SA-03🔏

1.3K 189 7
                                    

Happy Reading!

Vote&Comment yaa!

________________

Pagi ini, Ara kembali bersekolah seperti biasa. Ia diserang gugup dan bingung saat telah sampai di ambang pintu kelasnya. Ia teringat akan ucapan Chanyeol kemarin, haruskah ia melakukannya? Tapi di satu sisi juga ia merasa takut dengan ancaman yang diberikan oleh Haechan.

Ara mengurungkan niatnya masuk ke kelas saat melihat beberapa murid yang berbondong bondong menuju kamar mandi wanita. Teman-teman sekelasnya yang penasaran pun ikut keluar dan mengikuti puluhan murid lainnya.

Ara mengedarkan pandangnya kemudian berbalik menoleh dan mendapati Jihyo yang telah berada di sampingnya. "Wah ada apaansi rame banget."

Ara mengedikkan bahunya, ia juga tak tahu apa-apa.

"Ra, liat yuk! Gue jadi kepo." Ajak Jihyo.

Ara terlihat tertarik, "Ayo, gue juga penasaran."

Keduanya kemudian ikut melangkah mengikuti gerombolan siswa lainnya yang sudah sampai di toilet wanita.

"Anjir itukan Lami! "

"Itu mayat udah lama deh kayaknya disitu. Tuh darahnya aja udah kering gitu."

Ara mendadak menghentikan langkahnya, begitupun Jihyo yang mengikutinya. "M-mayat..?"

Ara menghiraukan Jihyo yang ketakutan, ia menerobos beberapa murid lainnya dan berhasil masuk ke dalam kamar mandi. Disana, mayat Lami terkapar di tengah-tengah ruangan toilet dalam keadaan melotot.

Darah yang keluar dari kepalanya terus-terusan keluar, menandakan bahwa kepalanya bocor.

Guru-guru kemudian datang beserta beberapa tim medis membuat Ara terpaksa mundur keluar.

Gerombolan murid semakin membeludak menyulitkan proses evakuasi mayat murid bernama Kim Lami tersebut. Ara kemudian berusaha untuk menerobos dan segera pergi dari toilet tersebut.

Ia menggenggam kuat ujung rok nya dan menggigit kecil bibirnya. Dengan segera, ia buru-buru kembali ke kelas, bahkan meninggalkan Jihyo yang masih membeku ketakutan. Gadis itu duduk kembali dengan berusaha tenang. Keadaan kelas begitu sepi, tentu karena murid lainnya tengah menonton proses evakuasi mayat di toilet tadi.

Ara melirik Haechan yang seperti biasa, ia akan tertidur menggunakan headphone miliknya. Ia mengabaikannya, Ara kemudian bergidik ngeri karena mulai teringat sesuatu.

Kemarin, murid wanita yang mengaku ditembak dan menerima Haechan menjadi kekasihnya adalah Kim Lami. Ara kenal dengan jelas suara gadis itu. Ia tak mungkin salah.

Lantas sekarang kenapa Haechan terlihat begitu tenang saat pacarnya ditemukan meninggal?

*****

Sekolah menjadi kacau setelah ditemukannya mayat dari salah satu murid disana. Mobil polisi sudah berjejer dan garis polisi sudah dipasang di depan toilet wanita.

Para guru kemudian mengumumkan bahwa mereka akan dipulangkan lebih cepat dan akan diberi kabar lanjutan. Karena kemungkinan sekolah akan diliburkan untuk mempermudah proses penyelidikan.

Ara mendengarnya, polisi bilang bahwa korban kemungkinan dipukul menggunakan benda tumpul seperti palu ataupun tongkat besi. Pukulan yang cukup kuat membuat kepala bagian belakangnya bocor dan mengalami keretakan parah.

Para murid lainnya sudah ada yang pulang. Mereka bergidik ngeri karena kini sekolahan mereka akan menjadi angker tentunya. Teman-teman Lami terlihat masih menangis sambil memandang mayat Lami yang sudah di bungkus dan akan segera dibawa untuk otopsi.

𝐒𝐞𝐜𝐫𝐞𝐭 𝐀𝐠𝐞𝐧𝐭-𝐋𝐞𝐞 𝐇𝐚𝐞𝐜𝐡𝐚𝐧√ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang