SA-11🔏

1K 159 5
                                    

Happy Reading!

Vote&Comment ya!

______________

Pagi ini Ara telah bersiap, ia mengingat pesan Bangchan yang mengatakan bahwa misi ini akan lumayan beresiko. Dirinya harus berhati-hati kali ini.

Tinnnn

Ara terlonjak kaget saat suara klakson mobil di depan rumahnya terdengar begitu bising. Gadis itu dengan segera bergegas keluar untuk mengeceknya.

"Haechan? Ngapain lo disini?"

Ara terperangah saat melihat Haechan yang sudah memakai seragam lengkap tengah menyenderkan tubuhnya di samping pintu mobil sambil melipat kedua tangan angkuh di depan dada.

"Berangkat bareng gue." Ucapnya terdengar seperti perintah.

Ara melirik ke sekitar yang begitu sepi, kalaupun ia menolak, bisa saja manusia satu ini memaksanya nanti.

Kembali pada pandangan di depannya, Ara memandang takut Haechan yang terlihat begitu santai. "Jangan takut, gue gaakan lukain lo kayak Felix kemarin."

Ara berdecih lalu tersenyum miring, "Jangan akting Lee Haechan, gue tau, lo bukan Black Shadow nya Jaehyun. Gue gaakan bisa ketipu sama lo."

Ini tidak seperti harapan Ara, Haechan malah terlihat senang bahkan menepuk tangannya. Apa yang terjadi? Apakah Ara salah bicara?

Oh ya Tuhan.

"Terserah, gue cuma mau lo berangkat sekolah bareng gue. Gue bisa maksa loh?" Ancamnya begitu angkuh.

Ara mengacak surainya kasar, "Jawab gue dengan jujur, setelah gue ikut lo, lo yakin bakalan bawa gue sampe ke sekolah? Please ya Chan, kalo lo mau bunuh gue jangan sekarang. Lagian gue bisa berangkat sendiri."

"Ckk, bawel banget. Siapa sih yang mau bunuh lo? Udah buruan."

Dengan sangat-sangat terpaksa, pada akhirnya Ara harus menyerah saat Haechan sudah menarik tangannya. Ingin rasanya Ara menggigit lelaki ini, tapi tentu ia tak mungkin melakukannya.

Sepanjang perjalanan, Ara hanya diam sambil melihat keluar sedangkan Haechan fokus menyetir dengan kecepatan sedang. Jika dipikir-pikir, ini masih terlalu pagi untuk berangkat sekolah. Tapi entahlah, Ara lebih menyukainya.

"Gue mau ngomong sesuatu." Ucapan Haechan membuat atensi Ara kembali padanya.

Gadis itu terlihat bodo amat dan tidak peduli, yasudahlah nanti juga ia akan melanjutkan omongannya sendiri.

"Ini soal Lee Felix, lo gak penasaran siapa pelaku yang dorong dia waktu itu?"

"H-hah? Ya udah jelas dong, itu elo."

"Ckk, sumpah lo bego banget."

Ara melirik Haechan yang malah terlihat kesal, kenapa begitu?

"Menurut lo, Felix bakal mati atau ngga?" Tanya Haechan begitu datar.

Suasana semakin mencekam membuat Ara tak nyaman. Apa sebenarnya Haechan ini tengah memancingnya? Apa rencana Haechan selanjutnya?

Ara menggenggam pelan lengan Haechan yang fokus pada stir mobil membuat sang empu menoleh, "Jangan bunuh Felix." Kata Ara dengan gemetar. "Gue mohon."

Netranya begitu teduh, entah mengapa membuat perasaan Haechan begitu tak karuan dibuatnya.

Haechan menatap Ara sengit membuat gadis itu buru-buru mengembalikan tangannya ke posisi semula.

𝐒𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭 𝐀𝐠𝐞𝐧𝐭-𝐋𝐞𝐞 𝐇𝐚𝐞𝐜𝐡𝐚𝐧√ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang