14🙆🏻‍♀️

2.3K 252 68
                                    

Senyum yang terpatri jelas di wajah Carol saat ia dan papanya berkeliling menyusuri setiap bagian isi mall.Semua pengunjung menatap keduanya dengan senyum haru melihat betapa seorang papa yang sangat menyayangi putrinya.

"Daddy kita ke salon yok,daddy kan nggak pernah di salon,"Ucap Carol dengan senyum manisnya.

Anton yang mendengar itu lantas mengerenyitkan dahinya dan tersenyum pada Putrinya. "Sudahlah nak,papa ini udah tua masa mau disalon,"Ucap Anton lembut pada putrinya.

"Loh kenapa,daddy itu masih muda cuma dasar tahun aja yang cepet gantinya.Kalau nggak percaya nih ya Lili bisa tanya orang yang ada disini kalau daddy itu masih muda,"Ucap Carol mencoba meyakinkan papanya untuk ikut ke salon.

Carol menyapa seseorang yang lewat dan menariknya agar mendekat pada nya dan juga papanya.

"Hii Sorry to disturb your time for a minute, can you rate how my daddy is?"Tanya Carol pada perempuan berkacamata yang tengah berdiri di tengah tengah keduanya.

"Hello, I think your father is old but still very handsome, his face is not worn by age, his dimples make him very peaceful. You are lucky to have a father like him."Perempuan dengan kacamata itu mengatakan sesuai dengan apa yang ia lihat,semua orang akan iri melihat ke akraban antara Carol dan papanya.

"yeah you're absolutely right I'm very lucky to have a first love like him. oh well.. thanks for helping me once again I'm sorry for you,"Ucap Carol pada Perempuan berkacamata itu dengan tersenyum.

"No problem, I know you're Currently convincing your papa for something Currently,"Balasnya.

Perempuan berkacamata tersebut berpamitan dan meninggalkan Carol dan papanya berdua.Carol menatap papanya dengan alis yang ia naik turunkan sembari tertawa sumbang. "Jadi daddy mari kita menyalon,kali ini daddy harus rasain gimana rasanya nyalon biar daddy itu nggak marah marah kalau mommy lama nyalonnya, oke."Anton mau tak mau harus menerima ajakan putrinya yang sangat kekeh ingin mengajaknya untuk menyalon.

"Asalkan kau bahagia anakku,"Ucap Anton pasrah pada putrinya. "Yeahhhhh......"Carol yang sangat senang hingga melompat-lompat kegirangan.

Anton tersenyum melihat kebahagiaan yang terpancar dari wajah putrinya.Carol menggandeng tangan Anton dan membawa laki-laki paruh baya itu memasuki salah satu salon terbesar di mall tersebut.

"Hallo kak Karin,"Sapa Carol pada perempuan yang tengah duduk didepan layar laptop di salon tersebut.

"Ehh Carol udah dateng,yaudah kita langsung aja yuk udah aku siapin semua kok,"Ucap kak Karin pada Carol.

Carol tersenyum dan menarik tangan papanya agar mengikuti langka kak Karin yang akan membawa mereka pergi pada suatu tempat khusus para lelaki yang akan disalon.

"Hari ini daddy aku harus guanteng,harus keliatan karisma nya biar banyak yang klepek-klepek,"Ucap Carol pada Papanya sembari berjalan.

"Nanti daddy malah dikira pacar kamu bukan daddy kamu lagi,"Ucap Anton menimpali putrinya dengan tertawa kecil.

"Bagus dong,biar Lili nggak perlu cari pacar lagi,"Ucap Carol tertawa singkat.

"Mari Tuan silahkan masuk,didalam suda ada yang akan melayani anda selama 3 jam dan Carol kamu bisa ke sebelah untuk 3 jam juga,"Ucap perempuan yang disapa kak Karin itu pada mereka.

"3 jam??Lili apakah ini tidak terlalu lama?"tanya Anton pada putrinya. "Daddy no....ini tuh nggak ada apa-apa nya buat nyalon,nanti daddy bakal ngerasain gimana nikmat nya nyalon.Udah sana masuk,"Ucap Carol pada papanya.

Mau tak mau Anton harus masuk demi kebahagiaan putrinya, setidaknya ia juga dapat mengetahui apa saja yang dilakukan saat perempuan tengah menyalon. "Yaudahh iyaa apasih yang nggak buat princes daddy,"Ucap Anton pada putrinya.

*****

Disisi lain

Farah duduk didepan cermin yang ada dikamar nya,ia mengambil satu bingkai foto yang ada di meja rias nya itu.Foto dimana tertampil wajah nya dan juga abang nya sewaktu kecil.

"Dari aku kecil abang selalu siap pasang badan kalau aku terluka,apa nanti abang bakal tetep sayang sama aku saat Abang tau kalau aku anak dari selingkuhan papa,"Gumam Farah mengusap figura foto didepannya.

Kasih sayang yang diberikan Ridho dapat Farah pastikan tidak pernah ia dapat dari siapa pun.Namun rasa takut mulai menghantuinya bagaimana jika nantinya Abang Ridhonya membenci Farah setelah mengetahui kebenaran aslinya.

"Andai aja aku bukan anak dari selingkuhan papa,mungkin aku nggak akan takut kehilangan abang kayak gini,"Ucap Farah sambil menatap figura foto ditangannya.

Farah menatap dalam diam meneliti wajah Ridho yang ada didalam figura tersebut.Wajah yang selalu mengatakan lelah namun tetap saja dilakukan, wajah yang sayu dan mata yang menyorot tajam membuat siapapun yang melihat itu akan terpesona.

"Abang...kalau nanti kita bakal pisah aku berharap abang nggak akan kenang aku sebagai orang yang buruk tapi aku berharap abang kenang aku jadi seoarang adik yang baik."Gumam Farah pada Dirinya dan foto didepannya.

Tbc....

Vote and comen 🥺❤️

LikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang