tigapuluhsatu...

825 120 3
                                    

Suara dentingan sendok terdengar di telinga Wahyu saat dirinya berjalan ke dapur, Wahyu dapat melihat bahwa yang berdiri itu adalah sosok perempuan dengan piyama hitamnya.

"Tarisa,lo ngapain disini?"tanya Wahyu saat berada dekat dengan Tarisa.

"Oh ini Yu,lagi buat teh biasalah minuman setelah bangun,"ucap Tarisa menjawab pertanyaan Wahyu.

"Oh...."Wahyu hanya menganggapii dengan oh ria saja,dan berjalan mengambil air putih yang ada di kulkas.

"Kamu mau juga nggak??aku tadi buatnya dua cangkir kelebihan,mau ya."Tarisa berjalan mendekat pada Wahyu sembari menawarkan minuman yang telah dia buat.

"Nggak usah tar,udah mau pagi juga kasian Farah sendiri di kamar,"ucap Wahyu menolak baik baik pada Tarisa.

"Minum satu gelas aja nggak akan buat waktu kamu habis loh,"ucap Tarisa pada Wahyu.

"Nggak usah,gue juga nggak suka teh kalau lo nggak habis buang aja.Lo buang nggak akan buat gue bangkrut kok,"ucap Wahyu pada Tarisa.

Wahyu yang tak ingin berlama-lama di dapur lantas pergi menaiki tangga menuju kamarnya.Dari ujung dapur Tarisa mengepalkan tangannya kuat dan berdecak kesal.

"Sial!gue udah rela bangun pagi-pagi,tapi Wahyu masih nggak mau juga minum teh nya!arghhh..."Dumel Tarisa kesal.

Tarisa masuk ke kamar nya dengan amarah yang membuncah,kali ini dirinya masih sabar tapi cobalah jika dia tidak bisa mendapatkan Wahyu dalam waktu 1 minggu maka cara lain akan Tarisa lakukan.

*****

Di lain sisi Rianti tengah pusing dengan keadaan putra bungsunya lihatlah saja Ilham terus menggumamkan nama bosnya yang tak lain adalah Wahyu.

"Sayang...Mama nggak bisa bawa kamu ke uncle Wahyu,Mama nggak mau ikut campur dalam bagian mereka nak..."Gumam Rianti menatap lembut putranya.

"Cleeyuuuu....uncleyuuuu"gumam terus menerus terdengar menusuk di telinga Rianti,mengapa anaknya harus menggumamkan laki-laki yang jelas tidak dekat dengannya.

"Aku harus gimana,kalau kayak gini terus keadaan Ilham bakal memburuk.."Rianti memijat kepalanya pusing,dirinya tidak mungkin menelpon bosnya dan mengatakan bahwa putranya tengah merindukan dia,Tidak tidak putranya?ohh Rianti salah kata saat berpikir seharusnya anak Ranti lah yang merindukan bosnya.

Seorang bocah bersembunyi dibalik pintu kamar adiknya,dirinya menatap sedih pada mamanya.Lantas Kris berlari ke ruang kerja mamanya dan mencari sesuatu.

"Kris bisa nggak ya kerumah oom ini,"gumamnya menggapai sebuah alamat yang bertuliskan tempat tinggal seseorang.

Kris menatap jam yang bertengger di dinding dirinya memperkirakan Waktu untuk tiba di tempat alamt itu berapa jam.

"Kalau kris berangkat sekarang, Kris mungkin bakal sampe pukul 5.30,"ucap bocah laki-laki yang berusia 8 tahun itu sendiri.

Kris memasukkan Alamat yang dia genggam didalam saku celananya,dirinya menghampiri Mamanya sebelum pergi.

"Mama...Kris mau main tempat Dimas ya buku gambar Kris ada sama Dimas,"ucap Kris pada Mamanya.

"Masih pagi Kris,tunggu siangan aja ya,"ucap Rianti pada putra sulungnya.

"Rumah Dimas deket kok ma,yaayaya Kris kesana dahhh mama....."Kris meninggalkan Rianti secara tiba-tiba sebelum mendengarkan ucapan Rianti.

"Kris.....jangan pergi dulu nak....."ucap Rianti berteriak memanggil nama putranya namun hanya sia-sia saja.

Kris yang berada di dekat pintu keluar tidak menghiraukan panggilan mamanya,yang terpenting sekarang adalah adiknya.

"Aduhh... Kris harus naik apa ya,Oom ojek itu yang kayak gimana,"ucap Kris dengan sendirinya.

Zaman yang semakin berkembang tidak membuat banyak orang baik hilang dengan usia zaman,seorang laki-laki remaja berhenti tepat di depan Kris.

"Dek,ngapain pagi-pagi disini?"tanya laki-laki remaja yang berhenti di depan Kris.

"Om Kris mau ke alamat ini,tapi Kris nggak tau jalannya lewat mana terus Kris naik apa,"ucap Kris pada remaja itu.

"Mama kamu mana??"tanya laki-laki didepan Kris sambil membaca alamat dikertas kecil yang telah diberikan Kris tadi.

"Mama krisis jagain adik Iam yang lagi sakit,adik nya kris manggil nama oom di alamat itu terus makanya Kris mau kesana om,"Jelas Kris sambil menatap mata pria yang ada dihadapannya.

Setelah berpikir cukup lama laki-laki remaja yang menggunakan jeans dan Hoodie itu mengangguk dan mengangkat tubuh Kris.

"Biar om yang antar Kris kesana,"ucapnya pada Kris membuata anak 8 tahun itu tersenyum senang.

"Makasih banyak ya om ganteng,"ucap Kris tulus dan diangguki senyuman oleh om ganteng yang dipanggil Kris tadi.

Om ganteng tersebut menjalankan motornya menuju alamat yang diberikan Kris, dirinya merasa nyaman dengan anak kecil yang tengah memeluknya erat dari belakang.Oh iya om ganteng yang kata kris ini sebenarnya bernama Igar dan usianya sudah 23 tahun,bukn anak remaja sekolah tentunya.

"Kris kalau mau tidur aja dulu ini masih lumayan jauh,tapi peluk om aja ya biar nggak jatuh,"ucap Igar pada Kris.

"Iya om."

Kris terlelap dengan posisi memeluk Igar,Igar tersenyum dari kaca spionnya ketika melihat bocah laki-laki itu tertidur di pelukannya.

*****

Mentari tengah menyambut sepasang suami istri yang masih sibuk berdua di kamar.

"Mas ini bajunya aku taruh diatas sini,"teriak Farah dari kamar saat Wahyu dikamar mandi.

Farah kembali mencari kaos kaki untuk Wahyu namun sesaat Wahyu sudah keluar dengan handuk di pinggang nya lantas berteriak lagi.

"Sayang mana baju aku,"teriak Wahyu.

"Kaos,kolor."teriak Wahyu pada istrinya.

"Diatas tempat tidur mas."Teriak Farah.

"Dimana??....nggak nemu,"teriak Wahyu berputar mencari bajunya.

Puk....

"Cari tuh pake mata bukan pake mulut,kamu puter puter badan kamu kalo nggak Pake mata nggak akan keliatan,"Farah datang dengan berkecak pinggang pada Wahyu.

"Hehr maaf sayang,"ucap Wahyu.

Wahyu mengambil pakaian nya dan pergi kekamar ganti begitu juga dengan Farah yang pergi kekamar mandi untuk bersiap menghadiri acara kantor bersama Wahyu.

Tak lama kemudian keduanya telah siap dengan pakaian masing masing,Farah yang memakain dres berwarna pink pastel dan wahyu menggunakan jas Berwarna silver ahh sangat cocok.

"Udah yuk turun,"ucap Farah menggandeng tangan Wahyu untuk turun.

Keduanya menuruni tangga untuk sarapan,mereka telah siap lebih pagi karena acara kantor yang akan di hadiri memakan waktu 1 jam untuk tibadi tempat.

"Haii tar,udah bangun?"tanya Farah pada tarisa yang ada didepannya.

"Haii,udah Rah.Btw kalian mau kemana??kok udaj rapih banget?"tanya Tarisa pada keduanya.

"Mas Wahyu mau ajak aku ke acara kantor,kamu nggak papa kan tinggal sendiri,"ucap Farah.

"Oh okey,aku juga rencananya mau keluar nanti,"balas Tarisa kecut.

Farah mengangguk dan menyiapkan roti untuknya dan suaminya,kali ini Farah ingin memakan roti saja agar mulut mereka tidak kotor.

Tingnong.....

Baru saja Farah mengambil roti kedua suara pintu mengganggu pendengaran nya.

"Ada tamu,aku buka dulu ya,"ucap Farah pada Wahyu.

Wahyu lantas mengangguk dan membuat Farah berjalan ke pintu utama, untaian rambut yang telah di jepit seirama dengan langkah kaki Farah terlihat sangat anggun saat dirinya berjalan.

.
.
.
.
.

Tbc!!
Typo!!

Jangan lupa ikut Po lmc ya🙆🏻‍♀️☺️





LikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang