitu mengerikan. Baju putihnya telah terendam oleh darah Felix saat ia berusaha mengangkat lelaki itu. Ia berjalan gontai ke arah kamar mandi dan segera membasuh wajah dan membersihkan pakaiannya.

Gadis itu menatap nanar pantulan wajahnya yang begitu mengerikan di kaca. Ia menangis, menumpahkan emosi yang sudah ia tahan sedari tadi.

Ara selesai, ia tak berhasil membersihkan seluruh noda darah di bajunya. Tapi setidaknya, keadaannya sekarang jauh lebih baik.

Ara menoleh saat tiba-tiba seseorang memakaikannya sebuah jaket dari belakang.

"J-jaemin? Ngapain disini?"

Lelaki itu menghembuskan nafas kecil, "Mau ganti baju dulu? Lo gamungkin pulang pake baju berdarah darah gitu kan?"

"Tapi, kenapa lo bisa ada disini?"

"Gue jelasin nanti."

Jaemin dengan segera menarik tangan Ara dan menuju sebuah ruangan. Jaemin berbicara sebentar dengan salah satu suster dan berhasil mendapatkan  izinnya.

Jaemin membuka tasnya dan mengeluarkan baju olahraga miliknya, "Nih pake, belum sempet gue pake jadi masih wangi."

Ara menerimanya, ia lalu masuk ke dalam ruangan itu, "Gue tungguin diluar, gausah takut. Teriak aja kalo ada apa-apa di dalem." Ucap Jaemin.

"Ra, lo tau kan siapa pelakunya?" Tanya Jaemin sambil menyenderkan tubuhnya di pintu.

Ara yang masih mengganti bajunya sedikit terhenti, "G-gue gatau,"

"Yaudah, gue ngga maksa lo buat jawab."

Jaemin kembali menghembuskan nafasnya. Ia terlihat berpikir sambil memeletuk kecil giginya, ia geram.

𝐒𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭 𝐀𝐠𝐞𝐧𝐭-𝐋𝐞𝐞 𝐇𝐚𝐞𝐜𝐡𝐚𝐧√ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang